Panik gak sih, ketika kuliner terdekat dari lokasi tinggal ternyata tutup? Mana harus berangkat kerja jalannya pagi. Udah kelilingan kompleks, yang biasanya ada ibu penjual nasi uduk maupun gorengan, eh bisa-bisanya tutup berjamaah, dengan alasan “LIBUR LEBARAN”.
Ya, memang momen libur lebaran, pastinya kan orang-orang mau santai dan bercengkrama dengan keluarga ya. Nggak mungkin juga bekerja terus, hehe. Namun, di situlah bikin deg-degannya, apalagi bila momen liburan itu udah H+4, jadi dah langsung mikir, udah tanggal segini, kok belum pada buka juga ya nasi uduk langganan?
Kenapa nggak makanan hidangan lebaran aja? Memangnya udah habis?
Alhamdulillah masih tersedia. Hanya saja, ingin berbeda santapannya, biar makin semangat buat kerja (#alasan aja sih, padahal pengen ngabisin angpao lebaran hehe).
Oleh karenanya, perlu antisipasi memang di momen hari raya yang banyak tempat makan tutup sementara karena pemilik dan karyawan mudik ke kampung halaman.
Manfaatkan Aplikasi Terkait Kuliner
Caranya dengan memanfaatkan aplikasi yang terkait dengan makanan, lalu searching, misalnya “warung makan 24 jam” atau “kuliner terdekat buka sekarang”. Biasanya akan banyak info pilihan tempat makan yang real-time menjelaskan apakah tempat makan tersebut buka atau tidak, lengkap dengan jam operasionalnya.
Atau bisa juga cek ke media sosial tempat makan favorit, biar tahu pengumuman jadwal libur mereka dan jam masuknya (biasanya waktu penyesuaian).
Manfaatkan Stok Bahan di Rumah
Selain cara pertama, bisa pula dengan memanfaatkan stok bahan di rumah. Kita bisa langsung cek kulkas dan dapur. Umumnya, bakal bertemu dengan telur, mi instan, dan beras yang bisa jadi penyelamatnya.
Kita bisa mengombinasikan bahan seadanya dengan beragam kreativitas, misalnya membuat nasi goreng, telur balado, dadar telur, omelet, atau mi kuah dengan tambahan sayuran dan telur.
Persiapkan Bahan-bahan Makanan Maksimal H-3 Lebaran
Kita pastinya akan mencari tahu, kapan sih lebaran?
Ketika sudah tahu, biasanya akan sibuk menyiapkan untuk hidangan pada hari raya.
Nah, bisa nih untuk ditambahkan pula persiapan bahan-bahan makanan untuk diolah setelah hidangan lebaran itu habis atau ada keinginan untuk membuat sajian yang lain.
Buatlah food preparation maksimal H-3 Lebaran, untuk aneka bawang, cabai, dan sayurannya seperti buncis, timun, wortel, daun selada, labu siam.
Lalu siapkan pula proteinnya, misalnya ikan basah, ayam potong, dan udang yang bisa disimpan di dalam freezer. Atau bisa pula ikan asin/teri, cumi asin, tahu yang bisa disimpan di chiller box. Khusus tahu, mungkin bisa direbus kembali sebelum nantinya akan diolah.
Bila perlu, bisa tambahkan dengan stok bumbu instan (seperti sayur asem, ungkep, dan lain-lain), lada bubuk, ketumbar bubuk, garam sehingga memudahkan ketika akan membuat marinasi.
Persiapan ini diperlukan, bukan hanya sebagai antisipasi pedagang kuliner terdekat enak yang tutup saja, tetapi juga pasar atau minimarket yang menjual bahan makanan juga umumnya tutup saat libur lebaran.
Tips Memasak dengan Bahan Minim Saat Lebaran
Bila ternyata lupa untuk menyiapkan, hemmm, ya maklumlah namanya juga kita manusia ya gesss, adakalanya lupa, apalagi ini momennya lebaran, bisa aja kelewat buat nyiapin pada poin 2 dan 3 di atas, maka kita pakai trik memasak dengan bahan minim saat Lebaran.
1. Kreatiflah dengan substitusi
Bila saat membuat bumbu tidak ada bawang merah, coba pakai bawang bombai, bawang putih atau daun bawang. Ini berlaku juga sebaliknya.
