10 Tips Mengurangi Risiko Kerusakan Produk Elektronik Selama Penyimpanan

Kamu tahu kan, kalau menyimpan produk elektronik tidak boleh dilakukan sembarangan. Apalagi perangkatnya seperti laptop, kamera, ponsel, atau televisi yang memiliki komponen sensitif terhadap suhu, kelembapan, dan tekanan. Bilamana penyimpanannya tidak tepat, bukan hanya performa yang menurun, melainkan juga berisiko mengalami kerusakan permanen. Oleh karena itu, perlunya kita memahami cara penyimpanan yang benar, sebagai langkah penting agar produk elektronik tetap awet dan berfungsi optimal.

cara Mengurangi Risiko Kerusakan Produk Elektronik Selama Penyimpanan

1. Simpan dalam Kemasan Asli atau Boks Pelindung

Saat membeli produk elektronik, biasanya akan disertai boksnya. Kemasan asli ini umumnya dirancang khusus untuk melindungi produk dari guncangan dan debu. Jika kotak aslinya sudah tidak ada, kita bisa memanfaatkan boks tebal yang dilengkapi busa atau bubble wrap, agar perangkat tetap stabil dan tidak bergeser saat disimpan. 

Hindari juga menumpuk beberapa barang dalam satu boks, karena dapat menyebabkan tekanan berlebih pada komponen.

2. Jaga Suhu dan Kelembapan Ruangan

Usahakan perangkat elektronik berada atau disimpan pada suhu ruangan yang stabil, sekitar 20–25°C, dengan tingkat kelembapannya antara 40–60%. 

Bila kelembapan terlalu tinggi, dapat memicu karat pada sirkuit, sedangkan suhu ekstrem bisa membuat komponen plastik atau solderan retak. Untuk menjaga kelembapan, kita bisa menggunakan silica gel atau alat dehumidifier.

3. Perhatikan Instalasi Listrik dan Keselamatan Lingkungan

Selain kondisi ruangan di sekitar perangkat, perhatikan juga faktor keselamatan. Hindari menyimpan perangkat di area dengan risiko korsleting atau kabel listrik yang tidak teratur. 

Penggunaan fire resistance cables sangat disarankan pada ruang penyimpanan besar, untuk meminimalkan risiko kebakaran akibat arus pendek. Rancangan kabel jenis ini tahan api, sehingga dapat melindungi perangkat elektronik dari potensi kebakaran yang tidak terduga.

tips Mengurangi Risiko Kerusakan Produk Elektronik Selama Penyimpanan
ilustrasi dari freepik

4. Bersihkan Sebelum Menyimpan

Debu dan kotoran tidak hanya mengganggu kesehatan tubuh kita saja, tetapi juga dapat menyumbat ventilasi dan menyebabkan penumpukan panas saat perangkat digunakan kembali. 

Gunakan kain microfiber lembut untuk membersihkan bagian luar, dan blower kecil untuk area sulit dijangkau. Ketika akan menyimpan perangkat, pastikan dulu memang sudah benar-benar kering agar tidak menimbulkan jamur atau korosi.

5. Lepas Baterai dan Aksesori

Jika perangkat memiliki baterai lepas-pasang, ada baiknya keluarkan dulu sebelum menyimpannya. Pasalnya, membiarkan baterai terlalu lama dapat membuat bocor dan merusak komponen internal. 

Simpanlah baterai di wadah terpisah yang kering dan sejuk, begitu juga dengan kabel dan charger. Pisahkan juga aksesori agar tidak tergores atau tertindih.

6. Hindari Paparan Langsung dari Sinar Matahari

Paparan sinar matahari langsung selain dapat mempengaruhi kulit kita, juga dapat meningkatkan suhu di dalam perangkat. Bahkan, dapat merusak material plastik maupun layar. Maka dari itu, simpan perangkat di tempat yang teduh, misalnya lemari tertutup atau rak yang jauh dari jendela. Jika memungkinkan, kita bisa pakai tirai untuk mengurangi paparan sinar matahari ke area penyimpanan.

7. Gunakan Rak atau Lemari Khusus

Perangkat elektronik yang disimpan di lemari tertutup, bisa membuatnya lebih aman dari debu dan kotoran. Kita juga bisa menggunakan dry cabinet, lemari dengan sistem pengatur kelembapan otomatis yang ideal untuk menyimpan kamera dan alat elektronik sensitif. Meskipun bisa dikatakan agak mahal, alias investasi ini cukup besar, perlindungan yang diberikan sepadan untuk barang bernilai tinggi.

langkah Mengurangi Risiko Kerusakan Produk Elektronik Selama Penyimpanan
ilustrasi dari freepik

8. Lakukan Pengecekan Secara Berkala

Walau perangkat tidak kita gunakan setiap hari, bukan berarti bisa dibiarkan begitu saja. Lakukan pengecekan rutin setidaknya setiap dua bulan sekali. Nyalakan perangkat sesekali untuk memastikan semua komponen masih berfungsi normal dan tidak ada tanda-tanda kerusakan akibat penyimpanan.

