Langsung ke konten utama

Review Calamity: Film Animasi yang Menghentak Emansipasi

Hayoo siapa di sini yang mengaku perempuan tapi pakai celana panjang?

Memangnya ada yang salah ya?

Untung saja, kamu gak berada di tengah lingkungannya Martha Jane. Soalnya, yang namanya perempuan itu ya pakailah pakaian perempuan, misalnya rok, tunik, dress, de el el. Bukan menggunakan celana panjang. Apalagi sampai rambutnya ditrondol, alias dipotong pendek.

 

Kan gerah.. Lagi pula potongan pendeknya rambut ada poninya kok biar tetap kelihatan cantik. Lah terus, piye?

Ya lagi-lagi bersyukurlah kamu tidak bersama rombongannya Martha Jane.

Emang siapa sih Martha Jane?

Sini kita simak Review Calamity: Film Animasi yang Menghentak Emansipasi

Sekilas Film Calamity

Martha Jane Cannary, memiliki 2 orang adik yaitu Lena dan Elijah. Dengan menggunakan kereta kuda (karavan), mereka beserta ayahnya pergi dari Amerika Barat ke Oregon, bersama rombongan lainnya. Di tengah perjalanan, ayah Martha Jane mengalami kecelakaan kecil.

Sebagai anak pertama Martha merasa bahwa ia yang harus bertanggung jawab menggantikan ayahnya mengendarai karavan. Hanya saja, Abraham ketua rombongan perjalanan tidak mengijikannya karena hal yang tabu, sehingga tugas sebagai kusir diserahkan kepada anaknya, Ethan (enemy-nya Martha Jane). 

Berkali-kali Martha Jane meminta kepada Ethan, bahwa dia sanggup sebagai kusir kereta. Akan tetapi tradisi masyarakat setempat, perempuan tidak boleh menjadi kusir kereta. Martha Jane tetap bersikukuh bahwa ia mampu, sambil terus belajar bagaimana menunggang kuda dan melemparkan tali laso. Lalu dia pun terpikirkan untuk memotong rambutnya menjadi pendek dan menggunakan hem serta celana panjang.

Hingga suatu ketika, Martha Jane bertemu dengan seorang pria dewasa berpakaian tentara, yaitu Samson. Martha Jane mendapat dukungan Samson, sehingga ia bisa mengendarai karavan. Namun kejadian tak terduga terjadi. Seluruh harta benda para rombongan lenyap dan dalam waktu yang bersamaan Samson pun menghilang. Mereka menuduh Samson yang mencurinya. Apalagi para rombongan pun turut mengompori dan meminta Martha Jane untuk mengembalikan semua harta kepada mereka.

Jadi siapakah yang seharusnya bertanggung jawab atas hal tersebut? Petualangan apa yang akan terjadi oleh Martha Jane? Adakah kerupuk di balik nasi, eh, hehe..

Baca Juga: Review Film King, Ketika Anak Singa Diperebutkan 

Judul Film: Calamity, a Childhood of Martha Jane Cannary

Bahasa: Perancis

Genre: Petualangan (13+)

Sutradara: Rémi Chayé

Produser: Henri Magalon, Claus Toksvig Kjae, Claire La Combe

Produksi: Maybe Movies, France 3 Cinéma, Nølum, 2 Minutes

Rilis: 28 Juni 2020

Durasi: 1 Jam 22 menit

Rating: 3,5/5

review sinopsis attention au depart

 

Ulasan Film Calamity, Ini…

Saya tahu film Calamity ini, ketika masuk dalam daftar World Cinema Week 2022 bulan Oktober lalu, sehingga bisa menyaksikan film-film dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Ada banyak film yang dapat disaksikan melalui bioskop maupun KlikFilm. Kalau sekarang, saya kurang tahu film Calamity dapat disaksikan dimana. Mungkin di layanan OTT (Over The Top) lainnya ya.

Baca Juga: Review Film Cassiopeia, Saat Seorang Ibu Kehilangan Arah

Tertarik untuk nonton film berbahasa Perancis ini, karena baca sinopsisnya Calamity yang gereget yaitu tentang emansipasi wanita. Jadinya tuh, dimana-mana ya tabunya seorang perempuan untuk bisa setara dengan laki-laki. Gak dimana-mana kalau urusan kesetaraan gender ya semenarik itu memang.

