Langsung ke konten utama

Review Buku Good is Not Enough: So What?

Good is not enough, so what? Kalau untuk yang baik saja tidak cukup, jadi mau yang seperti apa? Mungkin pertanyaan tersebut juga berputar-putar dalam benak kamu. Harus yang bagaimana lagi agar bisa “cukup” dalam segala hal.

Ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar baik. Dan itu tidak akan bisa didapatkan jika kita tinggal terus-menerus di zona baik itu”. – halaman 6.

Kehadiran buku berjudul Good is Not Enough yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada tahun 2020, dan ditulis oleh Frans Lepong ini, mungkin dapat memberikan gambaran tentang pertanyaan di atas. Berikut ulasan lengkap dari buku dengan kategori non fiksi – self improvement.

Blurb Good is Not Enough

Good is not enough. Baik saja tidaklah cukup. Menjadi baik itu memang baik. Tapi menjadi baik saja itu artinya Anda sedang membatasi diri, atau dalam bahasa yang lebih ekstrem yaitu menutup peluang Anda untuk sesuatu yang jauh luar biasa dari yang sedang Anda rencanakan, pikirkan, dan nikmati saat ini. Karena merasa dan berpikir bahwa apa yang Anda miliki saat ini sudah baik, itu akan membuat Anda tidak lagi berpikir dan mengharapkan sesuatu yang lebih besar. Hidup tidak hanya bicara tentang sesuatu yang kecil. Tapi hidup harus bicara tentang orang lain, menjadi besar dan bermanfaat. Sebab sekadar baik saja tidaklah cukup.

Ulik Buku Good is Not Enough

Buku dengan tebal 104 halaman ini terdiri dari 10 Bab, yaitu:

  1. Awal Mula: Cerita dari Pulau Borneo
  2. Passion
  3. Keberhasilan
  4. Menjadi Pemenang
  5. Memperluas Zona Nyaman
  6. Bersyukur
  7. Pilihan untuk Melangkah
  8. Keinginan Kuat
  9. Meraih Hasil yang Terbaik
  10. Masa Lalu, Sekarang dan Hari Esok

Baca Juga: Novel Memori Janji Es Krim

Jadi baik, pasti semuanya mau. Walau dalam menuju kesempurnaan agar menjadi baik tidaklah mudah dan tidak ada yang namanya sempurna, karena kesempurnaan adalah milik-NYA. Bukan berarti bahwa baik itu hanya sekadar dalam hubungan sosial atau bahasa kerennya dalam sebagai muslim itu adalah habluminannas, serta baik kepada pencipta kita alias habluminallah saja, melainkan juga baik kepada diri sendiri.

bagian belakang buku Good is Not Enough

Oleh karenanya, bisa dilihat ketika kita akan melamar sebuah pekerjaan, tentunya kita akan melihat skill apa nih yang dimiliki. Apakah posisi yang dilamar memang sesuai kualifikasi kita atau tidaknya. Dalam bab Passion di buku Good is Not Enough, diterangkan bagaimana pentingnya kita mengenali siapa diri kita, lalu mencari tahu apa saja kelebihan pada diri, kemudian fokus pada hal tersebut.

.. Karena musuh terbesar Anda untuk mewujudkan passion Anda bukanlah pada keadaan sekeliling Anda, tapi ada di dalam Anda sendiri.” – halaman 18.

Dari quotes di atas, seakan mengena dengan yang pernah saya rasakan ketika akan memasukkan lowongan pekerjaan. Bila ditilik dari pengalaman kerja, saya mengarahnya ke bagian administrasi, makanya saat jadi blogger makin cihuyy aja rasanya, hehe.

Akan tetapi ketika ada lowongan kerja sebagai data entry saya tertarik untuk mendaftar dikarenakan pernah membantu rekan kerja (di divisi lain kala itu). Tak disangka saya dipanggil untuk ke tes masuk kerja selanjutnya. Saya masih ingat saat itu, entah mengapa ada rasa yang aneh, seakan punya feeling bahwa saya gak cocok untuk bekerja di sana. “Passion saya bukan di situ” Padahal tinggal selangkah lagi tesnya. Jadilah saya tidak melanjutkannya.

Baca Juga: Lebih Suka Baca Buku Motivasi atau Biografi? 