9. Pertimbangkan Penyimpanan Profesional

Bagi pemilik usaha elektronik dalam jumlah besar seperti distributor atau toko online, biasanya memiliki banyak stok di gudangnya atau disimpan di rak, bisa manfaatkan  layanan jasa sewa gudang sebagai solusi aman. 

Beberapa penyedia gudang kini menawarkan fasilitas kontrol suhu, kelembapan, hingga keamanan 24 jam. Hal ini dapat membantu memastikan produk tetap terjaga tanpa perlu repot menyiapkan ruangan khusus di rumah atau kantor.

10. Hindari Area dengan Getaran atau Debu Tinggi

Baik pemilik bisnis atau di rumah, biasanya memiliki tempat seperti garasi, bengkel, atau gudang terbuka yang sering kali penuh dengan debu dan getaran dari mesin. Kondisi ini bisa mempercepat kerusakan fisik maupun elektronik. Pilih area penyimpanan yang stabil, bersih, dan minim getaran agar perangkat tetap aman dalam jangka panjang.


trik langkah Mengurangi Risiko Kerusakan Produk Elektronik Selama Penyimpanan
ilustrasi dari freepik

Langkah Pencegahan yang Selamatkan Investasi

Perawatan sederhana untuk perangkat yang kita miliki seperti mengontrol suhu, menjaga kebersihan, hingga memastikan keamanan instalasi listrik bisa berdampak baik untuk memperpanjang usia perangkat elektronik tersebut secara signifikan. Dengan mengikuti tips di atas, kita tidak hanya mengurangi risiko kerusakan fisik, tetapi juga menjaga performa perangkat tetap optimal saat digunakan kembali. Jangan sampai lupa, mencegah lebih baik daripada memperbaiki, terutama untuk barang elektronik bernilai tinggi. 

17 komentar

Yuk, komen terbaikmu. Jangan menyisipkan link ya, karena akan daku hapus dan tidak berkunjung balik
  1. Wah iya banget nih, suka bingung gimana nyimpen alat elektronik yang bener kalau gak digunakan. Soalnya takut kalau lama didiamkan gitu dianya ngambek, eh, maksudnya alatnya jadi berdebu dan bisa berkarat, huhuhu. Ternyata memang harus dilepas dari baterainya juga ya kalau memang pakai baterai.
    Thanks untuk informasi barunya ini mbak, bermanfaat nih buat yang bingung mau taro di mana.

    Etapi aku juga masih bingung, bedanya dry rack sama kabinet biasa tuh apaa ya? Bahan pembuatnya ya kayaknya?

    BalasHapus
  2. Saya punya pengalaman tak mengenakkan, Mbak. Jadi saya dulu punya notebook ukuran 10 inci. Nah lama tuh nggak saya pakai. Pas saya mau pakai lagi rusak. Begitu juga dengan HP. Maksud saya kan HP disimpan biar tidak semuanya dipakai. Jadi saat dibutuhkan masih ada cadangan . Ternyata barang elektronik walaupun tidak dipakai harus dikontrol juga. Terus saat servis laptop, saya ditegur boleh tukang servisnya. Soalnya laptop saya. Sekarang saya jadi rajin membersihkan laptop setiap hari hehehe.

    BalasHapus
  3. aku bukan tipikal yang paham eletronik. jadi biaanya kalo nyimpen elektronik yang nggak dipake ya sekadar ditaruh ditempatnya aja trus ditutupin. atau disimpan di gudang wkwk. kmrn waktu decluttering aku nemu camera pocket. tp syg banget baterainya rusak gegara blm dicabut

    BalasHapus
  4. Nahh poin membersihkan sebelum disimpan itu penting banget soalnya ada yang teledor, gadgetnya jadi penuh debu. Padahal bersihin mah cepet dan gampang ya, tapi membuat elektronik jadi lebih awet.

    BalasHapus
  5. Penting banget mengetahui cara menyimpan alat elektronik dengan benar, agar awet dan tidak rusak.
    Kadang-kadang bila terlalu lama menyimpan, lupa untuk memeriksa kondisinya hingga saat akan digunakan tak dapat berfungsi dengan baik.

