Langsung ke konten utama

Dari Tumbler “Si Botol Minum” untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Tumbler untuk mitigasi perubahan iklim

“Wih bawa galon si Fenni,” 

“Enak nih gak perlu nyari minum lagi si Fenni,” 


Kelakar yang masih terngiang oleh saya tatkala bertemu dengan sesama blogger sebelum pandemi. Saya memang gemar membawa botol minum setiap bekerja. Alasan gampangnya karena biar tidak bingung mencari minum, apalagi karena rasa haus itu tidak ketuk pintu dulu dimana datangnya, hehe. 


Sebelum memutuskan untuk fokus menjadi blogger, saya pernah melakoni sebagai content writer di salah satu website bidang fintech (2016). Tugas saya bertanggung jawab pada dua kanal yang dikelola dan juga membuat meliput kegiatan yang dibekali kartu identitas (Kartu Pers). 


Kala itu pernah kejadian ketika meliput acara ternyata waktunya mepet sehingga tidak dapat mencari minum, padahal dahaga amat terasa.


Sekalinya bisa untuk bergerak sekadar meluruskan pinggang, tak dinyana penyelenggaranya tidak menyediakan air minum. Jadilah semenjak saat itu, saya memutuskan untuk membawa botol yang sudah diisi air minum dari rumah. 


Berat ya iya, namanya juga bawa bekal air minum. Namun karena perjalanan menuju ke tempat kerja, dan kejadian di luar dugaan seperti kena macet atau jam padatnya penumpang, pastinya rasa haus akan dirasakan. 


Tumbler untuk perubahan iklim
Koleksi yang tadinya puluhan tinggal beberapa, karena ada yang suka, jadi dihibahkan dah


Makin terenyuh lagi ketika di tahun 2017 belajar mengenal dunia blogging dan mengikuti kegiatannya di Jakarta Selatan, ada momen membuat haru tatkala mendapatkan goodiebag yang isinya botol yang warnanya kesukaan saya, yaitu biru. 


Terus berkelanjutannya menjadi blogger, memang memberikan kesempatan untuk saya mendapatkan buah tangan yang bermanfaat, salah satunya adalah tumbler si botol minum.


Cara botol minum untuk mitigasi perubahan iklim
Bawa botol minum sendiri untuk bekerja maupun hangout


Kemudian perlahan saya mulai mengoleksinya. Meski memang pasti akan ada mereknya, tanda telah mengikuti suatu kegiatan, tapi disitulah keunikannya.



Sebuah Hobi sebagai Kontribusi kepada Bumi

Boleh dikatakan berbagai botol minum yang saya dapatkan tersebut, bagus kualitasnya. Tidak hanya karena ada warna kesukaan saya, tetapi juga bila dilihat dari kode amannya penggunaan benda yaitu lambang sendok dan garpu, atau tanda nomor 5, sehingga bisa digunakan sebagai alat minum pribadi.


Mitigasi perubahan iklim


Bentuk tumbler yang menggemaskan sebenarnya telah banyak terkumpul. Namun baik teman, saudara maupun keponakan saya ada yang suka, jadilah dihibahkan kepada mereka, hehe. Ini sebagai promosi juga, bahwa membawa botol minum sendiri itu keren loh. 


Nggak perlu malu kalau misalnya air di tumbler kita habis. Pasalnya saya pernah di event blogger penyelenggaranya menyiapkan dispenser, sehingga saya bisa isi ulang di tempat.


Selain itu hobi yang saya geluti semenjak menjadi blogger, tak disangka memberikan makna berharga bagi kelangsungan bumi ini. Alasan membawa air minum sendiri menjadi keren, karena kita bisa:


A. Belajar untuk Menghargai Air Bersih

Pernahkah kamu memperhatikan air minum kemasan yang selalu menjadi hidangan dalam sebuah acara entah itu hajatan, dan momen lebaran, kerap tidak dihabiskan oleh yang meminumnya? 


Pasti ada saja yang tersisa sepertiganya, setengah, bahkan masih ada dua pertiganya dibiarkan begitu saja. Pentingnya untuk kita yang bertandang ke rumah orang lain maupun memenuhi undangan, agar menghabiskan minuman kemasan tersebut. Selain menghargai tuan rumah, kita bisa belajar untuk menghargai air bersih. 


[Baca Juga: Seperti Apa Kaitan Kita dengan Lingkungan?]


