Judul Film : Inferno
Sutradara : Ron Howard
Produser : Brian Grazer, Michael De Luca, Andrea Giannetti
Produksi : Columbia Picture dan Imagine Entertainment
Bahasa : Inggris
Tanggal Rilis : 14 Oktober 2016 ( rilis USA)
Durasi : 121 menit
Pemain :
- Tom Hanks (Robert Langdon)
- Felicity Jones (dr. Sienna Brooks)
- Sidse Babett Knudsen (Elizabeth Sinskey)
***
![]() |
Sumber : Sony Pictures |
Fenni Bungsu (Film) - #SemangatCiee selalu dengan kembali bertemunya kita di Blog yang saya yang #KetjeCiee kan..kan.. Sekarang saya akan mereview satu film. Sebenarnya sih ulasannya sudah jadi dari awal bulan kemarin. Hanya saja baru kesampaian menuliskannya di blog, hehehe. Langsung disimak yaak, inilah review film Inferno.
![]() |
Salah satu adegan di film Inferno - sumber : dunia21dotnet |
Ron Howard kembali membawa kisah Profesor Robert Langdon ke layar lebar melalui film Inferno. Dikisahkan bahwa Langdon sedang berbincang-bincang dengan temannya yaitu Elizabeth Sinskey, ketua badan WHO. Tak dinyana, datang beberapa orang yang menculiknya, hingga dia pun dirawat di rumah sakit dan ditangani dr. Sienna Brooks. Sienna merawatnya dengan tujuan untuk mengetahui rahasia Inferno, karena hanya Langdon yang dapat memecahkan rahasia tersebut.
![]() |
Salah satu adegan di film Inferno - sumber : dunia21dotnet |
Sebagaimana dengan sebelumnya, kisah Robert Langdon diangkat ke layar lebar melalui novel best seller Dan Brown dengan judul yang sama. Alur yang digunakan dalam kisah Inferno ini adalah campuran, maju-mundur-maju (Nggak pada nyanyi kan yah, hehe).
Sayangnya menurut saya, Inferno kurang menggigit dalam memecahkan anagram. Tidak seperti kisah-kisah sebelumnya, baik itu The Davinci Code, The Lost Symbol (tidak diangkat ke layar lebar), maupun Angels and Demons. Entah karena dr. Brooks yang ternyata pintar juga, atau memang karena Inferno memang tidak terlalu menitik beratkan pada pemecahan teka-teki.
[Baca Juga : Review Film My Generation]
[Baca Juga : Review Film My Generation]
Selain itu ketegangan yang dirasakan saat menontonnya tak secadas Angels and Demons. Mengapa saya katakan demikian? Karena ketegangan Inferno justru baru dirasakan menjelang akhir kisah, dimana detik-detik dr. Brooks akan meledakkan virus penyakit di tengah publik.
Dengan mengambil setting (dan beberapa bagian mengambil latar Istambul, Turki pada film Inferno - Pen) di Italia begitupun dengan beberapa percakapan antar tokohnya, sama dengan film Angels and Demons, nuansa negara asal pembalap Valentino Rossi ini, tidak begitu kental dirasa. Kesimpulannya, secara keseluruhan saya beri 3 bintang dari 5 bintang untuk film Inferno ini. Baiklah, sekian dulu review dari saya.., sampai juga di ulasan selanjutnya.
Dengan mengambil setting (dan beberapa bagian mengambil latar Istambul, Turki pada film Inferno - Pen) di Italia begitupun dengan beberapa percakapan antar tokohnya, sama dengan film Angels and Demons, nuansa negara asal pembalap Valentino Rossi ini, tidak begitu kental dirasa. Kesimpulannya, secara keseluruhan saya beri 3 bintang dari 5 bintang untuk film Inferno ini. Baiklah, sekian dulu review dari saya.., sampai juga di ulasan selanjutnya.
