5 Cara Kelola Keuangan Karyawan Honorer, Bisa Kamu Coba!

Kamu yang menjadi karyawan honorer, mungkin pernah dihinggapi rasa galau, bagaimana ya cara aman mengelola keuangan? Pasalnya dilihat dari segi penghasilan terbilang tidak besar ketimbang karyawan tetap. Begitu juga dalam hal masa kerja, dimana karyawan honorer memiliki jangka waktu tertentu. Sehingga perlu menata finansial secara teratur, agar tatkala tidak lagi bergabung dengan perusahaan tersebut, kondisi finansial tetap stabil.

Bagaimana Cara Kelola Keuangan Karyawan Honorer?

Apa Itu Karyawan Honorer?

Merujuk kepada KBBI, honorer berarti menerima honorarium bukan gaji tetap. Berarti karyawan honorer adalah mereka yang bekerja dan mendapat penghasilan berupa honor. 

Honor yang didapatkan oleh karyawan honorer, tergantung dengan kebijakan di mana ia bekerja. Dapat pula disesuaikan dengan pengalaman yang dimiliki, dan waktu bekerja. 

Apakah Karyawan Honorer = Freelancer?

Sebab karyawan honorer mendapatkan penghasilannya bukan dengan gaji tetap setiap bulannya, lalu apakah berarti karyawan honorer sama dengan freelancer? Jawabannya tidak ya, gaess! Keduanya memiliki perbedaan yang dapat kita lihat dari sisi:

1. Status Bekerja

Honorer: bekerja untuk masa atau ketika ada proyek tertentu

Freelancer: fleksibel dan tidak terikat kontrak panjang pada satu perusahaan

2. Penghasilan

Honorer: pendapatan berdasarkan jam atau proyek, dan umumnya mendapat waktu cuti.

Freelancer: pendapatan berdasarkan tarif sendiri disesuaikan dengan skill dan Scope of Work.

3. Jam Kerja

Honorer: lebih terstruktur jadwal kerja, memiliki batasan aturan sesuai perusahaan (misal waktu kerja 9-5 sore), dan bekerja di kantor perusahaan tersebut.

Freelancer: Bisa kapan dan di mana saja

4. Potongan Pajak

Honorer: Pajak langsung dipotong dari gaji yang diterima

Freelancer: Membayar pajak sendiri

Walau terdapat perbedaan yang cukup signifikan di atas, baik honorer maupun freelancer, memiliki persamaan yang unik, yaitu bagaimana mereka bisa mengelola keuangan dengan pendapatan yang tidak tetap. Namun, khusus yang akan kita bahas di sini yaitu pengelolaan keuangan untuk honorer.

Bagaimana Cara Kelola Finansial Karyawan Honorer?
ilustrasi dari Freepik

Lima Tips Mengelola Keuangan Karyawan Honorer

Sebagaimana yang sudah saya singgung di salah satu paragraf, bahwa umumnya honorer memungkinkan dapat waktu cuti, tetapi tentang manfaat finansial seperti asuransi bisa saja dia tidak mendapatkannya. Maka, keterbatasan akses ini, sebisa mungkin menjadi strategi jitu bagi karyawan honerer dalam mengelola keuangannya. Langsung aja kita ke tipsnya, yuk!

1. Buat Daftar Kewajiban Anggaran

Daftar kewajiban ini, sebagai metode praktis untuk mengetahui anggaran bulanan yang selalu dikeluarkan oleh honorer untuk apa saja. Tuliskan se-detail mungkin, misalnya untuk biaya sewa kamar/kost, uang kuota internet, bayar listrik+gas, ongkos + biaya makan saat di kantor, biaya makan ketika di luar kantor, dana bensin (bila menggunakan kendaraan pribadi) atau dana transportasi, cicilan lainnya, entertainment, dan sebagainya. 

