Judul: ketika dunia tak berpihak kepadamu – dan
Cerita-cerita tentang Berpikir Positif Lainnya
Penulis: Nufi Wibisana
Kategori: Non Fiksi – Self Improvement
Penerbit: Psikologi Corner
Penyunting: Herman Adamson
Tebal: 195 Halaman
Cetakan: Pertama, Juli 2021
ISBN: 978-623-244-768-4
Harga: Rp 31.040 (Gramedia.com)
Rate: ⭐⭐⭐
***
Tentang Nufi Wibisana
Penulis asal Cirebon dengan nama pena Nufi Wibisana ini merupakan alumini S1 Humaniora di Universitas Yogyakarta. Sangat menyukai seri Chicken Soup ini terus berkreativitas dengan hobi menulisnya dengan bidang yang disukainya adalah psikologi.
Psikologi bukan hanya sekadar ilmu di atas kertas, melainkan lebih kepada seni memahami karakter diri sendiri serta orang lain, dan diperlukan kelihaian sosial untuk melakukannya ~ Nufi Wibisana.
Sekilas tentang Buku Ketika Dunia Tak Berpihak Kepadamu
Buku terkait psikologi ini memberikan warna
baru ketika saya mencarinya di toko buku online. Covernya yang sederhana dengan
ilustrasi seorang perempuan yang kurang berbahagia. Seperti sedang merenungi
sesuatu.
Tebalnya buku Ketika Dunia Tak Berpihak
Kepadamu ini standar, dengan ukuran bukunya yang tidak besar dan tidak juga
kecil. Tadinya saya berpikir, ini akan seperti buku motivasi yang berisi dengan
macam teori psikologi. Namun ternyata tidak. Lebih mirip seperti buku diary,
tetapi asik untuk disimak karena diterangkan dengan ilustrasi cerita yang
dibubuhkan catatan kaki bahwa kisah yang diangkat tersebut berdasarkan
inspirasi yang dialami penulis, fiksi, kerabat dekatnya, maupun tayangan
favoritnya.
[Baca Juga: Resensi Novel Cruise to Alaska]
Selain itu juga, penulis mengklasifikasikan bab
per bab bacaan sesuai dengan lingkup bahasan. Berikut 7 bahasan yang diangkat
oleh penulis:
1 Bertahan Dalam Tekanan
2 Ketika Cinta Tak Berpihak Padamu
3 Keluarga
4 Pekerjaan
5 Berteman
6 Di Perantauan
7 Dunia
Buku Ketika Dunia Tak Berpihak Kepadamu ini menurut saya bacaan ringan yang menyegarkan pikiran, karena permasalahan hidup yang dihadapi oleh tiap orang pasti kompleks misalnya tentang persoalan asmara, hubungan dengan keluarga, pertemanan, dan pekerjaan.
[Baca Juga: Review Buku Basa-basi yang Tak Basi]
Apalagi saat kita mencoba untuk memahami makna kehidupan bahwa memang tidak selancar apa yang dibayangkan. (Di jalan tol saja masih ada macetnya juga kan, hehe). Adakalanya membahagiakan, sesuai harapan, bahkan besar juga kemungkinannya untuk diluar dugaan sehingga membuat diri menjadi berlara hati.
[Baca Ini Yuk: Resensi Novel Kekasih Semusim by Dini Fitria]
Dari situ pentingnya kita harus memanfaatkan waktu yang ada untuk berbuat hal yang positif, sehingga waktu yang telah dilalui lebih berguna, karena waktu tidak dapat kita putar ulang layaknya mesin waktu yang ada di tayangan animasi Doraemon.
“Waktu tidak akan pernah terulang, apa yang terjadi lima menit yang lalu tidak bisa sama persis terjadi Kembali di kemudian hari. Oleh sebab itu, waktu begitu berharga. Setiap orang yang hadir dalam hidup kita pasti ada maksud dan tujuannya kenapa Tuhan kirim orang-orang tersebut.” ~ hlm 161.
Jadilah kalau mau dihubungkan segala sesuatunya, tergantung waktu yang akan menjawabnya. Ya, tak ada salahnya seperti itu. Namun harus diri kitanya juga yang berusaha untuk mengenyahkan hal-hal yang sekiranya akan membuat sedih, misal:
Kenapa ya B melupakan Aku, padahal aku teman lamanya. Apakah semasa ia mendapatkan teman baru, lalu aku dilupakannya.
