Fiksi tentang Hobi
Ini [bukan] tentang hobi terbaru yang bisa diceritakan dengan mudah. Entah harus dimulai dari mana hendak diucapkan. Lidahnya akan terasa kelu, saat mengutarakan tentang hobi terbaru itu. Maka tak pelak ia lebih memilih untuk mengalihkan pandangan atau pembicaraan kepada hal lain. Sebab baginya tak ingin dikatakan seperti meniru kebanyakan orang yang disibukkan membahas tentang hobi terbaru.
Jam 16:30. Masih lama menurut Rossi untuk menunggu datangnya waktu berbuka puasa. Ia masih saja duduk di teras rumahnya, tanpa bergeming. Pandangannya tertuju pada satu benda berwarna hijau. Bentuknya terbilang familiar, meski berada di atas lantai yang dipelur dengan semen. Tercetus dalam pikirannya, Apakah ini hal yang benar untuk dilakukan, agar seperti banyak orang dapat membahas tentang hobi terbaru?
Rossi menghela napas sesaat. Tubuhnya bergerak sejenak. Ia hendak bangkit berdiri. Namun kemudian kembali duduk di tempatnya. Tatapannya kini makin tajam melihat bentuk familiar hijau itu lagi. Lalu pikirannya berkelebat akan sesuatu yang berkecamuk, yang kemudian dimantapkannya bahwa tentang hobi terbaru itu bisa dilakukannya jika:
Memiliki Fungsi yang Tepat
Artinya dengan hobi terbaru tersebut akan memberikan manfaat yang tepat bagi yang melakukannya. Misalnya hobi terbaru itu adalah membaca ragam buku. Ini memiliki fungsi yang tepat untuk kinerja otak, sehingga tidak hanya akan terhibur melainkan juga banyak pengetahuan yang diserap. Selain itu bila harus mengeluarkan banyak uang, tidak akan menjadi sia-sia.
Bukan Cinta Sesaat
Cinta sesaat tentu tidak akan memberikan dampak jangka panjang yang baik. Tidak hanya antara sepasang insan yang sedang dimabuk asmara saja. Hal itu pun berlaku ketika melakukan hobi terbaru. Jangan karena sedang musim melakukan suatu hal, kitanya pun ikut-ikutan melakukannya. Dalam hitungan sesaat, cinta itu pun tak lagi mengalir alias ambyar. Jemu untuk melanjutkannya. Oleh karenanya tentang hobi terbaru haruslah bukan cinta sesaat yang hadir.
Konsisten atau Terbengkalai di Tengah Jalan?
Pilihan untuk menjalankan hobi terbaru kembali kepada diri sendiri, apakah ingin konsisten atau terbengkalai di tengah jalan. Ini menjadi konsekuensi yang harus dipilih dan dipahami, sehingga tidak ada rasa penyesalan di kemudian hari.
[Baca Juga]:
- Ini Filosofi Arti Nama Blog
- Lima Alasan Mulai Ngeblog Harus Dilakukan
- Tiga Harapan Terbesar untuk Blog
Sepuluh menit jelang waktu berbuka, Rossi pun telah mantap dengan pilihannya. Tak ada lagi tatapan tajam melihat benda yang familiar itu. Bahkan ia beranjak dari kursinya dan menggunakan benda tersebut. Ya, benda yang terdiri dari bagian kanan dan kiri digunakannya sebagai alas kaki, sambil bergumam dalam hatinya, "Apapun tentang hobi terbaru yang akan kamu lakukan, pastikan untuk memiliki tiga alasan tepat agar menjadi keberkahan pada kehidupanmu." Ia masuk ke dalam rumahnya, beriringan dengan kumandang adzan maghrib.
Aku jadi penasaran tentang Rossi yang beberapa kali dimention di sini, jadi aku klik, ternyata landing di tulisan tentang Valentino Rossi si pembalap itu :D
BalasHapusTentang hobi, kalau menurutku ya, jika sudah berstatus HOBI, biasanya memang bukanlah tentang cinta sesaat, dan bila dilakukan sudah pasti ada manfaat bagi si pemilik hobi.
Iya, ya Mbak, jika ingin melakukan sesuatu harus memiliki tujuan yang bermanfaat terlebih dahulu. Jangan melakukannya setengah2. Karena akan berhenti ditrngah jalan dan kita tidak menemukan hasilnya yg maksimal.
BalasHapushobi bisa seribet itu ya?
BalasHapusiya sih jika harus melibatkan banyak uang, harus ditimbang lebih banyak manfaatnya atau mudaratnya?
saya belum menemukan hobby baru lagi nih, Mba. Sekarang justru lagi mencoba untuk merutinkan diri melakukan hobby lama yang dulu sempat terbengkalai yakni blogwalking ke blog teman-teman
BalasHapusPengen kayak Rossi, kalo punya hobi itu harus berfaedah, seperti baca buku. Nah kalo semisal nonton drakor atau dracin, faedahnya selain bikin hati senang apa ya mba. Wkwkwk.
BalasHapusHoby aku banyak tapi ga pernah sempat dilakukan, cuma keingatan terus mau bikin ini bikin itu. hehe....namanya apa kalau begitu.
BalasHapusHobi haruslah lahir dari hati. Apalagi yang kemudian dijadikan sebagai lahan bisnis. Itu penting banget. Jadi saat bisnis dari hobi itu terhempas oleh keadaan, yang bersangkutan tetap mencintai hobi tersebut.
BalasHapusSepakat banget kak Fenni.
BalasHapusHobi yg kita tekuni kudu membawa keberkahan untuk hidup yak.
Kece, nih!
Jadi ingat salah satu cerita di film serial upin ipin yang membahas tentang hobi. Iya, hobi itu harus memberi manfaat, bukan kesenangan semata
BalasHapusHobi apapun itu tetap harus mencari berkah ya ujung-ujungnya....
BalasHapusSaat memiliki hobi memang asik banget jika bisa memiliki manfaat yang tepat dan tidak terlalu besar budget yang dikeluarkan. Saya pun senang baca buku,budget yang keluar hanya sebatas untuk membeli buku-buku baru tapi puas karena dapat banyak manfaat.
BalasHapusMelakukan hobi harus memantapkan diri juga ya. Agar kelak apa yang dilakukan tidak sia2 dan hanya kesenangan sesaat saja.
BalasHapuswah iya, yg namanya hobi ya dilakukan dgn konsisten ya mbak
BalasHapusklo aq hobi baru yg konsisten kulakukan saat ini adalah nonton drakor, heehe
Hobi itu tidak perlu dipilih. Justru ia akan memilihmu. Membuatmu mampu berkreativitas tanpa batas dengan hobi itu. Hingga akhirnya kau menyadari, bahwa itulah hobimu.
BalasHapus