2. Siapkan Dana Darurat

Punya dana darurat, menjadi pos keuangan tersendiri yang harus dimiliki. Dana tersebut bisa menjadi sumber keuangan yang harmonis untuk keadaan yang meringis. Untuk porsi dananya, bisa disesuaikan dengan kondisi gaji yang diterima, misalnya dua, tiga, atau enam bulan dari pengeluaran bulanan. Simpanlah dana tersebut yang dilengkapi dengan tanggal dan nominal angkanya, sehingga bisa semangat merutinkannya setiap bulan. 

Bagaimana Cara Mengelola Finansial Karyawan Honorer?
ilustrasi mencatat keuangan karyawan honorer

3. Minimal Punya Asuransi Ini

Asuransi menjadi salah satu hal yang dibutuhkan juga saat ini, di luar kebutuhan pokok lainnya. Terlebih, minimal memiliki asuransi kesehatan diri. Sebab kondisi cuaca yang berubah dan kestabilan imunitas tubuh yang acap kali naik turun, sehingga perlu mengantisipasinya. 

4. Paksakan Diri untuk Menabung

Apakah menabung menjadi solusi agar tetap memiliki dana, seperti pepatah bahwa menabung pangkal kaya? Kalau menurut saya, menabung tetap menjadi solusi jitu finansial. Maka dengan memaksakan diri agar rajin menabung, agar kondisi keuangan tetap stabil. Nah, bila ternyata dana tabungan tersebut ingin diperlebar lagi sayapnya, misalnya untuk berinvestasi, tentunya menjadi langkah ganteng yang membuat dana makin mentereng. Serta, mengatur diri pula untuk bisa lebih sabar ketika akan membeli sesuatu, sehingga dapat meminimalisir langkah untuk berhutang. 

5. Atur Dana Pensiun Sejak Dini

Sependek pengetahuan saya, hingga saat artikel ini dibuat, karyawan honorer tidak mendapatkan dana pensiun dari tempatnya bekerja. Sehingga, perlu untuk honorer mengatur dana pensiun sejak dini. Manfaatnya dapat dirasakan sebagai landasan finansial yang kuat, dan membuat diri lebih sejahtera. Dana pensiun dapat digunakan, entah itu untuk meningkatkan skill lebih dalam, atau bisa untuk membangun bisnis di masa depan ketika tak lagi bekerja. 

Bagaimana Cara Mengelola Keuangan Karyawan Honorer?
ilustrasi dari Freepik

Penutup

Langkah praktis nan konkret dalam hal finansial untuk karyawan honorer, memang harus dipikirkan secara matang. Kesejahteraan di masa mendatang bukan lagi sebuah impian saat tak lagi menjadi honorer, karena kondisi keuangan yang relatif stabil. Dengan begitu, honorer yuk bisa yuk, mengatur dana secara apik dengan cara kelola keuangan karyawan honorer yang matang. 

42 komentar

Komen Blog fennibungsu.com
Nanik nara mengatakan…
Paksakan diri untuk menabung.

Aih bener banget ini, kadang emang butuh memaksa diri supaya bisa punya tabungan. Usahakan setiap kali terima bayaran, disisihkan buat ditabung
Komen Blog fennibungsu.com
Retno Kusumawardani mengatakan…
Mengelola keuangan itu butuh latihan ya, mungkin di awal terasa berat dan pernah gagal. Tapi jangan bosan untuk terus berusaha mengatur dengan baik, karena yang bakal merasakan enaknya ya kita sendiri
Komen Blog fennibungsu.com
Dee_Arif mengatakan…
Kalau tahu caranya, honorer tetap bisa memiliki kondisi keuangan yang baik ya mbak
Asal di manajemen dengan baik
Komen Blog fennibungsu.com
Okti Li mengatakan…
Sebesar apapun. Penghasilan kita, tetap harus menyisihkan untuk dana darurat dan tabungan ya. Jadi bekal kelak kalau sudah tak ada pemasukan
Komen Blog fennibungsu.com
Maria G Soemitro mengatakan…
Pilih honorer atau freelancer?
Jawab: dua-duanya! Honorer yang jadi freelancer
Karena gaji honorer umumnya gak banyak, jadi perlu ditambal dari fee freelancer