2. Masak porsi kecil
Usahakan memasak dengan porsi kecil, agar tidak mubazir dan bisa menjaga bahan makanan tetap awet. Apalagi, misalnya masih ada hidangan lebaran, tentunya masakan yang baru ini dapat dijadikan sebagai pendampingnya.
3. Buat menu sekaligus
Sebab belum diketahuinya, kapan pedagang gorengan, nasi uduk, dan pedagang kuliner terdekat dari sini akan kembali eksis pasca libur lebaran, kita dapat membuat menu 2-in-1, misalnya nasi goreng yang bisa jadi sarapan dan makan siang sekaligus, atau membuat nasi kuning/uduk sendiri dengan memanfaatkan rice cooker.
Penutup
Libur panjang seperti Lebaran ataupun akhir tahun, adakalanya membuat akses kita ke kuliner favorit jadi terbatas. Namun dengan persiapan mantap, dan kreativitas, kita tetap bisa menikmati masakan enak dan bergizi dari rumah. Pasalnya yang terpenting itu, bukan tentang kemewahan bahan dan harganya, tapi rasa hangat makanan yang kita buat sendiri.
Pas lebaran kemarin, aku prepare stok frozen kayak ayam ungkep, paru balado, ayam baladi, yg semua nya pesan dari teman dan lgs aku masukin freezer mba. Jadi memang ga susah pas banyak seller masih tutup.
BalasHapusKalo misal memang hobi masak, mungkin enak yaa, masak sendiri yg penting bahan2 ada. Tp secara aku masak hanya utk bisa makan, jadi selagi bisa dipesan atau beli, mending beli lalu frozenkan 😄
Dulu itu, kalau lebaran di makassar, Maka baru seminggu lebih orang baru jualan Mbak, Jadi memang sebelum lebaran, ibu saya sudah stok bahan makanan. Paling sering telur, sarden, dan pastinya mie instan hahaha. Andalannya sih sambal goreng tempe yang bisa awet lama. Jadi intinya tenang kalau sudah ada persiapan.
BalasHapusMakasih buat tipsnya Mbak, boleh dicoba juga nih biar makan tetap enak.
BalasHapusDi Bali sepet, Mbak. Nyepi, Lebaran nyusul Galungan Kuningan. Wes wes susah cari dagang masakan maupun bahan makanan.
BalasHapusKebayang sih. Aku pernah tinggal di Semarang saat lebaran. Dan kekhawatiran soal banyak warung makan tutup di sekitar rumah tuh bikin worry. Makanya, aku stok bahan makanan sekiranya sampai lebaran hari ke-7 lah. Jadi, bisa masak sendiri. Hehehe....
BalasHapusIya, rada pening juga saat libur lebaran. Bibik sayur lama juga liburnya.
BalasHapusStok ayam dan telur lumayan membantu di saat2 begini. Klo nyetok sayur kan ga bisa ya, palingan dua atau tiga hari udah habis.
Paling gampang stock abon yaa..
BalasHapusHihihi... Ibuku suka bekelin abon kalo kami pulkam, jadi memang libur lebaran punya hikmah tersendiri bagi yang seneng kulineran, yakni menjadi lebih kreatif dan "menerima" alias tawadhu dengan apa yang ada.
hehhee..
Kalau di masyarakat Sunda, ada yang namanya kakaren, makanan sisa Lebaran (atau hajatan) yang dimasak ulang jadi menu baru. Tapi mungkin kangen jajan juga ya, pas H+3 Lebaran kemarin aku jalan-jalan pagi di sekitar tempatku, widiiih ... udah panjang aja antrean di gerobak penjual nasi kuning dan bubur ayam.
BalasHapusUntunglah ada Superindo dekat rumahkuuuu, jadi aku tetep bisa belanja aneka bahan pangan, bumbu, sembako, dll.
BalasHapuskarena kalo nyetok di kulkas, kagak cukup kulkasnyaaa :)
tamu yg datang segabruk, kalo ditotal kurleb ada 150-an orang :)
Kalau di tempat saya kebalikannya Kak, semua tempat makan pada buka bahkan pas hari rayanya, soalnya kan lagi banyak orang yang mudik. Dan terumata tempat makan yang favorit itu sudah pasti ramainya jadi dua kali lipat. Jadi sayanya justru yang urung membeli karena malas antri. Hehehe, jadinya ya masak-masak saja sama saudara di rumah yang emang bahan-bahannya sudah kita siapkan dari jauh-jauh hari.
BalasHapus