Apa itu radang tenggorokan faringitis? Kok bisa sih kena itu? Apakah karena cuaca sedang tidak bersahabat sama kita, alias si fenni bungsu?
Rabu, 19 November 2025
Di hari itu, saya sedang fokus untuk editing naskah dan juga membuat rancangan untuk cover buku. Bukan buku saya, buku siswa hehe. Soalnya biar sekalian membantu bagian layout juga, karena lagi dikejar deadline agar naskah cepat disunting lalu naik cetak dan terbit.
Sangking asyiknya, saya mengerjakan itu sampai malam. Asik menata warna dan desain cover buku. Eh gak disangka ternyata udah jam 10 malam.
Akhirnya, saya cukupkan dulu editingnya. Lanjut bobo. Entah kenapa saat itu bobonya agak susah, karena bagian leher kayak terasa pegal, tapi sepintas kayak orang sakit leher karena salah bantal. Nggak terlalu saya pikirkan, tanpa disadari bobo malam dengan sendirinya.
Kamis, 20 November 2025
Kepala terasa nyut-nyutan. Dari kepala bagian tengah sampai belakang. Saya berpikir nya karena kurang tidur, kali ya?
Saat itu masih lanjut editing, dan buat rancangan konten di blog dan di medsos. Hanya aja bagian terakhir gak kunjung kelar, karena qadarullah badan memang gak bisa diajak kompromi.
Dalam pikiran, saya itu pengen tidur. Berharap kalo udah tidur yang benar, bisa pulih lagi.
Jumat, 21 November 2025
Badan terasa linu-linu. Berpikir simple-nya, “oh saya masuk angin kali ya?”
Saat itu nggak kepikiran buat ke dokter, yang ada malah minta tolong kakak buat ngerokin badan hehe. Alhasil ya, beneran merah itu badan di kerok, kayak masuk angin gitu.
Kirain enakan badan, karena biasanya kalo masuk angin ya habis dikerok bakalan lebih segar. Namun, kok ini malah nggak.
Jadilah nitip ponakan minta tolong belikan obat tolak linu. Saya minum obatnya usai makan siang.
Baca Juga: Cara Menjaga Sirkulasi Darah
Ada rasa nggak enak itu sebenarnya pas menelan. Cuma sayanya kurang peka. Malah pekanya, saya mau blogwalking haha.
Sayangnya baik itu nulis di blog, bw, bikin konten IG, bahkan buat ngedit pun nggak sanggup dilakukan, karena badan yang gak fit plus bagian leher nyeri.
Sabtu, 22 November 2025
Lagi keingetan mau ke dokter. Pas lihat jadwalnya, ternyata bukan yang biasa menangani, jadilah hanya mengandalkan minum rempah dulu, sama dibelikan obat sakit kepala.
Iya, sih agak mendingan, tapinya belum membaik sepenuhnya. Kepala tetap nyut-nyutan, bagian leher sakit, dan susah menelan khususnya ketika makan nasi.
Giliran makan roti saya doyan, hehe. Pokoknya yang penting saya harus makan, karena bisa rewel pula di lambung kena mag 😭
Ahad, 23 November 2025
Saya pun menyerah makan nasi karena sakit ketika menelan, padahal nasinya pulen.
Demi terciptanya kestabilan di sistem cerna, saya pun makan bubur. Cuma gak berani pakai sambal ataupun ditambah lada bubuk.
Begitupun dengan kerupuk yang tak sampai salaman dengannya (alias saya makan), karena kondisi menelan makanan yang masih nggak nyaman.
Senin, 24 November 2025
Nah di sini, saya kepikiran, kok sakit kepalanya timbul tenggelam eh timbul lagi. Terus terasa demam, susah menelan, dan yang bikin bingungnya adalah bagian leher yang nyeri.
Di sini, saya pun konsultasi dengan dokter lewat jalur online, dan dari hal-hal yang saya alami mengarahnya ke radang tenggorokan faringitis.
Alhamdulillah-nya gak sampai muntah, karena kalau muntah bisa lebih garang lagi. Kemudian dapat rekomendasi obatnya. Saya pilih yang simple, Degirol yang gampang ditemukan di apotik. Tenang ini bukan endorse, hehe.
Saya sampai berpikir berulang kali, kayaknya radang tenggorokan ini pernah kok saya alami, cuma memang gak sampai sakit buat menelan dan bagian leher nyeri seperti ini.
Baca juga: Pengalaman Cedera Engkel
Radang tenggorokan yang pernah saya alami, ujung-ujungnya batuk dan flu. Nah yang faringitis ini, sakit menelan dan gak ada rasa gatal di tenggorokan maupun rasa mau flu.
Serta anehnya terasa nyeri pada leher ini. Tak disangka ini karena kelenjar getah bening yang letaknya di leher itu lagi berjuang jaga imun saya, makanya dia bengkak dan efek ke sayanya adalah terasa nyeri.
Sebegitu ciamiknya kelenjar getah bening buat diri saya, huhu.
25 November - 30 November 2025
Selain minum obat radang tenggorokan, istirahat yang terjadwal jadi obatnya. Minum air putih lebih rajin, biar gak sakit saat menelan dan demam bisa turun.
Tidur malam juga lebih awal alias setelah solat Isya langsung bobo, pas siang sekitar jam 11 sampai jam 1 siang saya kudu tidur. Jadilah nggak bisa ambil job liputan di waktu siang tersebut, demi memulihkan kembali imunitas tubuh.
Tambahan lainnya makan pepaya, biar perut dan area mulut lebih adem. Selain itu, nyaman pula di lambung nggak bikin nyeri, tapi segar kalau dimasukkan dulu ke dalam kulkas.
Update di Bulan Desember
Alhamdulillah, makin membaik. Berat badan yang sempat turun di bawah 40kg, udah stabil lagi sekarang di 42kg hehe.
Hal yang paling membuat shock adalah waktu sakit pipi say sampai tirus dan kuyuuss. Pas sekarang pipi pun gendats again, hihi. Sampai ketemu kakak saya dibilang: “Pipi lo tembem, Fen,” 😆
Kalau dibilang penyebab sakitnya karena apa, bisa ceki-ceki di gugel yak wkwkwk. Kalau dari saya alami, bisa banyak faktor, ya karena cuaca, makan kurang apik (makan berkuah tapi cocolan sambel), dan waktu tidur malam yang gak baik.
Kemudian gejala faringitis bisa dilihat dari sakit saat menelan (bisa sampai puasa bicara), demam, pembengkakan di kelenjar getah bening di leher, pegal linu dan sakit kepala -> ini yang saya rasakan huhu 🥺.
Bisa terjadi rasa mual/muntah, dan nyeri di tenggorokan.
InsyaAllah makin SemangatCiee sekarang buat menjaga kesehatan. Khususnya bagian jaga tidur ini. Kepikiran bahwa menyempatkan tidur siang punya pengaruh bagus buat jaga imun. Cuma ya seringnya terabaikan. Apalagi kalau pas ada kerjaan di waktu tersebut, ya udah lah bablas, hehe.
Mantemans ada yang pernah kena radang tenggorokan faringitis? Cuss boleh bagikan kisahnya.
Ilustrasi foto dari freepik dan olah canva
Posting Komentar