Dan saya setuju banget dengan asuransi, wajib punya terlebih honorer maupun freelancer umumnya gak punya tanggungan kesehatan dari perusahaan
Komen Blog fennibungsu.com
Demia Kamil mengatakan…
iya nih nabung emang wajib banget dipaksain yaaa, malahan harus dipisahin pertama kali begitu nerima uang masuk hihihi, sama dana darurat juga penting banget niiih
Komen Blog fennibungsu.com
Jiah Al Jafara mengatakan…
Tipsnya cocok buat yang single ya. Praktiknya buatyang sudah menikah tuh susah-susah gampang. Meski begitu, kudu tetap diusahakan misalnya asuransi dan tabungan buatjaga-jaga di masa depan
Komen Blog fennibungsu.com
Alley Hardhiani mengatakan…
Setuju banget nih, klo jadi freelancer harus paksakan diri menabung. Karena penghasilan ga menentu, jadi harus ada dana simpanan.
Komen Blog fennibungsu.com
Ida Raihan mengatakan…
Saya suka salut buat yang masih bisa menabung dengan gaji yang pas pasan. Kalo buat yang anggota keluarganya sudah lumayan banyak, agak sulit. Tapi emang kudu maksain sih.
Komen Blog fennibungsu.com
Irrya Lucita mengatakan…
Minimal harus punya BPJS kesehatan karena kurannya masih bisa terbilang terjangkau
Komen Blog fennibungsu.com
Lita Chan Lai mengatakan…
Selain harus pintar mencari peluang job ternyata kita juga harus pintar kelola keuangan ya. Terkadang dana darurat aja kita pake untuk hal2 lain yg ga penting.
Komen Blog fennibungsu.com
Khoirur Rohmah mengatakan…
Sebagai karyawan dan bos, maksudnya freelancer, emang bener2 banget yang disebutkan di atas mbak
Apalagi simpan uang buat dana pensiun, dana darurat deh, itu pokok banget banget
Karena gajian ga mesti di akhir bulan
Jadi pinter2 banget alokasikan
Komen Blog fennibungsu.com
Inda Chakim mengatakan…
Baca ini berasa diingetin. Makasih banyak ya, Kak. Semoga aku bisa menerapkan ini, ya minimal punya tabungan atau dana pensiun.
Komen Blog fennibungsu.com
Wiwin Pratiwanggini mengatakan…
Untuk honorer single mungkin masih bisa penghasilannya dikelola sedemikian rupa. Tapi untuk yang sudah berkeluarga, musti dipikirkan menambah kran penghasilan.
Komen Blog fennibungsu.com
Lintang mengatakan…
Meskipun honorer juga wajib punya pos dana darurat ya. Meskipun dirasa ngga urgent tapi ternyata juga wajib punya asuransi ya. Dan wajib menyiapkan dana pensiun juga.
Komen Blog fennibungsu.com
Fanny_dcatqueen mengatakan…
Memang sih yaa setiap orang sebaiknya ada kemampuan mengatur keuangannya. Apalagiiii jika status kerja honorer atau freelancer yg tidak menentu. Mau berobat Boncos juga kalo ga ada asiransi. Apalagi ga ada tabungan..