    BalasHapus
  6. Paparan sinar matahari tuh aku banget. Huaaa.. salah satu kamera DSLRku ada bercak gegara lembab dan matahari. Padahal kamera DSLR itu salah satu kamera yg punya banyak kenangan.. 😭

    Aku di rumah, nggak punya rak khusus sih. Cuma sekarang lebih pakai penyerap lembab gitu atau lemarinya kuletakkan di tempat yang lebih teduh. Karena keterbatasan space juga.. 🥹

    BalasHapus
  7. Menyimpan alat elektronik yang jarang digunakan memang harus hati-hati ya. Saya yang paling sering lupa itu melepas baterai. Pernah sampai baterainya karatan dan berair. Ya sudah pasti alat elektroniknya ikutan rusak. Huhuhu sedih...

    Terima kasih untuk tipsnya.

    BalasHapus
  8. Paling sering kejadian tuh kalau nyimpen barang elektronik yang jarang dipakai, tahu-tahu pas mau dipakai lagi udah ngambek (rusak) karena lupa dicabut baterainya atau berdebu parah. kalau aku sih biasanya headset nih.
    Poin tentang jaga suhu dan kelembapan itu penting, apalagi buat yang punya kamera atau lensa. Dry cabinet memang investasi, tapi setara deh sama perlindungan buat barang high value. Jadi ingat, membersihkan sebelum disimpan itu kunci!

    BalasHapus
  9. Dari 10 tips diatas, aku tuh no 5, lepas baterai dan asesoris itu baru belakangan tahu. Ternyata itu sangat pengaruh banyak. Tetapi belakangan tuh elektronik, baterainya suka nyatu, ga bisa bongkar pasang jadilah gitu. Paling maksimalkan 9 tips lainnya.

    Terutama perawatan dengan melakukan pengecekan berkala.

    BalasHapus
  10. Naaah....jasa sewa gudang sepertinya paling pas niiih buat yang memiliki alat elektronik dalam jumlah banyak. Barang kita disimpan dgn standar yang memadai dan jadi lebih aman serta awet.

    BalasHapus
  11. Iya ya, sayang banget karena salah perawatan dan penyimpanan barang elektronik yang punya kita malah rusak dan tidak bisa digunakan lagi.. sedih.. terimakasih artikelnya langsung disimpan nih..

    BalasHapus
  12. Makasih banyak Fenn buat sepuluh cara merawat perangkat elektronik. Memang betul mesti di perhatikan banget suhu dan tingkat kelembabannya. Jangan apalagi nggak dibersihkan, bikin perangkat elektronik jadi beresiko rusak. Secara nilai ekonomi perangkat elektronik itu harganya lumayan jadi mesti di eman-eman.

    Kalau buat perusahaan solutif banget nih jasa sewa gudang. Lebih terjamin keamanan produk elektronik yang disimpan.

    BalasHapus
  13. Wah iya nih soal kamera tuuu emang suka tricky kalau disimpannya kelamaan huhu. Aku biasanya masukin ke wadah kedap gitu sama dikasi semacam apaan tu yang buat menyerap kelembaban. Jadi diingetin nih udah lama aku gak ngecek, nanti aku mau cek ah biar bisa dipakai juga.

    BalasHapus
  14. Tipsnya berguna banget, apalagi soal cara merawat produk elektronik biar lebih awet. Kadang hal sederhana seperti cabut kabel saat tidak dipakai bisa bantu banget menghindari kerusakan dini.

    BalasHapus
  15. Wah, ternyata ada banyak yang harus kita perhatikan agar peralatan elektronik tetap awet ya
    Debu ini yang kadang sering terlewatkan

    BalasHapus
  16. Bener nih mbak, kalau tidak disimpan dengan baik bisa rusak. Aku ada DVD yang salah penyimpanan, karena memeang jarang dipakai, eh pas mau dipakai dia berjamur, wasalam deh ga bisa dipakai karena rusak, sayang ya

    BalasHapus
  17. Artikel penting ini. Memang bener, harus cermat dan hati-hati dalam menyimpan, menggunakan dan merawat barang elektronik agar awet dan aman. Sy pernah baca tips, untuk kulkas sebaiknya punya colokan sendiri, karena rawan konslet jika digabung dengan alat elektronik lain. Yg kedua untuk charger jangan dibiarkan nyolok terus jika tidak dipakai, selain bikin cepat rusak, juga bikin boros listrik.

    BalasHapus
Mengenai Saya
Fenni Bungsu
Hi, #SemangatCiee jumpa dengan daku Fenni - si Milenial yang suka menulis tentang hal yang bermanfaat. Untuk bekerjasama bisa melalui email ke: fenni(dot)bungsu(at)gmail(dot)com ��Terima kasih��
Cari Blog Ini
BPN
BPN
Logo Komunitas BRT Network
Bplus
Bplus
Bloggerhub
Bloggerhub
KEB
KEB
MBC
MBC
KSB
KSB
Intellifluence
Intellifluence
Evergreen