filmnya kurang sebooming film lainnya dah. kaga tau kalo ada film ini dah. padahal suka sama aktornya. hehe
BalasHapusIdem...jadinya kurang greget sih
Hapuseh, saya belum nonton ini film. Thx buat reviewnya ya mba
BalasHapusBelum sempat baca Inferno, tadinya pengen nonton filmnya aja, tapi kayaknya nggak seseru Angels & Demons ya
BalasHapusIya, kurang seru.. Dan ternyata hasil review rata-rata sama 😁
HapusKemarin sempet nonton sih. lumayan lah buat ngisi waktu luang. mungkin karena kurang detil aja sih dari novelnya dan terkadang imajinasi pembaca beda sama skenario dan arahan sutradara jadi tetep ada yang suka novelnya
BalasHapusIya, masuk akal.. detil lengkapnya di novel nggak ditampilkan di filmnya
HapusAngel and Demons ini aku udah baca juga lho novelnya. Btw jadi penasaran sama film Inferno aku belum nonton soalnya
BalasHapusWah.. Semoga jadi rekomendasi nonton film yah mbak
HapusHuah kujuga sudah nonton ini mbak dan merasakan hal yg sama
BalasHapusLebih seruu angel and demon memang ...
Hehehe.. Rata-rata sih yang mereview juga bilang begitu, mbak
HapusDan Brown kalau bikin buku pasti menggugah perasaan apalagi tulisannya disertai observasi langsung, jadi kalau sudah membaca bukunya tidak mau berhenti, tapi kalau dibuat film ada perbedaan dengan bukunya sedikit.
BalasHapusIya.. Perbedaannya, kadang malah banyak kak
HapusKalo angle & demons, de da vinci code, sy pernah nonton. Suka... Penuh teka teki. Kalo yg ini, belum pernah wkwkw... Maklum, uda riwuh sm bayi2.
BalasHapusWaah.. Semoga jadi rekomendasi tontonan akhir pekan mbak, 😁
HapusAku penggemar buku-buku Dan Brown, suka sama diksi dan detail yang ada.
BalasHapusKeren Bu..
HapusMpo suka nonton film genre action. Sudah lama tidak nonton bioskop film barat. Saatnya kembali ke cinema
BalasHapusSaya belum pernah mba Fen nonton film infermo atau film atau angels and demons hehehe. Dari reviewnya kayaknya kurang seru ya filmnya.
BalasHapusKeseringan mang gitu ya ada beda cerita film.ma bukunya. Aku suka film Robert Langdon ini namun blom sekencang bukunya ngaduk rasaku hihihi... semangat ciee
BalasHapuskebetulan saya kurang suka genre begini . tapi kalo suami suka banget. boleh deh yang angel demon aku rekomendasiin ke dia
BalasHapusNonton film ini harus ada yg nemenin nih. Rada2 serem kan hehehe....
BalasHapusSaya belum nonton film ini. Malah anak saya yang udah :D
BalasHapusLebih deg degan lagi dengan novelnya dan brown kak. Tapi aku setuju emang angel and demons mantap cara penyajiannya dan lebih menegangkan. Tapi profesor langdon emang tak ada duanya
BalasHapusSayang bukan genre romkom yaa.. xixixi.. kalau laga saya kuramg begitu suka. Apalagi reviewnya ga greget seperti mba fenny tulis
BalasHapusSepertinya aku pernah menonton film ini mbak. Tapi film ini juga cukup menegangkan sih. Tontonan lumayan buat yang suka genre film2 kyk gini, khususnya pas bagian kejar2annya yg menegangkan dan pemecahan misterinya hehe.
BalasHapusKok saya gagal paham tadi pikir abel dan temon hihihi
BalasHapusAduh efek lapar karena mau makan siang nih hihihi
Saya suka nonton fillm..apalagi di bioskop tp kadang sering ketinggalan ..krn jadwal nonton sabtu eh jumat kadang dah turun layar
saya belum nonton filmnya nih. Bukunya juga baru baca the davinci code dan angel & demon
BalasHapusBelum pernah nonton film ini apalagi baca novelnya. Tapi kayanya seru ya mbak, note deh buat ditonton saat weekend
BalasHapus