Mungkin di sekeliling kita, mudah untuk mendapatkan air bersih, tetapi ada loh di tempat lain yang kesulitan menemukannya. Curah hujan yang datangnya tidak menentu, belum lagi serapan air yang berkurang alias tidak adanya pepohonan, membuat kekeringan tak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, perilaku jaga air bersih sudah harus tertanam pada diri kita.



Sampah plastik dan cara mengolahnya
Sumber: bobo.id


B. Meminimalisir Sampah Botol Minum

Tidak menggunakan botol air minum sekali pakai dapat meminimalisir sampah botol plastik. Sebagaimana kita ketahui, bahwa sampah dari botol minum berbahan plastik banyak menumpuk. Proses mengurainya itu tidaklah dalam waktu cepat. 


Sampah botol plastik sekali pakai bisa mengotori lingkungan seperti tanah, sungai dan selokan. Bahayanya bila sampah tersebut sampai ke laut yang akan berubah menjadi serpihan plastik (mikroplastik). Lalu ternyata termakan oleh hewan laut. Ekosistem laut pun akan terganggu. 


Masih ingat kan di waktu tahun 2018, paus sperma yang ditemukan di perairan Pulau Kapota, Sulawesi Tenggara? Hewan mamalia laut yang terdampar ini ternyata di dalam perutnya ditemukan 5,9 kg sampah plastik yang salah satu jenisnya adalah sampah botol plastik. 


Paus sperma dan sampah plastik


Hal yang membuat miris ini, sebisa mungkin #TimeforActionIndonesia. Ya, jangan sampai ada lagi sampah botol plastik sekali pakai terbawa hingga ke laut, maupun siapa saja yang travelling ke sekitaran laut tidak lagi membuang sampah botol plastik sembarangan.


Maka langkah mengantisipasinya, dengan membawa botol minum sendiri untuk bepergian baik itu untuk ke tempat kerja maupun bepergian (hangout). Terlebih lagi di tengah pandemi ini, membawa peralatan pribadi jadi lebih membuat tenang karena dapat mengantisipasi virus maupun kuman.



Dominasi penduduk Indonesia tahun ini
sumber infografis: indonesiabaik.id


Peran Kita dalam Mitigasi Perubahan Iklim 

Kita sebagai muda mudi generasi bangsa, wajib berperan dalam mitigasi perubahan iklim, karena dari 270juta lebih penduduk Indonesia, sebagian besarnya adalah generasi muda yaitu kalangan Milenial dan Gen Z. Masa depan negeri ini, ada di pundak kita, sebagai pemegang tongkat estafet kemajuan bangsa dan merawat lingkungan. 



Apa yang Terjadi Bila Tidak Ada Pencegahan?

Perubahan iklim yang terjadi saat ini memang tidak membuat kita nyaman. Udara terasa engap, panas, dan mudah berkeringat. Keseimbangan lingkungan yang timpang, karena perilaku yang kurang bersahabat terus berkelanjutan, misalnya satu sisi ada yang berupaya bagaimana penghijauan dilakukan, tetapi di sisi lain pencemaran lingkungan masih terjadi. 


Padahal perlu bekerjasama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sehingga perubahan iklim dapat diantisipasi, sebab bila pembiaran terus terjadi maka diprediksikan akan berdampak pada (Sumber: Wikipedia): 

  • Krisis air bersih yang terjadi di Asia Tenggara tahun 2050. 
  • Kekeringan dan gagal panen. 
  • Gelombang panas yang terjadi di Eropa serta penyakit yang menyebar demikian cepat. 
  • Khusus untuk Indonesia, tidak hanya lahan pertanian yang akan rusak sekitar 45%, tetapi juga naiknya air laut yang menyebabkan banyak pulau terendam.  


Mitigasi yang berarti upaya dalam mengurangi dampak bencana, masih terbuka untuk kita lakukan. Yuk bergerak dengan langkah positif, diiringi dengan kerjasama semua lapisan masyarakat, maka keniscayaan membuat bumi ini kembali pulih bisa terwujud. 



Komitmen Saya sebagai Generasi Muda untuk Bumi Ini

Ada banyak cara mitigasi perubahan iklim dapat dilakukan. Namun menurut saya, kontribusi perlu dilakukan melalui hobi kecil seperti mengoleksi botol minum ini, yang bisa memberikan dampak positif #UntukmuBumiku. Maka dari itu, Saya bersumpah saat bepergiaan akan membawa botol minum.


Sumpah pemuda untuk mitigasi perubahan iklim


Wah fenni bungsu pakai bersumpah segala nih!