Meski disajikan dalam bentuk animasi, tetapi makna mendalam dari film berdurasi 82 menit ini sangat terasa, terutama kesempatan untuk membuktikan diri bahwa tidak bersalah. Apalagi nih asiknya film Calamity diiringi dengan backsound music country, sehingga film-nya ala-ala film koboy. Makin seru lagi nontonnya pakai headset, serasa di bioskop. Apa kamu sudah menonton film Calamity, a Childhood of Martha Jane Cannary ini?

Komentar

Hallowulandari mengatakan…
ya ampun perkara perempuan pakai celana panjang jadi masalah yaa, jadi inget juga di drakor, ada perempuan yg ngiket hanbooknya jadi kaya celana dinyinyirin gitu, jaman dulu pas belum ada kesetaraan gender begitu yaa, ngeri juga
Okti Li mengatakan…
Memang ada keterangan perempuan dilarang menyerupai atau mengenakan pakaian laki-laki. Tapi kembali kepada kepada Islam itu selalu fleksibel. Tidak menyulitkan namun justru memudahkan. Termasuk jika manfaat lebih banyak daripada mudharat nya.
Wallahu alam...

Yg bikin saya penasaran Jane jadi menikah sama Samson gak tuh?
Ayu Natih Widhiarini mengatakan…
Ceritanya tentang kesetaraan gender yaa, kerenn sihh tapi kasihan sama nasibnya Martha Jane yang disuruh mengembalikan harta sebanyak itu
Leyla Hana mengatakan…
Jadi penasaran sama filmnya, karena tema keseteraan yang diangkat sekilas agak jadul ya. Masih mempermasalahkan pakaian perempuan. Makasih rekomendasi filmnya Mbak.
Yuni Bint Saniro mengatakan…
Penasaran tentang apakah Samson beneran membawa pergi semua barang yang hilang. Ataukah ada orang lain yang mungkin nggak suka Martha Jane bersama Samson.
Dee_Arif mengatakan…
Wah menarik ceritanya
Emansipasi juga bisa jadi ide cerita dalam film animasi yang cukup ringan untuk ditonton ini ya mbak
lendyagasshi mengatakan…
Kalau melihat setting tahunnya, mungkin ada benarnya ya.. Kalau zaman dulu yang umum adalah tampilan perempuan dengan pakaian "perempuan"nya.
Dan film calamity sukses membuat kita semau melihat sisi-sisi maskulin dalam perempuan yang tangguh.

Film calamity bisa ditonton dimanakah?
Happy mengatakan…
wah dalam banget ini ceritanya. pengin banget nobar sama keponakan-keponakan, kayaknya film ini seru yaa
Tukang Jalan Jajan mengatakan…
film animasi yang menarik sarat dengan pesan. Seoertinya buat ditonton akhir tahun bareng ama sepupu dan ponakan kayanya seru nih
Ranggi's Travel Story mengatakan…
Seruuu kisahnya kek film animasi jaman dulu, akuu sukaa jadi pengen nonton buat mengisi waktu longgar. (Gusti yeni)
Goresan hati mengatakan…
Film yang seolah mewujudkan perkataan almarhum ayah saya. Perempuan itu harus pakai rok. Jangan pakai celana. Celana buat cowok. Gak nyangka ternyata ada filmnya. Salut buat yang bikin film animasi ini. Isu kesetaraan gendernya ngena banget.
Siti Mustiani mengatakan…
Setelah membaca review singkat di artikel ini saya jadi penasaran dengan filmnya dan pengen langsung nonton. Sepertinya menarik dan edukatif yaa, sip masuk must watch list dulu deh.
Ainhy Edelweiss mengatakan…
Perempuan itu unik dan perlu diberikan ruang untuk berkarya. Duh keren banget yah filmnya, auto masuk listing film yg wajib ditonton nih
Harianeko.com mengatakan…
Perkara celana panjang smpe segitu, Aplgi bawa2 adat klu kusir ga blh cewe.. Gak tau aja skrng pemain kuda ad yg cewe.. Eh jdi penasaran sm kelanjutanya, otw cari film nya.
Bibi Titi Teliti mengatakan…
Selalu menarik menonton film jadul di mana perempuan masih sangat dibatasi keberadaannya, jadi bersyukur karena dilahirkan di zaman sekarang di mana udah ada kesetaraan gender yaaah