Itu pentingnya, mau apapun jenis kerjaannya nanti, tapi aku berusaha melatih anak2 utk tahu cara atur keuangan mereka, dimulai dr uang jajan lah.
Komen Blog fennibungsu.com
HendraDigital mengatakan…
Jadi lebih paham mengenai perbedaan antara karyawan honorer dengan freelancer. Jadi, nanti saya nggak salah persepsi lagi deh, hehehe... Tips mengelola keuangan ini secara garis besar kurang lebih sama ya. Dan yang penting sih paksakan menabung, karena kalo nggak dipaksa, ya nggak nabung-nabung. Kayak saya mesti dipaksa dehh hahahahaa...
Komen Blog fennibungsu.com
Alfida Husna mengatakan…
Honorer ada potongan pajak juga ya, kirain nggak ada, hehe. Secara umum sama aja ya cara mengelola keuangannya dengan yg bukan honorer. Cuman karena relatif stabil jangan sampai lengah cara mengaturnya.
Komen Blog fennibungsu.com
deamerina mengatakan…
setuju banget sama point "paksakan diri untuk menabung". kalo nggak dipaksa emang kadang lupa diri dan jadi boncos kesana kemari. meski penghasilan gede pun kalo nggak pinter-pinter ngelola keuangan pasti bocor juga. thanks infonya kak
Komen Blog fennibungsu.com
Diaz Bela mengatakan…
mengelola uang itu memang salah satu skill yang dibutuhkan ya karena harus dilakukan secara berkesadaran..
Komen Blog fennibungsu.com
Akarui Cha mengatakan…
Nggak bisa nggak memang kalau urusan menabung begini. Susah untuk dilepaskan dari tetap terjaganya urusan keuangan. Apalagi kan buat pegawai honorer yang pendapatannya nggak selalu bikin santai ongkang-ongkang kaki setelah slip gaji diterima.
Komen Blog fennibungsu.com
hani mengatakan…
Cara ini aku terapkan juga Mbak pada income yang aku peroleh dari ngeblog. Itung-itung sama lah karyawan honorer atau freelancer, dua-duanya bukan karyawan tetap. Boleh dibilang dapetnya engga tentu.
Tapi dengan dicatat jadi jelas loh, pengeluar bisa direm.
Komen Blog fennibungsu.com
Didik Purwanto mengatakan…
Menyisihkan dana darurat tuh penting banget sebelum melakukan hal lain. Kalo udah menyisihkan, baru deh kewajiban (termasuk utang yang harus dibayar). Soalnya kalo ini ditinggalkan, bahaya banget. Apalagi tenaga hororer punya penghasilan lebih minim. Jadi pengaturannya harus tepat deh.