Psst.., momennya pas juga kan sebentar lagi kita merayakan Hari Sumpah Pemuda yang ke-93. Ini juga jadi pengingat diri untuk konsisten antara hobi dan merawat bumi.


[Baca Juga: Kaleidoskop Tulisan Sumber Daya Alam 2019]


Para pemuda yang memajukan bangsa ini, karena itulah secepat mungkin usaha maksimal melestarikan lingkungan ini harus dilakukan oleh generasi muda.


Yuk #MudaMudiBumi kamu juga turut berperan agar di hari tua kita nanti, bumi ini tetap dalam keadaan sehat. Dengan begitu generasi selanjutnya juga dapat mengikuti langkah kita dalam melestarikan lingkungan. Bagaimana, kamu siap tidak?



Komentar

Kami sekeluarga juga lebih suka bawa tumbler saat berpergian. Bahkan misal lama seperti ikut suami ke luar kota kami bawa galon di mobil. Wkwkwk... ngirit banget ya? Gpp emang iya, plus mengurangi membeli air kemasan botol soalnya suka risih ma sampahnya.
Okti Li mengatakan…
Sampah botol minuman sekali pakai itu sekarang juga sudah memenuhi aliran sungai di kampung saya lho... sedih banget melihatnya.
Kesadaran masyarakat akan penggunaan botol minum isi ulang masih kurang, bahkan banyak yg justru belum mengetahuinya
kang ᗪirman mengatakan…
Keren, sampai-sampai dikoleksi gitu, ya kak! ^_^
Melihat kiprah orang-orang seperti kak fenni, saya jadi teringat sebuah kisah seekor semut yang dibuly seekor burung karena membawa air untuk memadamkan api.

Lanjutkan, kak! insyaAllah menjadi manfaat yang baiik.
Hallowulandari mengatakan…
nah iya mba, se simple bawa tumblr minum aja udh jadi langkah mudah, praktis, gampang buat ikut serta menjaga lingkungan kan, karena ga beli2 minum kemasan plastik kan. Aku juga selalu bawa tumblr dan kotak bekal makanan buat ikut jaga bumi
Kata Nieke mengatakan…
Saya juga suka bawa tumbler waktu bepergian. Zaman tumbler belum ngetren, saya suka simpan botol air mineral yang udah kosong untuk diisi lagi air putih. Terus dibawa ke mana-mana. Lumayan irit gak jajan minum. Terus ramai artikel botol bekas ternyata gak boleh digunakan berulang karena mengandung kandungan tertentu yang kalau dicuci berbahaya. Akhirnya beli botol minum. Eh terus ngetren tumbler.
Firmansyah mengatakan…
Wah, hobinya keren berarti, Mbak Fenni. Oh ya, btw dari tulisan ini saya baru tahu secara lengkap tentang kode-kode penggunaan bahan plastik. Ternyata ada banyak ya. Terima kasih atas tulisannya ya, Mbak. Informatif!

Salam hangat. :)
Dian farida ismyama mengatakan…
Aku sepakat mbak. Sejak SD, pe kuliah dan kerja aku selalu bawa botol minum. Pas sekolah sih ada aja yg ngolok2. Saat itu belum zaman peduli bumi, go Green dll. Tapi prinsipku daripada kurang minum mending bawa air minum sendiri. Hehe
Deeva Collection mengatakan…
Wah, menarik nih, Kak. Dari botol minuman ikut kontribusi pada iklim ya.
Mechta mengatakan…
Terima kasih sharingnya Kak.. Sangat menginspirasi, meski langkah yg sepertinya kecil..insya Allah berdampak besar dlm pelestarian lingkungan kita ya..
rizkyrautra mengatakan…
Sudah sejak lama juga saya bawa botol plastik isi ulang sendiri. Selain bisa berhemat lebih ternyata juga bisa menjaga lingkungan. Tapi satu yang menurut saya penting adalah regulasi dari pemerintah jika ingin serius menangani ini. Bukan hanya pembatasan kantong plastik di swalayan-swalayan tapi juga pabrik-pabrik besar yang menghasilkan limbah mikroplastik.
Priyani Kurniasari mengatakan…
Semenjak bekerja, aku juga lebih sering bawa Tumblr dan bekal makan sendiri dari rumah kak, selain mengurangi sampah jadinya aku bisa memilih mana menu yang ingin aku makan dan minum. Aku sendiri kurang menyukai teh, sehingga aku selalu menolak dibuatkan minum di kantor dan lebih memilih membawa tumbler kala itu.
Sekarang setelah menikah, kebiasaan membawa tumbler ini juga kuajarkan ke anak, alhamdulilah dia nyaman dengan kebiasaan ini
Nathalia Diana Pitaloka mengatakan…
Setuju... Saya juga kalau bepergian selalu membawa botol air minum sendiri... Selain baik untuk lingkungan, lebih hemat juga, hohoho...
Nuny Penguin mengatakan…
Setuju kak, untuk menyayangi bumi bisa kita lakukan dari hobi yang terkecil. Alhamdulillah kebiasaan bawa tumbler sdh lama dilakukan, bahkan kalau bepergian keluar negeri, ga ketinggalan bawa Tumbler. Hal sederhana yg dapat dilakukan,tapi dampaknya bisa menghargai hal-hal besar di sekitar kita.
Mechta mengatakan…
Tumblernya cakep2 euy.. Saya juga sedang belajar untuk lakukan langkah2 seperti ini..doakan semoga konsisten..
Ada banyak hal yang sebenarnya bisa dilakukan untuk menjaga bumi kita, termasuk disiplin menggunakan tumbler atau botol isi ulang agar tidak menimbun sampah botol plastik. Meskipun agaknya dunia sulit terbebas dari sampah plastik, namun jika semua orang disiplin tentu akan bisa mengurangi sampah plastik
Nanik nara mengatakan…
Membawa botol minum, kelihatannya sepele ya mbak, Tapi kalau bisa jadi gerakan nasional, wih besar banget efeknya buat mitigasi perubahan iklim.