Kalau dipikir-pikir ada benarnya juga, bahwa kerja itu haruslah dengan passion, sebab lebih natural dan tulus melakukannya. Bukan hanya memikirkan bahwa pekerjaan itu adalah baik, hanya melihat nominal bayaran atau gajinyanya, jabatannya, maupun biar dianggap tidak menganggur ya.

Baca Buku: Ulasan Buku Enigma Pusaka Indonesia

Nah itu baru salah satu bab yang mengena di hati saya. Ada bab-bab lainnya di buku ini, makanya saya tertarik untuk membuat review buku Good is Not Enough yang juga dapat memacu semangat buat kita. Selain memotivasi, penulis juga menceritakan kisahnya saat kecil yang menginspirasi. Secara keseluruhan buku yang bisa saya beri rating 3/5 ini, dapat menjadi masukan untuk kita bagaimana mengelola diri sendiri agar terus menjadi lebih baik dan menghasilkan yang terbaik untuk kehidupan. 

Komentar

Wahid Priyono mengatakan…
Topik-topik yang dibahas di dalam isi buku ini sangat bagus sekali ya, sepertinya akan ada banyak motivasi2 yang bisa membangkitkan semangat orang untuk kembali sukses dalam hidup.
Emma Malika mengatakan…
Dari judulnya aja udah bikin penasaran tentang isi buku ini, apalagi tahu penjelasannya tentang good is not enough jadi pingin tahu enough nya itu yang seperti apa ya?
Bambang Irwanto mengatakan…
Untuk menjadi baik, memang ahrus berada di zona baik ya, Mbak. Tapi untuk mencari lebih baik lagi, harus berani kelaur dari zona itu. dan terkadang, kita ragu menghadapi tantangan. Padahal tantangan terbesar itu adalah diri kita. Dan saya setuju, orang yang nyaman dengan pekerjaannya, banyak juga yang tidak sesuai pendidikan, tapi karena sesuai passionnya.
Maria G Soemitro mengatakan…
Hihihi dari baca judulnya gak nyangka pengarangnya dari dalam negeri
Keren sih, bikin buku motivasi
Mengingat udah banyak buku serupa
Juga banyak content creator bikin video short di YouTube dan TikTok
Fionaz mengatakan…
baik, menjadi baik, dan baik saja ternyata dari beberapa kata ini aja bikin aq terdiam dan mikir lama, mau jadi apa diri ini semua tergantung pilihan masing2.
Shinta Shyntako mengatakan…
bagus ya ini bukunya memotivasi kita utk selalu jadi lebih baik lagi dan jgn pernah puas, memang kita tuh bs belajar dari kisah org lain ya
Annie Nugraha mengatakan…
Makjleb banget. Hidup tidak hanya soal menjadi baik. Tapi juga menjadikan diri bermanfaat bagi orang lain.

Ini bener banget. Terkadang orang lupa bahwa selain diri sendiri, ada orang dan hal lain yang bisa menjadi tujuan ibadah kita. Termasuk salah satunya adalah tidak menjadi beban bagi orang lain.
lendyagasshi mengatakan…
Good is not enough ini mengajarkan Kita untuk mengenal diri sendiri semakin dalam dan memahami apa yang dibutuhkan diri untuk tetap on track sesuai dengan passion yang dirasakan. Tapi memang keadaan serba ideal ini di zaman sekarang terbilang sulit juga yaa..
Retno Septyorini mengatakan…
Dari judulnya aja udah bikin penasaran. Baca reviewnya jadi tertarik juga buat baca buku ini. Nanti aku coba cari di perpus kota dulu, ah. Siapa tahu sudah masuk koleksi perpus.
Dian Restu Agustina mengatakan…
Inspiratif ini bukunya, Good is not enough...banyak pembelajaran pasti dari buku ini
Setuju jika bekerja tanpa passion, seperti robot nanti, sekadar datang, kerja dan pulang, ga ada jiwanya sama sekali
Cindi mengatakan…
Iya ya bener banget, musuh terbesar kita menekuni passion itu ya dari dalam diri kita. Diri sendiri bisa jadi partner terbaik sekaligus jadi musuh terbesar kita. Tertarik baca buku ini ^^
Dee_Arif mengatakan…
Wah ini buku pengembangan diri ya mbak
Menarik bukunya
Membantu kita untuk jadi lebih baik ya
Aisyah Dian mengatakan…
kak review bukunya bagus banget, jadi pengen membacanya deh is not good enough ini, bakal banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik ya
Bunda Saladin mengatakan…
Pas banget kak aku lagi cari buku tentang pengembangan diri dan rasanya jadi pengen baca buku Good is not enough juga. Jadi ibgat peribahasa if better is possible, good is not enough.

