Langsung ke konten utama

Salam Pancasila Wahai Generasi Milenial


Salam Pancasila Wahai Generasi Milenial – Peringatan Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, selalu menjadi momentum hangat untuk memberikan kesadaran akan pentingnya mengingat sejarah bangsa ini. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Presiden pertama Republik Indonesia, bahwa “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”




Semangat tersebut selalu dipupuk tidak hanya saat kita duduk di bangku sekolah bahkan hingga saat ini. Oleh karena itu, tepatlah bila sejarah bangsa untuk selalu diingatkan kepada generasi milenial sebagai generasi penerus negeri ini.  


Sekilas Seminar Peringatan 

Sumpah Pemuda

Sebagaimana kita ketahui, sejarah bangsa Indonesia dari sebelum jaman kemerdekaan hingga diproklamirkannya kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebenarnya adalah terkait dengan para pemuda.  Seperti saat para pemuda berikrar pada 28 Oktober 1928 yang diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, lalu pendirian berbagai organisasi, persiapan kemerdekaan, pasca kemerdekaan tak lepas dari peran pemuda.  Hal tersebut saya rangkum saat seminar Blogger bersama BPIP dalam rangka 91 Tahun Peringatan Sumpah Pemuda di Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa 29 Oktober 2019.

Sesi Talkshow: Moderator - Bpk Aris Heru - Mukhlis PaEni - Drs Imam Gunarto

BPIP adalah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Berdiri semenjak tahun 2018 lalu, BPIP hadir untuk membantu Presiden yang salah satu fungsinya yaitu perumusan kebijakan pembinaan ideologi Pancasila. 




Sedangkan Arsip Nasional adalah bagian dari pemerintah non kementerian yang tugasnya sangat penting bagi negeri ini yaitu memori kolektif. Sebab dengan terjaganya jejak sejarah dalam bentuk arsip, maka generasi yang akan datang maupun siapa saja yang ingin belajar tentu akan lebih mudah mempelajari dan mengetahui perjalanan sejarah tersebut. 


Dalam kegiatan seminar yang berlangsung kurang lebih setengah hari, hadir pula Covids yang membantu kita untuk membuat video secara instan. Saat ini platform yang dibentuk oleh Faris selaku CEO, masih dalam versi beta. Semoga kedepannya bisa hadir dalam bentuk aplikasi yang dapat diinstal di smartphone sehingga kita yang akan membuat konten positif bisa memaksimalkannya sehingga menjadi jejak sejarah yang bermanfaat. 


Kolase foto para pembicara. Dari atas kiri - kanan bawah: Faris, Mubarika Darmayanti, Dr. Lia Kian, Dr. M. Taufik 


Nah kedatangan saya di acara seminar Sumpah Pemuda ini berkat Komunitas Blogger IVIBES yang digawangi oleh Mbak Mubarika Damayanti.  Sebagai generasi milenial saya harus datang dong ke Seminar Sumpah Pemuda ini, karena selain wawasan sejarah bertambah sebagai pengingat juga bahwa pemuda memiliki andil untuk pembangunan negeri ini.



Milenial dan Gadget

Anak judul tersebut dapat saya katakan adalah hal yang sering diungkapkan karena memang milenial tidak lepas dari yang namanya gadget. Bahkan sih sebenarnya sudah semua kalangan usia. Keunikan dari hadirnya ragam smartphone serta stabilnya jaringan internet membuat siapapun akan nyaman dengan mengakses baik media sosial, berita online dan sebagainya. Terlebih lagi dengan media sosial yang boleh dikatakan para milenial gemar melakukannya.

Dari hal di atas sebenarnya generasi milenial akan lebih mudah untuk mengetahui sejarah bangsanya, karena dapat mengakses informasi melalui situs terpercaya. Namun begitu, dengan melakukan kunjungan langsung ke tempat-tempat bersejarah juga akan lebih memberikan makna mendalam bagi mereka.


Saya saat berkunjung ke Gedung Arsip Nasional, bagian luar dan depan gedung.

Milenial dan Sejarah Bangsa

Di era masa kini pun atau era jaman now, para pemuda juga menampuk tanggung jawab besar untuk bangsa ini. Para pemuda jaman now adalah mereka generasi milenial yang cara pandang pun berkembang terutama dengan hadirnya industri 4.0.  Cara mempelajari sejarah pun berbeda dengan pemuda abad 19 dan 20. Mau tidak mau dibutuhkan andil dari mereka yang memahami sejarah yang penyampaiannya disesuaikan dengan masa kini.