Kalau sudah kebiasaan bawa botol minum sendiri tuh, kalau pas buru-buru berangkat dan kelupaan, duh rasanya sedih banget.
Maria G Soemitro mengatakan…
aku juga selalu bawa tumbler Mbak Fenni

rasanya berdosa banget kalo nyampah padahal ada alternatif lain

walau orang sekeliling banyak yang lihat saya sebagai "orang" aneh :D :D
ovie mengatakan…
Aku lebih senang bawa minum sendiri karena selain mengurangi sampah juga menghemat pengeluaran hehe
Mutia Ramadhani mengatakan…
Apalagi saya mba yang udah punya anak tiga. Kalo jalan gak boleh lupa bawa tumbler air minum dari rumah. Lumayan kan pengeluaran untuk beli air minum dalam kemasan. Gak ramah lingkungan pula.
Parenting By Rey mengatakan…
Waaahh tumblernya banyak banget dong! buat bekal ke mana-mana ya, biar ngurangi sampah botol minum.
Kalau di sini, botol minum dibuat orakarya sama si kakak, tapi juga jarang sih kali minum pakai botol, selalunya bawa tumbler dari rumah :)
pharadila mengatakan…
Langkah kecil yang mungkin bagi sebagian orang terlihat merepotkan ini, sebenarnya ga cuma keren ya Kak, tapi juga lebih terjamin kebersihannya, plus itu tadi, scr tak langsung kita juga sdh mereduksi penambahan sampah plastik kan, dan bikin bumi tersenyum.

Btw aku juga suka koleksi tumbler, dan byk yg sudah diadopsi oleh adik ipar plus ponakan2. Haha.

Salam,
Alaika Abdullah
lithaetr mengatakan…
Dari satu langkah kecil bisa berdampak besar. Memang kebutuhan untuk minum ini penting banget, apalagi kalau cuaca baru panas. Memang akan lebih aman dan bersih kalau bisa bawa minum sendiri. Buat ibu-ibu seperti saya, bawa botol minum sendiri itu kayaknya sudah wajib. Biar murah juga enggak jajan minuman, hehehe
Siska Dwyta mengatakan…
Nah, iya selain ikut menjaga bumi bawa botol sendiri juga bisa lebih hemat ya Mbak. Saya dan keluarga juga kalau bepergian pasti bawa botol air minum sendiri
Naqiyyah Syam mengatakan…
jadi ingat komunitas yang ada di Lampung pernah donasi thumbler untuk anak-anak kurang mampu agar makin cinta bumi
Dian Restu Agustina mengatakan…
kelihatan sepele ya, bawa tumbler botol minum biar ga nyampah botol plastik. Tapi kalau konsisten dan banyak orang melakukannya tentu akan dukung mitigasi perubahan iklim sehingga bumi akan lestari
YSalma mengatakan…
Saya juga terbiasa membawa tumbler botol minum kalau jalan keluar rumah mba.
Kadang memang masih suka dipandang aneh sama orang2 sekitar.
Tapi perubahan iklim sudah semakin meresahkan, kebiasaan baik yang nampak kecil ini harus ditularkan terus.
Annie Nugraha mengatakan…
Membawa minuman dengan tumbler sendiri salah satu wujud nyata kita akan keterbelangsungan lingkungan. Saya dan keluarga punya tumbler masing-masing. Jadi kalau traveling kita seringnya bawa tumbler dengan air yang diisi dari rumah.

