Kanal kesehatan kali ini akan membahas, cegah penyakit, sehat dengan Imunisasi. Pasalnya perlu pembahasan sekaligus pengingat, agar manfaat imunisasi bisa sampai kepada masyarakat.
Sebelumnya kita sapa dulu yak. Hai..hai #SemangatCiee, yuk kita cegah penyakit, sehat dengan imunisasi. Apalagi sekarang weekend nih, asik yang lagi pada jalan-jalan. Dengan memiliki kekebalan tubuh yang oke, maka liburan jadi makin menyenangkan. Selamat datang di Blog #KetjeCiee ini, dimana saya akan membahas terkait lifestyle yaitu kesehatan.
Apa Itu Sistem Kekebalan Tubuh?
Sistem kekebalan pada tubuh manusia, ada yang kuat ada pula yang tidak. Keadaan tersebut akan memiliki dampak ketika tubuh terserang penyakit melalui virus atau bakteri.Bila sistem kekebalan tubuh kuat, maka serangan virus atau bakteri tidak akan menjadi sarang penyakit di tubuh. Namun bila sebaliknya, tubuh menjadi rentan penyakit sehingga pengobatan dan penanganan cepat perlu dilakukan.
Ilustrasi by Pixabay |
Sistem kekebalan tubuh atau yang kerap disebut dengan imunisasi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengimunan; pengebalan (terhadap penyakit). Sedangkan menurut Wikipedia, imunisasi disebut juga dengan vaksinasi yaitu pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Rekomendasi Imunisasi dari IDAI
Imunisasi kerap diberikan ketika usia anak-anak. Rekomendasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) tahun 2017, bahwa semenjak anak-anak lahir vaksin pertama yang diberikan adalah Hepatitis B. Kemudian berlanjut dengan vaksin lainnya, seperti polio, BCG, Campak, Hepatitis A, dan lain-lain. Dalam rekomendasi tersebut, pemberian vaksin diberikan hingga usia 18 tahun.
Dari hal di atas dapat ditarik garis besarnya, bahwa dari bayi yang dilahirkan sudah dapat diberikan imunisasi. Hal tersebut dikarenakan imunisasi berguna untuk mencegah penyakit, kematian, dan kecacatan. Faktanya bisa kita lihat saat wabah penyakit rubella dan campak yang menyeruak di dunia pada tahun 2017 lalu.
[Baca Juga: Ingat Ada Target Generasi Emas 2045]
[Baca Juga: Ingat Ada Target Generasi Emas 2045]
Kaitan Imunisasi dan Pencegahan Penyakit
Dilansir dari laman Tempo.co (1/8/2017), bahwa Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa penyakit campak dan rubella adalah jenis penyakit berbahaya. Pencegahannya dapat dilakukan yang salah satunya adalah dengan pemberian imunisasi untuk anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
Bukan itu saja, adanya wabah penyakit difteri menjelang akhir tahun 2017 di Indonesia sempat menjadi sorotan karena dinyatakan Kasus Luar Biasa (KLB). Dikutip dari laman bbc.com (5/12/2017), bahwa ada 11 provinsi yang melaporkan terjadinya KLB difteri, beberapa diantaranya adalah DKI Jakarta, dan Aceh. Secara keseluruhan terdapat 622 kasus.
[Baca Juga: Yuk Lengkapi Asupan Gizi untuk Jaga Imun Tubuh]
Oleh karena itu, pencegahan adanya wabah penyakit, sebisa mungkin untuk melakukan pola hidup yang sehat dan imunisasi. Sebab dengan divaksinasi, maka tubuh memiliki kekebalan untuk menangkal penyakit. Pemberian vaksin pun bisa dilakukan dengan disuntikkan, disemprotkan ke dalam hidung atau mulut, dan bisa pula dengan ditetesi ke dalam mulut.
Ilustrasi by Alodokter |
Macam-macam penyakit yang bisa ditangkal dengan vaksinasi seperti Hepatitis B, HPV (Human Papilloma Virus), Campak, Gondongan (mumps), Pneumokokkus (termasuk meningitis, pneumonia), Polio, Rotavirus (penyebab diare), Rubella, Tetanus.
[Baca Juga: Faktor Turunnya Kasus Covid-19: Apakah Kita Sudah Aman?]
Pahami Kondisi Sebelum Imunisasi
Namun, adanya keraguan bahwa usai melakukan imunisasi akan timbul efek samping. Dari situ sebagai pihak terkait baik itu orangtua maupun petugas kesehatan hendaklah untuk memahami kondisi-kondisi berikut sebelum dilakukannya imunisasi, misalnya seperti :
- Pastikan untuk mengetahui apa yang dikonsumsi oleh si anak sebelum hari-H dilakukannya imunisasi.
- Lihat kondisi kesehatan si anak, apakah sedang mengalami demam atau sakit.
Ilustrasi by Pixabay |
Hal tersebut berguna, untuk tidak ada saling menyalahkan pasca imunisasi. Adanya pepatah yang mengatakan Lebih baik mencegah daripada mengobati, hendaknya bisa dijadikan sebagai pengingat alias antisipasi dini. Seperti halnya untuk mencegah kebasahan ketika hujan, maka kita akan gunakan payung atau jas hujan. Atau untuk mencegah terjadinya sulit menjawab soal ketika ujian maka belajar dan berlatih. Berarti pencegahan penyakit dengan imunisasi perlu dilakukan, sebelum kejadian yang tidak diinginkan terjadi, bukan?
32 komentar
Dengan imunisasi, insyaAllah jadi sehat
Kesadaran dari orangtua perlu juga memang.
Dapet imunisasi di posyandu sama di sekolah.
Takut terjadi sesuatu atau istilahnya KIPI, tapi imunisasi ya yg disalahkan..
Jika tidak, tubuh akan rentan mudah terserang beragam penyakit.