Dari contoh di atas memang seakan dunia tidak berpihak dengan tokoh Aku yang mana karena dilupakan oleh tokoh B yang sibuk dengan teman barunya.
“Coba bangun pikiran positif dalam dirimu.” ~ hlm 98.
[Baca Juga Ini Dong: Top 5 Buku Favorit Anti Bosan]
Memang tidak mudah untuk melakukan sebagaimana
kutipan di atas, apalagi jika keadaan sedang emosi alias panas bin mangkel, yang mungkin saja
ditambahi kompor yang meledug (Deuh hiperbola-nya si Fenni Bungsu,
hehe). Ya intinya sebisa mungkin tenang dulu ya, dengan mengubah mindset lebih
positif:
Oke, memang B sedang ada teman baru. Biarlah,
yang penting kami tidak putus silaturahmi. Dan mungkin itu juga saatnya Aku
untuk meluaskan pertemanan dan jaringan dengan banyak orang.
Itu baru secuil saja yang saya ungkap dari buku
Ketika Dunia Tak Berpihak Kepadamu. Ini bisa menjadi bacaan yang menghibur,
meski saya cukup terganggu dengan kualitas tinta buku yang tidak konsisten,
jadi ada yang terang dan malah kurang jelas dibaca. Namun begitu dapat
menginspirasi kita untuk semangat dan melakukan yang bermanfaat, karena
permasalahan kehidupan pasti tidak akan berhenti untuk dikupas.
Saya tertarik sekali dengan isi bukunya. Apa saya bisa cari profil Nufi Wibisana di media sosial? Nama akun penulisnya belum nemu juga saya.
BalasHapusHai kak Fenni ini Dennise.Aku suka dengan kalimat,"waktu tidak mungkin terulang waktu yang terjadi 5 menit yang lalu tidak akan sama dengan 5 menit di hari berikutnya.Oleh karena itu kita harus menghargai waktu". Setuju banget, jangankan 5 menit 1 menit mendatang saja kita tidak tahu apa yang terjadi.So,aku berusaha mempergunakan waktu yang ada sebaiknya
BalasHapusbagus banget bukunya
BalasHapusbuku nonfiksi yang harus kita miliki
karena hal hal tentang makna kehidupan, terlebih dari kacamata orang lain, kita perlu tahu
Bagus banget ya bukunya. Isinya berbobot. Salut buat mbak Nufi Wibisana. BTW, bukunya bisa dibeli dimana nih?
BalasHapusMenariiikkk, saya suka banget buku-buku yang membahas hal-hal seperti ini, tentang kehidupan yang terjadi kepada siapa aja.
BalasHapusBaca judulnya aja udah bisa nebak gimana isinya yang bisa menginspirasi :)
Bukunya sangat menginspirasi intinya gunakan waktu sebaikmungkin ya kak karena kita ga akan tau ke depannnya seperti apa.
BalasHapusSepertinya bacaan ringan, tapi tetap ada hikmah dan inspirasi yang bisa diambil dari buku ini ya mbak. Berpikir positif, nah ini yang kadang masih susah dilakukan oleh banyak orang. Emosinya yang didahulukan, jadi meledak-ledak deh
BalasHapusSaya paling senang membaca buku motivasi. Di aplikasi online saya download semua buu motivasi. Misal saya sedang drop mental maka tinggal buku saja aplikasi dan baca buku. saya jadi ingin baca buku ini juga
BalasHapusbuku ini sangat inspiratif ya mbak, pas banget jadi bacaan di waktu luang atau pas lagi down semangat bisa kembali pulih
BalasHapuswah ini bagus banget ya Fen bukunya, karena memang ada kalanya kita merasa dunia kadang kejam dan sama sekali gak berpihak sama kita
BalasHapussepertinya bukunya cocok dibaca saat bersantai yaa. Judul bukunya bikin orang tertarik untuk membelinya
BalasHapusWah wah Mbak Fenni, bacaannya dalem juga ya. Tapi judul bukunya menarik bikin kita berkontemplasi
BalasHapusMenarik banget beb, aku pikir tadinya ini bacaan berat yg bakal menyita pikiran hahah, ternyata bacaan ringan ya.