Masalahnya adalah saat isinya habis. Mengisi kembali tuh harus beli dulu. Nah packaging dari beli nya itu tuh yang masih harus membuang sampah plastik.

Yah tapi setidaknya ada semangat untuk mengeliminasi/mengurangi sampah plastik ya.
sumiyati sapriasih mengatakan…
botol memang sangat diperlukan bila kita bepergian, hemat biaya dan hemat limbah sampah, dengan bawa botol sendiri lebih higienis
Blogger Surabaya mengatakan…
Bawa botol minum sendiri, bawa bekal makan sendiri selain lebih hemat memang mengurangi limbah yang dapat merusak bumi ya mba. Kalau bisa mengurangi penggunaan plastik juga
Aini mengatakan…
Aku juga nih, tim suka bawa botol minuman ke mana-mana. Soalnya kalau ga gitu jadi malas mau minum air putih...
nurul rahma mengatakan…
Langkah kecil yg bermakna besar nih mbaaa
daku juga "peminum berat" :D Ke mana mana kudu banget bawa tumbler.
supaya bumi makin lestari ye kaaannn
Anggraeni Septi mengatakan…
setuju mba Fenny membiasakan bawa tempat minum sendiri adalah kontribusi kita menyelamatkan bumi. kasian banget anak cucu kalo nggak tahu hewan laut karena malah kebanyakan sampah plastik dari botol sekali minum hiks. Aku juga punya banyak tumbler, berbagai warna. Mulai ungu warna kesukaanku sampe warna item hehe
Bayu Fitri mengatakan…
Wah sama mbak saya juga sering bawa tumbler kemana2 lebih hemat dan sehat ya trus bisa ikut jaga lingkungan juga karena gak sering beli minuman kemasan
http://www.inatanaya.com mengatakan…
Generasi muda kamu harus menjaga dan merawat bumi agar bisa hidup dengan nyaman dan aman . Iklim berubah karena kita tidak merawatnya.
Vicky Laurentina mengatakan…
Saya itu trauma dengan membawa botol minum, hahahaa..

Jadi waktu kecil tuh, saya kan dibawain botol minum kalau sekolah. Nggak tahu pengasuh saya nutup botolnya kurang rapet atau apa, jadinya isinya tumpah dan membanjiri tas. Buku-buku saya jadi basah, saya jadi malu sama teman.

Pengalaman itu membekas sampai sekarang, sehingga sampai sekarang saya malu banget bawa botol minum karena saya nggak tahu cara bedain botol yang bisa ditutup sampai rapat atau masih ada yang tutupnya rawan bocor.
M mengatakan…
Sama mba, dengan membawa tumbler, selain menjaga lingkungan bahkan kita bisa mengirit uang jajan heh
Maria G Soemitro mengatakan…
#tosss

rasanya berdosa kalo nyampah padahal bisa bawa tumbler minum ya?

cara yang mudah, apalagi sekarang banyak tumbler aneka warna dan bentuk
Mporatne mengatakan…
Sebelum pandemi bisa ganti ganti tumbler. Sekarang simpen aja warna kesukaan . Apalagi tumbler jaman now bisa di lipat
Bayu Fitri mengatakan…
Sama mbak kujuga kemana2 bawa tumbler soalnya lebih hemat ga bolak balik beli minuman kemasan. Secara aku tuh sering banget hausan palagi kalau cuaca gerah dan pastinya minum air nya banyak hehehe
Rani Retnosari Mantriana mengatakan…
Jadi inget dulu aku pernah dalam perjalanan pulang kerja yang jaraknya cukup jauh dari rumah, waktu itu lagi batuk tapi lupa gak bawa minum sendiri. Serasa tersiksalah pengen minum sepanjang jalan, wkwk. Dan buatku, bawa botol minum sendiri tuh selain untuk menjaga lingkungan juga biar aku inget terus buat minum air putih yang cukup (soalnya aku agak susah minum air putih)
nchie hanie mengatakan…
Toss jugaa, aku koleksi botol minuman..
Alhamdulillah sudah melakukan hal kecil, semoga saja bisa berkontibusi buat bumi tercinta kita, agar kelak masih bisa dinikmati aman oleh anak dan cucu kita.
Ghina Rahmatika mengatakan…
Kalau diingat ingat jadi tim penyuka bawa botol minum sendiri tuh cara bujukan teman yg jualan botol Tup itu mbak. Hihi.. Sejak itu malah jadi sayang sama botol selain karena fungsinya jg karena harganya. 😃