Farida Pane mengatakan…
Kenapa skornya cuma 3/5, ya? Padahal, setelah membaca ulasannya, kupikir dirimu akan kasih 4/5.
Kyndaerim mengatakan…
Keren nih bukunya. Apalagi pas di bab passion, memang kalo ngerjain sesuatu nggak sesuai passion jadinya malah maksain, huhu..
Ririn Wandes mengatakan…
Menarik sekali buat masuk list buku yang akan dibaca. Ini bisa termasuk buku pengembangan diri juga sih ya kak. Saya setuju sekali jika memang bekerja itu lebih happy juga sesuai passion,makanya setuju sih beberapa poin dari bukunya.
Akarui Cha mengatakan…
Ngena banget quote-nya tentang yang sesungguhnya membatasi passion diri itu bisa jadi bukan lingkungan sekeliling melainkan sesungguhnya adalah diri sendiri. Menjadi baik aja memang nggak cukup sih ya. Banyak yang baca buku ini juga ngasih rate bintang sama sih Kak. CMIIW.
Sabrina mengatakan…
melihat setiap babnya memang bagus ya isinya relate banget dengan kehidupan sehari hari yang akan membuat pribadi kita jauh lebih baik dan berkarakter lagi. jadi pengen baca bukunya
Indra DP mengatakan…
buku2 tentang pengembangan diri memang selalu menarik bahasannya, aku jadi pengen baca keseluruhan dari buku Good is Not Enough ini, bahasannya juga sepertinya daging banget
Dyah Kusumastuti Utari mengatakan…
Jadi penasaran dengan buku ini, sepertinya buku ini akan menohok saya untuk bisa menjadi lebih baik lagi dari saat ini
Shinta Shyntako mengatakan…
wah bener banget tuh, kita tuh gak boleh terbuai dan puas begitu aja sm yg namanya zona nyaman, harus bannget kita memperluas zona nyaman tuh yaaa Fen
ANGGITA RAMANI mengatakan…
Paling relate sama kalimat musuh terbesar untuk mencapai passion itu justru diri sendiri.
deamerina mengatakan…
kadang tuh kalo baca buku self imprvement gini kalo nggak langsung dipraktekin bisa lupa seketika haha aku gtu soalnya
Didik Purwanto mengatakan…
Kok ratingnya cmn 3 kak? Apa kurang nendang dlm penbahasannya? Kayaknya jd terlalu meluas ga sih? Mulai dr motivasi hingga passion. Jd kurang fokus ya kak. Tp bikin penasaran sih dr judul bukunya. Sebenarnya mau bahas ke arah mana.
Yonal Regen mengatakan…
Buku yang bagus. Cocok banget untuk teman-teman yang sedang butuh motivasi hidup agar terus maju, semangat, dan termotivasi untuk menjadi lebih baik
Eka FL mengatakan…
saya kira buku ini sejenis buku motivasi lainnya, sepertinya gak ya karena ada kisah-kisah dibalik sebuah motivasi. good s not enough ini sepertinya bagus, saya masih agak ngawang sih karena belum baca bukunya, worth to read nih
Goresan hati mengatakan…
Benar. Kata kata "Baik" Sekarang jadi lebih mendalam kalau diresapi dengan bijak. Ada tingkatan dalam baik dan aku merasakan itu. Seperti teman yang baik. Kalau ada maunya. Kalau dikasih sedikit masalah apa tetap jadi baik. Bisa jadi baiknya hilang. Tapi ada yg tetap baik. Diuji lagi dan begitu seterusnya. Gitu gak sih. Buku yang keren.
Ayah Ugi mengatakan…
Pertama kali mendengar buku ini dari teman, Good is not enough. Sekarang jadi bisa melihat kembali bagaimana isinya dengan ringkasan ini.
GE MAULANI mengatakan…
Wah iya juga, baca review mbaknya membuatku merasa tertampar. Kadang baik ke lingkungan sama Allah inget, tapi ke diri sendiri sering lupa.
Ainun mengatakan…
dari judulnya aja udah ngena, good is not enough. Kadang aku aja mikir, good aja udah cukup, ternyata bisa lebih dari itu juga lebih bagus lagi