Ini dapat menjadi tantangan bagi tempat-tempat yang menyimpan benda-benda bersejarah di era jaman now yang sebisa mungkin dapat menarik perhatian generasi milenial misalnya dengan:
  • Para pemandu (tour guide) yang tidak kaku/canggung saat memandu dengan tetap memerhatikan adab dan kesopanan, misalnya dengan sapaan hangat, “Hai kakak!”. 
  • Adakan spot-spot di beberapa tempat agar menjadi daya tarik milenial yang ingin melakukan swa foto lalu mengunggahnya ke media sosial karena ini bisa sebagai ajang promosi bagi tempat sejarah tersebut. 
  • Ruangan dengan banyaknya sumber cahaya lampu agar lebih terang seperti yang dihadirkan oleh Gedung Arsip Nasional yang berada di Ampera, Jakarta Selatan ini.

 

Saya Sebagai Generasi Milenial dan Peringatan Sumpah Pemuda

Dari perjalanan saya mengikuti  serangkaian tur floating Diorama di gedung Arsip Nasional hingga ke Auditorium Nurhadi Magetsari guna mengikuti Seminar Sumpah Pemuda, memang sangat diharuskan sejarah bangsa diketahui dan dipahami bagi kita yang lahir, tumbuh dan berkembang di negeri ini, agar meningkatkan rasa cinta kepada tanah air sebagai tempat kita bernaung. 


Oleh karenanya sangat tepat sapaan dari Presiden pertama kita, Ir. Soekarno, “Salam Pancasila” yang terinspirasi dari Salam Merdeka. Sebab negeri ini berpadu dari berbagai suku dan bahasa disatukan dengan Indonesia yang dasar negaranya adalah Pancasila. 

[Baca Juga: Tanggal 1 Peringatan Hari Nasional dan Internasional]



Kuy generasi milenial, peringatan Sumpah Pemuda dapat menjadi semangat kita untuk meneruskan semangat para pemuda pada 91 tahun yang lalu dengan memberikan yang terbaik bagi negeri ini di era masa kini misalnya adalah, tidak menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya (hoax), menelurkan karya positif yang bermanfaat untuk banyak orang, dan tetap berada di jalan yang lurus sebagaimana yang tertuang dalam sila pertama, Pancasila. 

Maka, “Salam Pancasila Wahai Generasi Milenial, Mari Teruskan Perjuangan Bangsa ini agar tetap Adil dan Makmur”.

www.bpip.go.id 
www.anri.go.id 
www.covids.com   
www.instagram.com/cerita.pancasila



Komentar

Farida Pane mengatakan…
Betul juga. Biasanya museum terasa gelap, ya. Padahal kalau tata ruangnya diperhatikan, bisa lebih menarik untuk dijelajahi
Mugniar mengatakan…
Untuk generasi milenial, pendekatan dalam penyampaian apapun apalagi yang berkaitan dengan ideologi harus kekinian juga caranya ya biar mudah mereka mengerti
Peri Hardiansyah mengatakan…
Dengan pemahaman Pancasila yang lebih mendalam, maka generasi kita bisa lebih tahu kemana harus bersikap yang sesuai dengan Pancasila yang sebenarnya.
Abdul Aziz mengatakan…
Semoga semakin banyak generasi milenial yang melek akan sejarah bangsa, yuk gali informasi lebih dalam dan saatnya kunjungi museum.
kataresi mengatakan…
Aku baru tau ka tentang BPIP lgsg dibawah Presiden. Gaungnya pancasila skrg makin berkurang ya smga generasi penerus tidak melupakan ideologi bangsa
Melina Sekarsari mengatakan…
Wah, sering lewat nih tapi aku belum pernah masuk GEdung Arsip Nasional ini. Pengunjung umum bebas masuk atau harus membuat janji dulu sih, Mbak?