Tapi skrg kalau keluar rumah aku malah merasa bawa botol aja kurang. Karena biasanya suka pengen jajan gt, jd sambil bawa wadah jg
Renayku mengatakan…
Aku juga mulai bawa botol minum krn dibiasain sama suamiku. Kalo dulu tuh paling males bawa ini krn berat di tas haha.. yuk ah mulai mitigasi perubahan iklim..
Iva C Wicha mengatakan…
Pake tumbler kemana2 ini dah jdi kebiasaan dri jaman single, sampe dikira sales tupp*rware >.<
Ternyata jdi langkah kecil kontribusi utk bumi
Dee_Arif mengatakan…
sama mbak feni, dari sekolah sampai sekarang saya juga nggak pernah lupa bawa tumbler kemana mana
apalagi saya tu orangnya gampang haus
jadi mesti minumnya sering
membawa tumbler menjadi langkah kecil yg berdampak ya mbak untuk mitigasi perubahan iklim
Visya Al Biruni mengatakan…
Waah berawal dari hobi ternyta ebtdampak ke bumi yah Mbak Fen. Salut!! Akupun suka bawa Tumblr sejak jaman sekolah, berlebih ketika jadi ibu.

Btw ngenes amat yak acara ga ada minum huhu.
Ulfah Aulia mengatakan…
Ada lebel nomor 5 berarti aman yang buat tempat makanan dan minuman ya mba, biasanya aku jarang memperhatikan nomor begini sih, makasih atas sharingnya mba..
Eka FL mengatakan…
Aku punya Tumblr tapi cuman dua, yang lock and lock ( eh bener ga sih nulisnya, hehe) dan tulipware. Iyaaa spill merk, hahaha. Tapi aku lebih nyaman yang lock and lock. Meski ada mahil yaa. Bawa air minum sendiri lebih aman dan nyaman sih, apalagi lagi pandemi gini terus ikut ngurangin sampah botol minuman juga kan, meski bisa di daur ulang.
Etika Aisya Avicenna mengatakan…
Di kantor sekarang juga digalakkan bawa tumbler atau botol minum sendiri, gak boleh beli air mineral bahkan pimpinan ngelarang ada air mineral jadi konsumsi rapat. Memang harus sama-sama berjuang biar bumi ini semakin lestari
atiq - catatanatiqoh mengatakan…
keren mbak, yang gpenting ada langkah untuk memulai ya, dan konsisten, meski kecil pasti memberikan dampak nyata :)
Di sekolah anak saya waktu smp dulu, kalo ke sekolah wajib membawa tumbler. Kantin sekolah pun tidak diperkenankan menjual air mineral kemasan mb. Saya pun baik di motor maupun di mobil, selalu sedia tas belanja kain untuk mengurangi sampah plastik.
Semenjak punya tumbler memang enak dibawa kemana-mana ya. Jadi ga beli minum dijalan. Anakku ke sekolah suka dibawain botol minum juga.
Hamimeha mengatakan…
wah asyik ya kalo udah jadi habit rasanya kalo g baw abotol minum tuh kayaka d ayg kurang. aku mulai kenal tumbler itu setelah tahu tupper*are hehehe

ya karean idtempat kerjaku dulu ada yg jualan dg bayar diansur kadang dijadikan hadiah.

aku sendiri juga lebih nyaman pakai tumbler dan bawa air minum sendiri dan alhamdulillah ditiru sama si anak wedokku seneng rasanya
Moch Ferry Dwi Cahyono mengatakan…
Konsumsi air memang sebaiknya sesuai kebutuhan kesehatan termasuk penggunaan medianya, tumbler membantu
Bambang Irwanto mengatakan…
Alamdulillah saya ke mana-mana membawa botol minum, Mbak. Selain mengurangi botol plastik, saya juga tidak pernah kehausan lagi. Apalagi saya juga ke mana-mana naik motor. Dan membawa botol minum sendiri terus digalakkan. Saat saya menghadiri sebuah acara, isi goodie bag-nya adalah botol minum. Makanya saya punya beberapa botol minum hehehe.