Aniwey, trus jadinya emang beneran barangnya dirampok sama Samson? *kepo*
atiq - catatanatiqoh mengatakan…
kok bagus sih, jadi pengen nonton :) ternyata pesannya dalam juga ya ceritanya, penasaran
Munasyaroh Fadhilah mengatakan…
Saya kok jadi penasaran dengan endingnya, Jadi pengen nonton langsung setelah baca reviewnya
Diah Alsa mengatakan…
wajib nonton nih kayaknya.
jarang-jarang ya animasi tentang emansipasi wanita gini, beneran deh pengen lihat aksi Marta Jane ini
Winda - dajourneys.com mengatakan…
wah unik ini, jarang-jarang loh film animasi yang mengangkat tentang kesetaraan gender, apalagi topik semacam ini pasti gampang di perdebatkan ya
Yonal Regen mengatakan…
Kampanye yang kreatif untuk menyuarakan kesetaraan gender melalui film animasi. Dengan film, pesan yang disampaikan tidak tampak menggurui, tetapi penonton pasti banyak yang tersadarkan tentang betapa tidak bolehnya meng-under estimate sosok perempuan
Susie Ncuss mengatakan…
Jujur aku baru tau ada film berjudul calamity
karena aku jarang banget update film/series selain korea, jepang dan US.
Film perancis atau jerman gitu ya kayak jauh dari jangkauan gitu lah, mbak.haha

Menarik ya resume filmnya... apalagi bentuknya animasi begitu.
maybe i'll try it sometimes.
Nengsih mengatakan…
Penasaran juga pengen nonton film Martha Jane ini secara langsung. Dan penasaran pula gimana kelanjutannya si samson yang dituduh membawa kabur harta.
Mporatne mengatakan…
Jadi kusir kuda itu perlu skill menaklukan kuda dan halangan dijalan.perempuan dianggap lemah . Emansipasi dibuat dalam animasi sehingga mudah di mengerti sama anak-anak dan dewasa.
Nabilla DP mengatakan…
thanks buat review nya mba, saya kebetulan belum nonton. menurut saya jadi makin menarik karena isu dan formatnya yang bentuk animasi
ida tahmidah mengatakan…
Seruuu jadi penasaran nih sama jalan ceritanya siapa ya di balik pencuri harta mereka itu...
Indah Nuria Savitri mengatakan…
film animasi tapi pesan yang disampaikan bagus dan berisi banget ya mba. Aku mau nonton juga aaah
lendyagasshi mengatakan…
Entah kenapa ya.. kalau denger lagu dengan genre yang jarang didengerin kaya musik country gitu.. jadi lebih easy listening dan ada "kesan" yang mendalam terhadap scene atau film tertentu secara keseluruhan.
April Hamsa mengatakan…
Aku melihat animasinya msh agak2 kasar bentuk 2D tapi bergerak gtu gak sih mbak? Mungkin aku kebanyakan nonton anime jd perbandingannya itu hehe.
Tapi jalan ceritanya oke juga nih, biasanya film Perancis bagus2.
Gak banyak nih yang angkat tema emansipasi utk settingan latar waktu zaman kyk di film itu yaa.
TFS reviewnya
Monica Anggen mengatakan…
Aku bukan penggemar film animasi nih, cuma pas baca review film Calamity ini, sepertinya bagus ya, apalagi bicara tentang kisah Martha Jane, Samson, dan emansipasi serta kesetaraan gender. Jadi penasaran mau ikutan nonton juga
Naqiibatin Nadliriyah mengatakan…
waw, menarik banget filmnya ya, Mbak. bisa jadi list tontonan yang seru sama ponakan nantii. Makasih mb
Adi mengatakan…
Jadi langsung tertarik lihat begitu selesai baca postingan ini. Terima kasih mbak Fenni dan semoga pesan dari film ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata untuk kesataraan gender yang lebih baik lagi.
Maria G Soemitro mengatakan…
ternyata ada film bagus di KlikFilm

nonton ah

saya sering dapat bonus menonton di Klikfilm dari perpanjangan kuota Tri, tapi gak kepake karena gak tau ada film bagus di situ
Vivian Wahab mengatakan…
Menarik nih film nya, apalagi kalau filmnya di konsep animasi animasi gitu. Seru juga film dari Perancis yang satu ini, recommended buat ditonton disaat waktu kosong
Annie Nugraha mengatakan…
Selalu seru menikmati karya cinematography dan tulisan mengenai emansipasi. Selalu ada girah positif yang bisa diambil. Setidaknya untuk bisa mengetahui bahwa perempuan juga bisa melakukan banyak hal yang kata kebanyakan orang hanya bisa dilakukan oleh kaum lelaki.
Bambang Irwanto mengatakan…
Wah, saya langsung tertarik baca ulasan filmnya, Mbak. Apalagi saya suka film animasi, karena saya bisa pelajari juga ceritanya. Apalagi pesannya sangat bagus, karena perempuan juga punya kemampuan untuk melakukan banyak hal.
Wahid Priyono mengatakan…
Saya dukung emansipasi wanita. Wanita yg multi talent itu bagus, priduktif dan juga punya semangat tinggi.