Setuju banget, untuk menampilkan tempat yang menyimpan benda bersejarah agar ditampilkan lebih modern karena generasi milenial itu bergerak dinamis. Jangan sampai mereka tidak mau belajar sejarah karena merasa tempatnya itu 'nggak banget'.
Indri mengatakan…
Anakku sudah mulai ingin tau lebih banyak tentang sejarah Sumpah Pemuda, semoga bisa berkunjung ke ANRI
denik mengatakan…
Aku belum pernah ke sini malah...hiks. harus diagendakan ah. Jadi kalo mau cerita-cerita lebih mantap. Setuju tuh pemandu tour harus ramah. Karena ada yang cool gitu. Lha, kita mau nanya-nanya riweh... hehehehe
Nyi Penengah mengatakan…
Suka banget acara ini, mengajarkan kepada kita generasi milenial untuk lebih sayang dan cinta sejarah. Penyampaiannya juga dalam bentuk yang apik gini mereka lebih suka lagi. Aku jadi pengen ikutan mba
Vika Kurniawati mengatakan…
Benar mbak, generasi milenial perlu lebih didekatkan dengan sejarah bangsa dan pengamalan pancasila agar antar warga negara semakin bersatu di era globalisasi ini.
Ade UFi mengatakan…
Iya ya, bontot.. kalau menampilkan sejarah tuh macam dunia suram. Gelap warna2 tua. Ruangan yang tidak nyaman dilihat. Harusnya dibikin menarik ruangannya dan interaktif, jadi anak millenial yg belajar sejarahpun akan senang.
Farahdjafar mengatakan…
Wah udha jadi aja nih blog mengenai arsip mba fen, semoga yah generasi milineal skg ini akan lebih aware dan melek mengenai sejarah. Karena mengenal sejarah banyak manfaatnya yoo salah satunya adalah pembela bangsa Indonesia
Mega Marlina mengatakan…
Nah kayaknya kudu ajak anak2 ke sini kapan2. Jangan mainnya ke mal melulu ya.
Tika Samosir mengatakan…
Generasi milenials harus lebih gregetan lagi dalam menggalakkan butir-butir sumpah pemuda ya.
Nia Nurdiansyah mengatakan…
Semoga generasi muda masa kini tetap mau nguri2 sejarah dan main ke museum yaa...supaya nggak lupa sama asal usulnya
Arinta Setia Sari mengatakan…
Pernah ikut acara BPIP satu kali. Saat itu blogger yng diundang yakni Mbak Mira Sahid. Temanya masih mirip, yakni bagaimana milenial pro pancasila menjadi konten kreator yang kreatif.

Acara seperti ini perlu disebarkan agar anak milenial menjadi cinta negara, bangsa, dan tanah airnya :)
Vicky Cahyagi mengatakan…
Inspiratif. Memang generasi milenial harus dipancing dengan sesuatu yang kekinian (terutama teknologi) untuk menumbuhkan nasionalisme, Pancasilais, & jas merah (jangan sekali-kali melupakan sejarah

