"Halo teman-teman bloger, jangan lupa ya nanti laporan kerjaannya disampaikan melalui Google Drive. Ini link-nya https://drive.google.com saya pasang juga di deskripsi grup ya. Deadline laporan 1x24 jam dari sekarang. Terima kasih."
Petikan
kalimat dari PIC (Person in Charge) melalui grup whatsapp (WAG) di atas,
langsung ditanggapi oleh beberapa anggota,
A:
Siap Kak..🙏
B:
Oke Kak...👍
C:
Baik kak...
Itu
ketika sebelum deadline. Namun saat menjelang deadline yang ditentukan,
kepanikan pun melanda beberapa orang anggota, terlebih lagi bila sudah ramai
menuliskan kata "Done" di kolom komentar.
D:
Sinyalku lemot dari semalam gak bisa kirim data nih Kak 😭
E:
Gimana caranya ya kirim ke G-drive, aku gak bisa-bisa nih.
Lalu,
baik PIC maupun beberapa anggota ada yang berusaha untuk membantu.
PIC:
Coba kirim laporannya ke G-drive pakai laptop mbak.
F:
Mbak kirimnya pakai wifi aja, tadi aku bisa.
Kemudian
ditanggapi lagi dari yang belum mengirimkan laporan.
C:
Aku gak punya laptop nih, gimana cara kirimnya ya?
D:
Yaa aku gak pakai wifi. deuh gimana dong?
E:
Aku gak punya aplikasinya.
…de
es be...
Saya
pernah diposisi tidak bisa kirim laporan ke Google Drive. Hal tersebut membuat
saya harus memutar otak, bagaimana caranya agar tetap bisa tepat waktu, sebelum
waktu deadline akan datang. Lalu bagaimana caranya agar kepanikan
tersebut tidak lagi terjadi? Yuk kita bahas selengkapnya.
Satu Detik bagi Seorang Bloger
Bloger,
pekerjaan yang mulai saya seriuskan pada tahun 2018 ini, bermula dari keinginan
hati untuk bisa bekerja di bidang kreatif, karena seorang bloger menulis ulasan
berdasarkan pengalaman dan kreativitas penyajian konten yang menarik.
Disebut
blogger karena menyampaikan ulasan atau review melalui platform blog pribadi
seperti Wordpress, Blogspot. Bisa juga dengan blog UGC (user generated) contoh
beberapa diantaranya: Kompasiana, Retizen, dan Kumparan. Boleh dikatakan, pekerjaan
menjadi bloger sudah banyak yang melirik, sehingga bermunculan bloger dan
platform baru, serta peluang kerjasama dari berbagai brand.
Pilihan
menjadi bloger membawa saya untuk mengenal banyak wawasan keilmuan, dari
tentang permasalahan parenting, kesehatan, pendidikan, teknologi, bahkan
finansial dan bisnis. Bahkan seringnya, saat belum ada yang mencoba suatu
produk atau datang ke kafe, dengan menjadi bloger saya bisa lebih dulu
mengetahuinya. Oleh karenanya, bagi seorang blogger, satu detik itu adalah hal
yang berharga, karena mencerminkan:
- Blognya responsif untuk diakses. Bila satu detik lambat loading blognya, maka kehilangan pengunjung yang mengakibatkan trafik pun anjlok.
- Sigap dalam mengirim laporan. Apabila telat, maka memungkinkan kerjasama selanjutnya menjadi pertimbangan.
- Gerak cepat untuk daftar pekerjaan, karena bilamana satu detik terlambat mendaftar job, maka peluang mendapatkan penghasilan pun melayang.
Apakah Bloger Memiliki Jobdesk?
Bloger
memang tidak memiliki kantor tetap yang ruangannya ber-AC, lengkap dengan meja
kerja berpartisi, maupun perangkat PC dan alat tulis kantor. Bloger pun juga
tidak tetap dalam menentukan kapan jam kerjanya, karena si bloger itu sendiri
yang mengaturnya. Lantas timbul pertanyaan, apakah bloger memiliki jobdesk?