Baru deh memikirkan kebutuhan sehari2 seperti makan, pulsa, internet, listrik dan lainnya. Pokoknya yang kebutuhan pokok. Jangan lupakan sedekah dulukan jg ya. Biar berkah dan rezekinya selalu bertambah.
Komen Blog fennibungsu.com
ANGGITA RAMANI mengatakan…
Kalau honorer emang mau nggak mau harus rajin menabung atau investasi kalau mau punya tabungan pensiun. Selain itu juga harus atur gaya hidup supaya jangan terlalu hedon
Komen Blog fennibungsu.com
Bambang Irwanto mengatakan…
Memang agak miris dengan pekerja honorer ini. Waktu kerja sama, namun status ngambang, dan gaji kecil. Makanya banyak yang mencari kerjaan tambahan atau sampingan. Tapi Insya Allah, dengan terus semangat akan ada rezeki lain untuk ditabung.
Komen Blog fennibungsu.com
Yuni Bint Saniro mengatakan…
Memang penting sekali menyiapkan dana pensiun sejak dini. Cuma kita juga perlu menetapkan anggaran. Karena kalau kita nggak tahu apa saja anggaran kita setiap bulannya, maka kita nggak bisa memaksa diri buat nabung dan menyiapkan dana pensiun.
Komen Blog fennibungsu.com
Aldhi Fajar mengatakan…
Menabung merupakan hal yang wajib buat dana yang tak terduga. Apalagi kalau jadi honorer, cadangan dana itu harus benar benar direncanakan
Komen Blog fennibungsu.com
Aldhi Fajar mengatakan…
Menabung merupakan hal yang wajib buat dana yang tak terduga. Apalagi kalau jadi honorer, cadangan dana itu harus benar benar direncanakan
Komen Blog fennibungsu.com
Monica Anggen mengatakan…
Pengelolaan keuangan pada akhirnya tetap penting ya untuk semua profesi, baik honorer, freelancer maupun karyawan tetap. Ah, tetap semangat para pejuang rupiah
Komen Blog fennibungsu.com
Catcilku mengatakan…
Mau honorer atau bukan tetap harus bisa mnengelola uang. Jangan sampai besar pasak daripad tiang
Komen Blog fennibungsu.com
Nurul Fitri Fatkhani mengatakan…
Pendapatan karyawan honoree memang tidak tentu, ya. Makanya harus bisa mengelola keuangan. Minimal harus punya tabungan dan dana pensiun.
Komen Blog fennibungsu.com
Okti Li mengatakan…
Apapun profesinya kalau menabung itu sangat dianjurkan ya karena sangat banyak sekali manfaatnya
Komen Blog fennibungsu.com
Han mengatakan…
Wah asikk nih makasih ya kak tipsnya., aku jg lagi berusaha untuk konsisten melakukan langkah2 yang kak Fenni tulis, nabung emang berat kalo ngga ada goalsnya mah yaa wkwkw jd goals dulu deh
Komen Blog fennibungsu.com
Kyndaerim mengatakan…
Karyawan honorer memang kudu pinter² atur keuangannya ya. Termasuk maksain diri buat nabung. Gapapa dikit², tapi setidaknya punya simpanan buat masa depan.
Komen Blog fennibungsu.com
Meimoodaema mengatakan…
Tipsnya bermanfaat sekali pastinya Mba Fen dan kita sebagai freelancer wajib juga perhatikan soal ini ya terutama juga untuk dana pensiun di hari tua, harus ada sumber penghasilan
Komen Blog fennibungsu.com
Goresan hati mengatakan…
Eh iya loh. Aku juga kepikiran kalau honorer itu freelancer juga. Karena kan penghasilannya berdasarkan berapa banyak jam ngajar. Ternyata bukan ya. Tercerahkan setah baca artikel ini
Komen Blog fennibungsu.com
Priyani Kurniasari mengatakan…
Iya juga ya. Sebagai seorang freelancer memang kudu rajin menabung dan usahakan proteksi diri dengan program perlindungan seperti asuransi. Alhamdulillahnya ada aja rejeki meskipun jadi freelance blogger
Komen Blog fennibungsu.com
Irraoctavia mengatakan…
Aku baru tahu kalau di perusahaan juga ada yang namanya karyawan honorer. Setahuku cuma di kantor pemerintahan aja. Setuju deh, nabung itu harus dipaksakan, dikit dikit lama lama jadi bukit.
Komen Blog fennibungsu.com
Alley Hardhiani mengatakan…
Kalau jadi honorer emang harus lebih ketat dan disiplin sih soal pengeluaran. Harus punya perencanaan keuangan yang oke, biar keuangan ga amburadul.
Komen Blog fennibungsu.com
Eka FL mengatakan…
menjadi pegawai honorer kan tidak ada kepastian kapan diterima atau tidaknya dan jumlah pendapatan pun biasanya berbeda dengan pegawai tetap. jad harus banget bisa mengatur dan mengelola keuangan, seperti tips di artikel ini. salahsatunya menabung dan tambahan nih, punya side job untuk menambah penghasilan
Komen Blog fennibungsu.com
lendyagasshi mengatakan…
Jadi karyawan honorer harus banget mengatur sedemikian hingga pengeluaran dan tetap menabung. Rasanya gak ada yang gak mungkin kalau menyesuaikan pengeluaran dengan jumlah penghasilan setiap bulan.
Komen Blog fennibungsu.com
Siti Mustiani mengatakan…
Kayaknya ga cuma honorer deh, sebagian besar pekerja kayaknya perlu banget ikutin tips ini biar keuangannya tetap stabil hehehhee
Mengenai Saya
Fenni Bungsu
Hi, #SemangatCiee jumpa dengan daku Fenni - si Milenial yang suka menulis tentang hal yang bermanfaat. Untuk bekerjasama bisa melalui email ke: fenni(dot)bungsu(at)gmail(dot)com ��Terima kasih��
Cari Blog Ini
BPN
BPN
BCC
BCC
Logo Komunitas BRT Network
Bplus
Bplus
Bloggerhub
Bloggerhub
KEB
KEB
KSB
KSB