ria buchari mengatakan…
Betul banget salah satu yang bikin anak milenial males berkunjung ke museum ya karena kadang suasa museum terkesan kusam n kurang terang gt mungkin next klo ada museum dengan tampilan instagramable bs tambah ramai dikunjungi anak milenial :)
Lia Lathifa mengatakan…
Aku setuju, generasi selanjutnya memang harus terus diperkenalkan sejarah, terutama Sumpah Pemuda yang menggambarkan pemuda dulu tuh visioner juga punya semangat bersatu dan berjuang
Fenni Bungsu mengatakan…
Sekarang sudah berangsur membaik mbak, lebih kekinian.
Fenni Bungsu mengatakan…
He em benar, karena mereka pun akan cepat cari tahu dan menanggapi
Ovianty mengatakan…
Generasi millennial memang perlu tahu tentang sumpah pemuda dan pancasila. supaya mereka tetap berjuang untuk bangsa dengan karya-karyanya. Memang generasi millennial semangatnya hebat, dengan memahami sejarah, mereka bisa berbuat yang terbaik untuk bangsa
Sara Neyrhiza mengatakan…
jujur nih, buat yang udah gak muda lagi aka anak sekolahan..semangat sumpah pemuda itu kaya nggak kerasa. Kalau dulu kan masih tuh ada upacara..kalau sekarang udah gak lagi
Irena Faisal mengatakan…
sebagai generasi millenial (hehehe) emang kudu inget sama generasi kolonial sebelumnya
misdar murni mengatakan…
Jujur sih, saya hingga saat ini belum pernah berkunjung ke museum karna ya itu tadi, suasananya yang remang-remang.
dianisekaring mengatakan…
Setuju banget, seharusnya museum dibuat lebih atraktif dan menarik sehingga menarik generasi muda untuk mempelajari sejarah. Saya pernah berkunjung ke Museum Ullen Sentalu di Yogyakarta, itu museum terbagus di Indonesia saya rasa :) Museumnya berisi tentang sejarah putri-putri kerajaan Solo dan Yogyakarta, ceritanya dikemas dengan sangat apik dan menarik oleh guide yang berpengalaman. Sangat berkesan.
Rienzbie mengatakan…
Wah terharu diriq musium memfasilitasi kenyamanan karena jujur aku ngajak ponakan aku yg dmsd bawaanya bosen mulu kalau ke museum karen asulu peralatan blm memadahi termasuk kurangnya pencahayaan
Okti Li mengatakan…
Saya penasaran sama Covids nya Mbak Fen. Kepo jadinya kalau ada aplikasinya lebih mudah ya...
Dyah happydyah[dot]com mengatakan…
Puluhan tahun di Jakarta kok gk pernah masuk ke sana ya.
Moga bisa mampir
Fenni Bungsu mengatakan…
iya mas, karena pancasila menjadi falsafah negara yang bisa mengarahkan kita juga
Fenni Bungsu mengatakan…
Nggak hanya museum saja kak, gedung arsip nasional juga bisa lho
Fenni Bungsu mengatakan…
Aamiin, oleh karena itulah kehadiran BPIP bisa memberikan semangat Pancasila pada generasi milenial
Fenni Bungsu mengatakan…
Pengunjung yang ingin datang ke Gedung Arsip Nasional bisa mengikuti alurnya mbak, misal mau bawa rombongan gitu. Silakan kunjungi langsung websitenya untuk informasi lebih lanjut
Fenni Bungsu mengatakan…
aamiin, kuy mbak berkunjung biar makin paham dengan sejarah bangsa
Fenni Bungsu mengatakan…
Harus dong Bunda datang ke Arsip Nasional, jangan lupa bawa rombongannya biar sama-sama memahami sejarah bangsa
Fenni Bungsu mengatakan…
Iya, karena generasi milenial memang harus paham dengan sejarah bangsanya, apalagi bertepatan kemarin dengan Sumpah Pemuda dan sekarang Hari Pahlawan kan
Fenni Bungsu mengatakan…
siip Mbak, Salam Pancasila!
Fenni Bungsu mengatakan…
Iya mbak setuju, karena generasi milenial adalah para pemuda harapan bangsa ini untuk bisa semakin lebih maju
Fenni Bungsu mengatakan…
Semangat Sumpah Pemuda ketika tahun 1928 semoga bisa sama semangatnya bahkan makin bersemangat untuk bangsa ini ya mbak
Fenni Bungsu mengatakan…
Sebab kalau tak ada sejarah bagaimana kita bisa bangkit menjadi lebih maju ya. Dengan sejarah semangat juang bisa bergema
Fenni Bungsu mengatakan…
Wah semoga kita bisa ikutan lagi acaranya dan satu event ya mbak
Eva mengatakan…
Betul, srbaiknya museum diberikan penerangan yang baik, sehingga generasi millenial pun takbsegan untuk datang. Juga ada spot-spot yang instagrammable, cocok untuk selfy
Rella Sha mengatakan…
Setujuu... aku termasuk yg suka banget tour museum, termasuk ngajak anak-anak sambang museum untuk nambah wawasan. Iya emang knp ya museum itu identik dgn kegelapan dan suasana yg nggak ngenakin? udah saatnya dibuat kekinian dan lebih friendly untuk semua kalangan.