Kurang
lebihnya saya gambarkan seperti ini, bloger menulis artikel di blog pasca
liputan atau mendapat brief dari brand. Lalu biasanya bloger akan membagikan
juga link blog post tersebut ke media sosial. Itu bisa dikatakan bagian kulit
luarnya. Sedangkan bagian keseluruhannya adalah sebagai berikut:
- Membuat konten di blog, riset data, editing, tambahkan infografis gambar berupa foto atau video pendukung, lalu publikasikan.
- Cek page view blog secara berkala.
- Share ke media sosial yang ini bisa dalam bentuk konten foto atau video lalu cek engagement-nya.
- General checkup blog, yang berfungsi untuk cek perdalaman blog dari yang namanya cek brokenlink, redirect link ke 301/302, memikirkan perpanjang domain blog, template yang responsif baik tampilan desktop maupun mobile, domain authority dan domain rating yang bagus, spam score yang kecil, persentase bounce rate yang kecil, dan perintilan blog lainnya yang harus disimak dengan baik. Setidaknya, menyediakan satu - dua hari khusus untuk memeriksa blog.
Bloger Tidak Bisa Lepas dari Google Drive dan Internet
Apapun
pekerjaannya, pasti membutuhkan alat pendukung kerja. Begitu pula dengan bloger
yang memerlukan alat tempur memadai berupa perangkat yang ramah digunakan misalnya
laptop, tablet, dan smartphone. Sudah ada media untuk akses blog minimal
smartphone, lalu dikolaborasikan dengan jaringan internet yang cepat dan stabil,
maka tulisan di blog dapat bermanfaat untuk networking, memberikan informasi
terbaru, literasi, sosialisasi dan edukasi dengan bahasa yang mudah dipahami.
Tak
sampai di situ, melalui tulisan blog juga menjadi solusi bagi siapa saja yang
mencari jawaban melalui mesin telusur (Google Search). Ini bisa dilihat
dari postingan terpopuler atau yang paling tinggi di laman blog kita. Suatu pembuktian bahwa artikel
di platform blog dapat membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi, dengan pencarian
dilakukan melalui koneksi internet.
Manfaat internet
juga sebagai jembatan antara bloger (pekerja) dan klien (pemberi kerja) walau
berada di lokasi yang berbeda. Sedangkan Google Drive atau GDrive sebagai tools
untuk pengiriman laporan hasil kerja melalui website maupun aplikasi.
GDrive
juga memudahkan untuk klien memeriksa dan menyunting draft konten berupa
dokumen. Jadi bila ada hal-hal yang perlu dikoreksi, klien tinggal memberikan
catatan pada bagian mana yang harus diperbaiki. Setelah itu, baru saya
diijinkan untuk mempublikasikan konten tersebut di platform blog.
Selain dokumen, draft lainnya berupa file gambar dan video juga pernah saya kirimkan melalui GDrive. Hanya saja untuk untuk mengunggahnya itu tidak semudah yang dibayangkan. Pada saat pengiriman draft konten tersebut, GDrive menyarankan untuk menggunakan wi-fi, karena akan menghabiskan banyak kuota data.
Untungnya
saat itu saya dibantu oleh teman ayah yang memasang jaringan internetnya
Indonesia di rumahnya. Saya diperkenankan menggunakan akses wi-finya, sehingga
proses kirim draft konten video bisa sukses dilakukan tanpa rasa khawatir.
Saya
jadi terpikirkan memang perlu memasang internet rumah ini, untuk profesi pekerja lepas seperti bloger. Maklum saja, meski
sebagai profesional bloger, tetapi bloger termasuk freelance yang
penghasilannya itu tidak tetap dalam satu bulannya. Namun hal itu bukan masalah, berkat layanan internet IndiHome.
Apakah IndiHome bisa Mendukung Pekerjaan Bloger?
