Langsung ke konten utama

Resensi Buku : Bank Sentral Itu Harus Membumi

Profil Buku Bank Sentral Ala Darmin Nasution
Judul Buku : Bank Sentral Itu Harus Membumi
Penulis : Darmin Nasution
Penerbit : Galang Pustaka
Harga : 70.000
Tebal : 272 halaman

Resensi Buku  Bank Sentral Itu Harus Membumi, resensi buku Darmin Nasution, buku terbitan Galang Pustaka,

Tentang Profil Darmin Nasution

Resensi Buku : Bank Sentral Itu Harus Membumi (Buku) - Pengarang buku yang "berani dan fenomenal" ini bernama lengkap Dr. Darmin Nasution seorang Gubernur Bank Indonesia periode 2010-2013. Pernah menjabat sebagai Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan pada tahun 2005-2006 dan Direktur Jendral Pajak pada tahun 2006-2009 memiliki pemikiran yang apik akan sosok lembaga keuangan yang berada di jantung negara.

Pak Darmin memiliki keinginan untuk menjadikan bank sentral sebagai sebuah menara air bukan semata dilandasi oleh keinginan untuk menjadi populis. Namun banyak kebijakan yang dikeluarkan BI (Bank Indonesia) ibarat "menggantung" di awan, yang artinya kebijakan itu tidak mampu menjangkau dan menyentuh root-cause atau akar permasalahan sebenarnya. Sehingga ia ingin mengajak BI dan semua pemangku kepentingannya untuk melihat realita menggunakan panca indera. Bukan menjadi menara gading yang indah tapi hanya untuk dipandang.

[Baca Juga: Resensi Buku The Autobiography Valentino Rossi]

Banyak tantangan ekonomi yang dihadapi oleh negara ini, diantaranya defisit transaksi berjalan dalam neraca pembayaran sehingga harus ditutupi dengan impor, sulitnya memperoleh kredit secara luas dan murah atau memanfaatkan fasilitas keuangan untuk masyarakat miskin, dan kualiatas human capital.

Pantaslah jika Pak Darmin Nasution kerap mengatakan kepada rekan-rekannya di BI bahwa kebijakan itu lebih bersifat seni ketimbang sains, maka kita harus mengambil langkah berani yang tidak harus selaras dengan teori, namun atas dasar keyakinan dan kemampuan dalam melihat ke depan yang tujuan akhirnya adalah meletakkan kepentingan ekonomi nasional di atas segalanya.


Resensi Buku  Bank Sentral Itu Harus Membumi, resensi buku Darmin Nasution, buku terbitan Galang Pustaka,

(Dok: Tokopedia)


Pemikiran Pak Darmin yang lain adalah pentingnya melihat inflasi dalam kerangka waktu dan peran konsistensi kebijakan, dikarenakan inflasi adalah fenomena sosial yang dipengaruhi oleh faktor masa lampau, saat ini dan masa yang akan datang.

Hal yang sangat mencengangkan dalam buku ini adalah pandangan Pak Darmin akan cara menurunkan suku bunga kredit, yaitu:
"bagaimana mungkin masyarakat kecil yang produktif bisa mengembangkan usahanya kalau belum apa-apa suku bunga bank sudah menghadang? caranya adalah dengan berkaca pada negara India dan Malaysia untuk memublikasikan suku bunga dasar kreditnya kepada masyarakat sesuai dengan format yang ditetapkan BI dengan menerbitkan SE (Surat Edaran) No. 13/5/DPNP tanggal 8 Februari 2011. Transparansi tersebut dapat memberikan pembelajaran kepada masyarakat untuk bisa menimbang-nimbang bank mana yang memberikan manfaat paling besar dan menuntun penurunan suku bunga kredit secara menyeluruh."

Keunggulan Buku Bank Sentral Membumi

Desain cover buku ini terbilang cukup sederhana, dipadukan dengan warna netral mencerminkan gaya si penulis yang tidak memihak dalam urusan pekerjaan. Namun sayangnya, pada lampiran foto tidak dibuat berwarna. Kuantitas halaman yang kurang dari lima ratus dan kualitas kertas yang kurang mendukung, maka buku ini dapat dikatakan mahal.

[Baca Juga: Bedah Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat]

Kekhasan Pak Darmin Nasution dalam buku ini, yaitu terdapat kalimat pengibaratan, diantaranya:

1. Halaman 21 Bab I, yaitu Mengelola kebijakan moneter itu seperti perjalanan sufi mencari Tuhan.

2. Halaman 202 Bab VI, yaitu jika perekonomian diibaratkan seperti satu loyang kue, maka kue yang dipotong-potong bisa diasosiasikan seperti instansi-instansi pemerintah.

Buku ini memiliki manfaat yang luar biasa bagi mahasiswa ekonomi, karyawan perbankan (yang bekerja di bidang finansial), ekonom, dan masyarakat umum.

resensi buku diary solat 5 waktu, review buku misi sholat 5 waktu,








Komentar

Bangtax mengatakan…
inspiratif sekali bukunya nih
Fenni Bungsu mengatakan…
Terima kasih kunjungannya, ^_^
Hilmi Ammar mengatakan…
Bukunya sangat insiratif sekali, Nice Artikel (Y)
Fenni Bungsu mengatakan…
Terima kasih kunjungannya