Sitatur Rohmah mengatakan…
Aduh, kok baru tahu ada salam pancasila. Selama ini yang sering salam pramuka, hehe. Bagus nih mbak programnya. Supaya pada generasi penerus bangsa ini selalu menggenggam semangat sumpah pemuda dalam tiap kegiatan mereka. Supaya perkembangan zaman tidak melunturkan akar bangsa ini
Tatiek Purwanti mengatakan…
Senangnya bisa hadir di agendanya BPIP. Jadi lebih tahu tentang tugas Badan yang satu ini :) Diadakan di tempat yang bagus pula seperti Gedung Arsip Nasional ini. Jadi pengen bisa ke sana suatu hari nanti. Aamiin.
lendyagasshi mengatakan…
Sejak meninggalkan bangku sekolah rasa Pancasilais-ku pun berubah.
Semoga generasi sekarang memegang teguh nilai-nilai baik yang terkandung di dalam 5 sila tersebut.
Mellisa mengatakan…
Bagus banget ya acaranya buat para millenials biar semakin bisa meniru semangat para pejuang dulu di hari sumpah pemuda. Supaya bisa semakin cinta tanah air.
Farahdjafar mengatakan…
Wahh tulisannya kece mba feni semoga menang yah.aamiin
Pancasila emang wajib selalu di ingat sampai skg dan sejarah juga jadi kmrn berkunjung ke arsip ilmunya bermanfaat banget jadi mengingatkan sejarah lagi
Renayku mengatakan…
Wah gedung arsip nasional tuh gedungnya aja kece dari luar dan ternyata isinya kece juga. Waktu itu ke sana malah tutup karena ada event apa gitu aku lupa. Mungkin nanti kucoba ke sana lagi deh
Ika Gifka mengatakan…
Saya baru tahu nih ada badan khusus untuk pembinaan ideologi Pancasila, padahal sudah setahun ya adanya. Semoga next saya bisa berkunjung ke Arsip Nasional karena sepertinya bakal menarik belajar sejarah bangsa Indonesia
Triyatni A. mengatakan…
Bicara tentang Pancasila, kata Mbah Sudjiwo Tedjo, sesungguhnya Pancasila itu tidak ada di Indonesia saat ini. Yang ada hanya burung Garuda. Karena aplikasi dari Pancasila itu sendiri yang tidak diterapkan di Indonesia. Keadilan, korupsi, dsb. Jadi semoga suatu saat Pancasila ini betul-betul diterapkan bukan hanya sekadar narasi.
Siska Dwyta mengatakan…
Baru tahu tentang BPIP ini. Btw Peringatan Sumpah pemuda memang tidak lepas dari anak2 muda yang termasuk generasi milenial. Tentunya peran generasi ini sangat penting ya Mbak dalam menjanga semangat sumpah pemidu.
Ria Andika mengatakan…
Seneng deh sekarang beberapa museum dan tempat kyk arsip nasional mulai berbenah agar dilirik kaum millenial, merangkul semua generasi utk melek sejarah yg nantinya bisa jd pembelajaran kita utk jadi bangsa yg berkembang
Okti Li mengatakan…
Museum impian banget ini. Saya ingin ajak anak ke museum seperti itu. Tapi entah kapan. Semoga saja kesampaian ya....main bareng ke Jakarta lagi hehehe...
Sebagai generasi milenia tentu memang sudah selayaknya tidak melupakan sejarah. Sebaliknya harus turut serta mensosialisasikan sejarah Indonesia dengan memanfaatkan digital kekinian. seperti tulisan mb fenni di blog ini. Syuka deh 😍
Nilai-nilai Pancasila ini harus terus dijaga sampai kapanpun, dan jangan lupa akan sejarah bangsa Indonesia. Suka miris sih kadang sama anak-anak sekarang yang banyak gak tau tentang sejarah, untungnya mereka sekarang bisa cari tau di internet atau datang ke museum ya kak.
Herva Yulyanti mengatakan…
Ada temenku yang bekerja di Arsip Nasional duh seru ya mba millenial diajakin ke tempat begini, udah lama banget ga ikutan upacara aku sih dari agustusan apalagi acara sumpah pemuda hehehe
Andiyani Achmad mengatakan…
aku baru tau nih mba ada badan khusus pembinaan ideologi Pancasila begini. wah kalo inget masa sekolah dulu mah, masa-masa orientasi P4
Natrarahmani mengatakan…
Ah bener ini kak fenni. Generasi milenial emang senang dengan spot yang menarik. Karena diibaratkan generasi ini memang mudah bosan. Padahal pentinh belajar arsip nasional ya dan melek dengan sejarah
Uwien Budi mengatakan…
Rata-rata museum emang tempatnya gelap gelap dan retro gimana gitu. Biar terkesan jadul mungkin ya. Tapi kalo museum dibikin "instagramable" malah fokus ke foto-foto ntar dari pada belajar sejarahnya. hihi
Dee_Arif mengatakan…
Acaranya menarik ..