Mungkin
terdengar kurang akrab bila mendengar nama Indonesia Digital Home. Namun saat
disebutkan IndiHome kita akan langsung familiar dengan layanan internet dari
Telkom Indonesia. Dirangkum dari laman Wikipedia, bahwa IndiHome resmi
diluncurkan pada tahun 2015 semenjak dialihkan dari Speedy.
Dapat
saya katakan IndiHome sebagai penghubung masyarakat di Indonesia. Terlebih lagi untuk mendukung pekerjaan bloger yang selalu dengan internet dan bekerja mobile,
karena:
Jaringan di Seluruh Indonesia
Jaringan luas dari IndiHome menjangkau hingga ke berbagai daerah di tanah air. Ini bisa turut meningkatkan literasi digital dan peluang pekerjaan secara online, meski berada dalam lokasi yang berbeda. Bahkan berkat internetnya Indonesia yang menjangkau ke setiap wilayah, sangat terbuka peluang konten blog dan media sosial para bloger, termasuk saya, bisa sampai ke teman-teman di berbagai daerah.
Pilihan Paket Internet Sesuai Kebutuhan
Kecepatan
internet menjadi andalan bagi bloger untuk menyelesaikan setiap jobdesk.
Memahami hal tersebut, IndiHome pun terus berinovasi meningkatkan layanannya
melalui HSSP atau Higher Speed Same Price, bahwa penyesuaian kecepatan
jaringan internet jadi lebih tinggi tanpa perlu menambah biaya. Lalu tinggal
pilih saja paket internet mana nih yang sesuai kebutuhan, apalagi bisa
manfaatkan layanan barunya, yaitu:
- Paket Buy Your Own Device (BYOD), yaitu paket bebas tanpa batas dengan perangkat resmi dari Telkom.
- Paket Pembayaran di Depan (PDD), ada diskon menarik hingga 30%.
- Paket IndiHome voucher, ini bisa digunakan untuk masyarakat segmen low-affordability, dan mahasiswa.
Terhubung Akses Lainnya yang Bebas Jemu
Saat lelah melanda alias tidak ada ide membuat konten, saya mencari cara agar pikiran dan jiwa bisa healing lebih dulu. Senangnya tak perlu ke mana-mana, cukup di tempat saja, karena IndiHome terhubung dengan akses lainnya seperti mendengarkan musik melalui Langit Musik. Bisa juga nonton drama/film melalui layanan streaming, beberapa diantaranya ada Vidio, VIU, WeTV, HBO Go, Disney+Hotstar, serta gak tanggung-tanggung ada 238 channel IndiHome TV yang bikin bebas jemu. Nah ini bisa sekalian jadi konten juga buat mengulas film atau drama yang sudah ditonton, kan?
Customer Service Siap Membantu
Hidup
tidak akan selalu berjalan mulus, adakalanya menemui kerikil manis. IndiHome telah mengantisipasinya melalui layanan keluhan
pelanggan yang siap membantu kapan saja. Tinggal menghubungi ke akun resminya:
- Telepon call center 147 bisa by ponsel
- Lapor dengan memanfaatkan aplikasi My IndiHome
- Layanan di media sosial Twitter/Instagram/Facebook: @IndihomeCare dan @IndiHome
- Melalui Indita, live chat di web IndiHome
- Mengirim email ke customercare@telkom.co.id
Drama
ketika mengirim laporan hasil kerja atau kirim draft pekerjaan melalui GDrive,
tak perlu lagi terjadi, karena sebagai bloger saya bisa fokus untuk membuat
konten yang bermanfaat. Berapapun size untuk mengirim laporan, apapun
profesinya, kapanpun mengaksesnya, siapapun yang menjalankannya, di manapun
lokasinya, bagaimanapun perangkatnya, kuncinya adalah jaringan stabil dan kuat
dari internetnya Indonesia. Kamu sudah kirim laporan sebelum deadline, belum?
15 komentar
Dirumah aku juga pake dan sangat membantu sih
Sekarang kebantu banget dengan adanya internet yg lancar dan stabil ya mbak 🙏
Salam: Dennise Sihombing