Film seperti ini harus jadi konsumsi publik supaya mereka tahu bahwa perempuan itu kerjanya gk cuma di dapur
Nanik nara mengatakan…
Film bertema berat, namun dikemas dalam bentuk animasi. Keren yah.

Memang mesti ada pendobrak di setiap masa, kini masanya martha Jane yang menjadi pelopor dan orang-orang akan mengikutinya
lendyagasshi mengatakan…
Aku dulu sejujurnya termasuk yang awam banget mengenai isu kesetaraan gender ini. Tapi kemudian merasakan sendiri ketika melamar kerja. Uniknya, kampusku tuh kebanyakan perempuan, namun nyatanya di dunia kerja malah kebanyakan laki-laki yang diterima.

Seperti tertampar pada sebuah kenyataan.
Sampai sekarang memang ada jenis-jenis pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh perempuan ya..
Dian Restu Agustina mengatakan…
Seru,film yang mengangkat tema kesetaraan memnag selalu menarik. Keren ini disajikan dalam bentuk animasi sehingga ga cuma menghibur tapi pesan tersampaikan dengan ringan
Moch. Ferry mengatakan…
Kurang mengikuti perkembangan film perancis. Emansipasi dan alutnya ada juga dalam film ulasan ini. Menarik bukan, jangan lewatkan.
Nurul bukanbocahbiasa mengatakan…
Uniikkk bgt nih pilembya
Message yg tersampaikan kuat bgt
Keren maksimal
tantiamelia.com mengatakan…
Aku pernah kok nonton animasi dan ikutan sedih, terharu gitu
sepertinya Calamity Jean ini juga akan seperti itu ya
Ila Rizky mengatakan…
Aku juga jarang pake celana panjang. Paling pas pergi yang mengharuskan aktivitas outdoor. Ini filmnya bikin penasaran deh.
Mutia Ramadhani mengatakan…
Awal-awal langsung penasaran sama seorang Martha Jane Cannary. Aku pikir ini animasi dalam negeri, tapi kayaknya bukan ya. Dilihat dari pakaian-pakaiannya kukira awalnya Belanda, ternyata Prancis. Menarik.
Novri Yanti mengatakan…
Kisah Marry Jane ini ngingetin aku ke film Anne with an E.. setting tahun 1800 an, ada gurunya Anne yang pakai celana panjang, ditambah status bu guru yang seorang janda jadilah beliau sasaran empuk gosip satu kota.
Novri Yanti mengatakan…
haha,, maaf typo ternyata yah, Martha Jane maksudnya
Utie Adnu mengatakan…
Menarik ya mba walaupunfilm animasi tapi penyampaian dapet juga.. bahwa perempuan bisa melakukan yang bjsa dilakukan laki2 walapun banyak rintangan tapi akhirnya bisa membuktikan
Naqiyyah Syam mengatakan…
seru juga ya belajar menunggang kuda dan aku belum pernah nonton perempuan belajar naik kuda dan kepo juga soal harta yang hilang, siapa ya pelakunya?
Meykke Santoso mengatakan…
walaupun aku ga suka film animasi, bisa nih Julio nonton ya Mba Fenn..apalagi ada moral value tanteng emansipasi wanita. Eh, tapi mungkin masih terlalu berat untuk anak kecil ya mba, film seperti ini. Tapi settingnya seru ya mbaaa..
Mutia Ramadhani mengatakan…
Bacain komen-komenan teman-teman, makin semangat pengen ikutin kisahnya juga. Topik-topik terkait emansipasi wanita emang selalu menarik di lihat dari berbagai latar belakang budaya dunia.
FaniaSurya mengatakan…
Film yg menarik ya. Ini nonton dimana ya? Jadi pengen nonton deh.
Kaget aja pas di awal celana panjang jd perkara buat wanita ya. Memang budaya beda2 ya.