Dan memang sudah sepatutnya jika generasi milenial ttp tahu dan paham pancasila y
Mporatne mengatakan…
Seram kalau tidak ada badan arsip negara. Bisa bisa di comot dan di akui negara tetangga.
Sapti nurul hidayati mengatakan…
Betul mb, perlu kemasan yang berbeda agar museum menarik bagi kalangan milenial. Diantaranya bisa melalui kegiatan jelajah museumyg menantang sehingga milenial semangat untuk datang.
Irena Faisal mengatakan…
disana boleh photoshoot ga sih ka? atau mesti ijin resmi?
Nurul Sufitri mengatakan…
Zaman aku SD, SMP dst kan murid2 kudu wajib tau dan hapal semua sila Pancasila dan UUD 1945. Maju ke depan satu per satu kalau ga bisa dapat hukuman hehehe. Tapi bagus kan begitu kita jadi hapal dan paham tentang Pancasila dan Sumpah Pemuda. Zaman now kita mesti ajak anak2 ke museum dll supaya tau dasar negara kita dan UU nya.
Utie Adnu mengatakan…
Kalau Ada acara kyk gini terus ngundang Milineal jadi paham arti perjuangan aplg sumpah pemuda yg bnyk sejarahnya
Eva mengatakan…
Memang generasi millenial harus dikenalkan dengan sejarah bangsa, lewatvkunjungan ke museum
Cilya in Wonderland mengatakan…
Setiap tahun ketika memperingati Hari Sumpah Pemuda, sepertinya perlu banget dibuat seminar seperti ini dan undangan nya adalah para generasi muda, agar mereka bisa terus mempertahankan rasa nasionalisme dan hormat kepada pahlawan kita serta mencontoh perjuangan para alm pahlawan² yg berjuang untuk negara
Yanti Alif mengatakan…
Sekarang museum dll banyak inovasi ya mba fenni diperkenalkan dengan wajah baru sehingga.para milenials tertarik untuk hadir saya aja yang bukan milenials tertarik habisnya bagus bngt tempatnya bnyak ilmu pengetahuan juga
Yess, agar generasi milenial jg menyukai benda2 bersejarah, memang alangkah baiknya tempat2 benda bersejarah juga diberi spot yg menarik bt mereka. Seperti penataan cahayanya, tata ruang, dan cara penyampaian saat teman2 milenial berkunjung dan lainnya.
Artha mengatakan…
Berkat kemajuan teknologi harusnya kaum millenial bisa semakin menjaga sejarah bangsanya lewat pengabadian tempat cagar budaya dan aneka museum via media sosial ya kak
Elva Susanti mengatakan…
Alhamdulillah seru banget ya mbak Feni acaranya, saya juga jadi banyak belajar saat tour ke gedung ANRI. Smg pemuda pemudi Indonesia banyak yg mau berkunjung kesana, buat pembelajaran
Antung apriana mengatakan…
Bicara soal sejarah kayaknya jaman sekarang beda ya pendekatan ya dengan jaman aku sekolah dulu. Sekarang kayaknya lebih kritis anak-anaknya
Dian Restu Agustina mengatakan…
Salam Pancasila. Setuju, negeri ini berasa Pancasila, maka keanekaragaman mesti dihormati adanya. Dan semangat Sumpah Pemuda bisa jadi dasarnya!
Fenni Bungsu mengatakan…
di Gedung Arsip Nasional terang Ummi. Apalagi ada spot kece lho di sana, hehe
Fenni Bungsu mengatakan…
Sebagai generasi bangsa memang sudah seharusnya mengenal sejarah bangsanya ya kak
Fenni Bungsu mengatakan…
Nah bener tuh kak.. Silakan datang
Fenni Bungsu mengatakan…
Iyak, dan juga menerapkannya dalam kehidupan yaitu kesatuan dan persatuan
Fenni Bungsu mengatakan…
Aamiin, Kuy kak kita ke Arsip Nasional
Fenni Bungsu mengatakan…
Kalau di sini, alhamdulillah kak, masih ada upacara bendera peringatan Hari Sumpah Pemuda di sekolah
Fenni Bungsu mengatakan…
Wah boleh juga nih daku main ke Museum Ullen Sentalu.