suka sama buku buku dengan tipe self improvement begini, meskipun nggak langsung diaplikasikan, minimal udah ada ilmunya dulu
lendyagasshi mengatakan…
Dengan meneladani dan membentuk sebuah lingkungan untuk gak hanya sekedar menjadi baik tapi juga memberikan manfaat yang lebih luas, maka kehadiran buku Good is Not Enough bisa menjadi panduan untuk take action to make a good things.
arintastory.com mengatakan…
Buku yang menarik. Mengajarkan tentang arti passion, semangat, dan mengenal diri sendiri. Thank you so much
Kanianingsih mengatakan…
suka banget kak dengan kata-kata bahwa hidup harus memikirkan sesuatu yg elbih esar yang bermanfaat untuk orang banyak, tak cukup dengan menjadi baik. Noted, sebenarnya dlam hati sering jg berfikir seperti ini hanya mungkin dalam pelaksanaannya masih belajar terus
Han mengatakan…
Jadi keinget sama kata2nya Coach Awi pas ikutan pelatihannya beliau
katanya baik itu emang ngga cukup, kita harus jadi hebat kalo mau mengubah dan berubah..
huhu.. relate banget sama buku ini nih, jadi pengen baca juga
Tukang Jalan Jajan mengatakan…
semaca buku yang bisa jadi bahan bacaan saat kita butuh motivasi hidup dan juga saat instropeksi. Bisa banget jadi acuan juga mencari kata kata bijak buat visi hidup nih
Tria TR mengatakan…
Sepakat banget, kerja harus dengan skill dan passion. Secara pribadi sering sih ketemu orang yang kerja di suatu bidang tapi passion-nya sama sekali bukan di situ. Kualitas kerjanya yaaa ... gitu deh :(
Evi Fadliah mengatakan…
Kadang bersikap baik ajah suka dipermasalahkan, tapi dengan begitu bukan berarti kita berhenti bersikap baik. Oke, noted bukunya menarik bisa dijadikana sebagai buku motivasi jugaaa ya Kak
Diah Woro mengatakan…
Bener juga sih, menjadi baik aja ga cukup. Harus banyak refleksi diri, terutama baik kepada diri sendiri dan baik kepada sang pemilik semesta ☺
Yanti Alif mengatakan…
Setuju banget nih dengan kata2 kerja harus sesuai dengan passion kita supaya bisa happy menjalani pekerjaan yang dijalani dan enjoy saat mengerjakan tugas2nya
Dede Ariyanto mengatakan…
Sepakat sih sama quotes-nya. Musuh terbesar kita memang diri kita sendiri. Bagaimana bisa mengalahkan diri sendiri itu yang lebih penting.
Muhammad Rifqi Saifudin mengatakan…
Ngomongin kerja sesuai passion jadi penasaran nih kalau dari sudut pandang buku ini, gimana dengan pekerjaan yang menjadi hobi? Kalau misalnya kita udah bosan kerja, larinya kemana? Kan hobinya sudah jadi kerja
Blogger Surabaya mengatakan…
Saya setuju jika kerja itu seharusnya sesuai dengan passion, namun mungkin kondisi manusia yang belum memungkinkan ya mbak. Btw, buku ini bagus untuk motivasi nih. Mau cari juga di toko buku
Maleeqa mengatakan…
Aku sepakat banget, menjadi baik saja itu tidak cukup. Tapi harus juga bisa bijak. Anw, makasih ya ka, tulisannya mencerahkan.
Farahdjafar mengatakan…
Kalo kerja sesuai passion emang enak banget, ini gimana disangkutpautkan dalam buku gimana yah ? Aq penasaran
Stafana Charis mengatakan…
Rasa "malas" yang melekat ini benar-benar membuat tidak produktif, bukan karena orang lain
Dian farida ismyama mengatakan…
Zaman sekarang menjadi baik memang ga cukup kkak. Harus menuju perfect malah. Kasarnya s2 aja udah kayak kacang goreng. Yg kuliah di LN juga sama.yg dpt beasiswa bergengsi juga banyak. Jadi memang kita harus berkembang