Kak Diani juga jangan lupa mampir ke Jakarta, dan berkunjung ke Arsip Nasional untuk mengenal lebih dalam lagi soal sejarah bangsa
Fenni Bungsu mengatakan…
Saat ini masih versi beta memang. Kita tunggu saja, Teh
Fenni Bungsu mengatakan…
Jangan lupa pas lagi ketemu dengan temen sejawat bisa kita gunakan nih, Salam Pancasila 😊
Fenni Bungsu mengatakan…
Aamiin, iya mbak alhamdulillah bermanfaat ikutan acaranya kemarin
Fenni Bungsu mengatakan…
Aamiin untuk doanya kak Mellisa
Fenni Bungsu mengatakan…
Aamiin untuk doanya kak Farah. Terima kasih yak udah berkunjung 😊
Fenni Bungsu mengatakan…
Siip, semoga bermanfaat mbak
Fenni Bungsu mengatakan…
Semoga makin mengenal BPIP ya kak..

Aamiin, silakan berkunjung kak 😊
Fenni Bungsu mengatakan…
kuy, sebagai pemuda harapan bangsa tetap menjaga falsafah bangsa ini. Salam Pancasila
Fenni Bungsu mengatakan…
Setuju mbak, karena pemuda memiliki peranan penting untuk kemajuan bangsanya
Fenni Bungsu mengatakan…
Kuy jangan segan-segan untuk berkunjung ke gedung arsip nasional
Fenni Bungsu mengatakan…
yups manfaatkan teknologi jaman now untuk pembangunan dan kemajuan bangsa
Fenni Bungsu mengatakan…
sepertinya harus ikutan upacara lagi nih Teteh, hehe
Okti Li mengatakan…
Iya siap menunggu hehehe...
Museum kalau dibenahi bikin betah anak muda nongkrong di sana ya. Sama kaya perpustakaan gitu...
dianisekaring mengatakan…
Memang penting banget ya mba untuk menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam diri anak muda Indonesia. Sedih sekarang banyak sekali yang bersikap seolah-olah Pancasila = tidak sesuai syariat Islam. Padalah Pancasila adalah dasar negara kita.
Heizyi mengatakan…
Ini gedung arsip RI yang ada di Jakarta itu kan mbak?

Waaah... kuingin sekali kesana ^^
Triyatni A. mengatakan…
Btw acaranya bagus. Bisa semakin mendekatkan kaum milenial agar tidak hanya peduli soal fashion, food, and film. Tapi peduli juga akan sejarah bangsa .
Renayku mengatakan…
aku masih penasaran sama Gedung Arsip NAsional ini.. Instagramable deh kalo diliat dari gambar2 Google hehe semoga bisa ke sana secepatnya
Elly Nurul mengatakan…
Baca tulisan ini jadi semangat banget, ini pasti nulisnya dengan semangat pancasila juga nih, jadi aku bacanya juga dengan penuh semangat, semoga jiwa jiwa pancasila akan selalu ada dalam jiwa kita semua.. salam pancasila dan merdeka!
Fazirotul Firdaus mengatakan…
Aku kok miris ya mbak, makin kesini makin banyak orang yang menyadari nilai-nilai Pancasila dan cenderung menyepelekan. Harusnya kan makin berkembang teknologi harus makin maju dan jadi bangsa yang hebat.
Ika Gifka mengatakan…
Benar nih, kayaknya generasi muda sekarang kurang tertarik dengan sejarah bangsa Indonesia. Tapi idenya sangat bagus untuk memanfaatkan teknologi dan ide kreatif lainnya buat memancing ketertarikan generasi milineal. Salam Pancasila!
Herva Yulyanti mengatakan…
iya agak pudar nih aku rasanya hahaha mantab deh ada acara-acara beginian
Diaz Bela mengatakan…
Di sisi lain mungkin kalau museum kita diramu dengan paket yang kekinian mungkin akan melonjakkan angka pengunjungnya.
www.grandysofia.com mengatakan…
Jadi kangen buat aku yg mau bikin list dari museum ke museum ah di tahun ini ka fen, agar makin cinta sama Indonesia
Lisna Dwi Ardhini mengatakan…
Millenials yang cinta sejarah dan cinta negara ini patut diacungi jempol deh. Tapi masih banyak juga yg ogah belajar sejarah bangsanya sendiri.