BalasHapusBukunya bawa kecerahan buat pembaca, melihat sisi kehidupan dr pikiran orang lain. sangat menginpirasi sekali. jadi pengen kenal sama penulisnya
BalasHapusBagus bgt bukunya, jd penasaran pgn baca semuanya. Menang bnr, waktu takkan pernah terulang kembali. Inspiratif bgt..
BalasHapusCoba bangun sisi positif quote buku ini, bagus dibaca untuk memahami psikologi dan kehidupan sosial di masyarakat
BalasHapusWah bukunya bagus banget saya suka nih buku yang banyak ilmu pengetahuannya gini😍
BalasHapusMelihat 7 topik bahasan yang ada di buku itu, langsung terhenyak di pembahasan pertama yakni "bertahan dalam tekanan". Kayak yang, ya semua orang pasti menghadapi berbagai macam tekanan dalam hidup. Tinggal gimana cara menyikapinya, ada yang lolos (walau tertatih-tatih), tapi ada juga yang tidak (dengan mencari pengalihan ke hal-hal negatif kayak narkoba). Trus malah penasaran dengan pembahasan no.7 "dunia". Kayak yang, "wah kaitannya apa ya?" :)
BalasHapusJadi mesti baca langsung buku Dunia Tak Berpihak ini kayaknya. Apalagi kalau bergaya diary, pasti enak dibaca (apalagi penulisnya suka baca chicken soup). Makasih ulasannya.
kalimat "coba bangun pikiran posiitif dalam dirimu" itu pastii ngena banget sih ke semua orang karena setiap rang pasti memilik fase dimana kehidupannya terlihat suram. tapi kalo kita menanamkan hal-hal positif pasti semua masalah akan cepat berlalu
BalasHapusVery interesting book. Buku-buku non fiksi yang memberi semangat diperlukan banget saat-saat saya merasa limbung.
BalasHapusJadi penasaran, pengen banget ngebacanya 😍
Pernah berpikiran seperti yang ada pada judul buku itu. Namun balik lagi, kalau bukan diri sendiri yang mengubah siapa lagi?? ya kan
BalasHapusMemang benar, Mbak. Sayapun merasakannya. Dalam perjalanan hidup ini, ada fase saya mengalami dunia tak berpihak pada saya. Misalnya saat belajar menulis, Bapak saya menentang. Termasuk saat sulitnya mendapatkan pekerjaan.
BalasHapusNamun Insya Allah semua akan indah pada waktunya. Kini saya freelance menulis yang pekerjaan itu banyak datang menyapa. Jadi harus terus bersemangat...
Saya kira penerbitnya gramedia ternyata belinya di webnya gramedia ya..gak fokus bacanya hehe.. kalo lihat daftar isinya kyanya kebanyakan dr kisah nyata ya
BalasHapusmembacanya lembar demi lembar seperti mengingatkan kita dalam tiap part hidup, karena bentuknya seperti diari jadi lebih nyaman dibaca ya kak
BalasHapusSetiap orang pasti pernah berada pada fase dunia yg tak berpihak ya. Saya pun dulu begitu. Kalo sekarang udah move on sih. Haha..
BalasHapusBuku yg sepertinya menarik sekali untuk dibaca. Jadi pingin kepoin bukunya nih
Baca reviewnya aja aku dahh terharu. ada satu titik yang kurleb sama dengan pengalamanku. MasyaAllah yaa, jadi pengen baca buukunya juga
BalasHapusKetika Dunia Tidak Berpihak Padamu.
BalasHapusDuh, baca judulnya aja udah ngejlebbbb... Emang terkadang dunia ini tidak berputar ke arah yang kita inginkan
Bagaimana kita dealing tentang hal-hal seperti inilah yang harus kita pelajari
Bukunya bikin kita merenung ya, mba
setuju! urusan psikologis ga cuma sekadar ilmu di atas kertas, aslinya njelimet banget ya, bahkan temenku yg ambil kuliah psikologi aja ya masih gamang di tengah-tengah lautan emosi dan psikis dirinya sendiri :|
BalasHapusDari judul bukunya sudah bikin penasaran
BalasHapusMemang kadang kita perlu keterampilan untuk bisa tetap tersenyum meski dunia tidak berpihak pada kita ya mbak
Buku ini bisa jadi motivasi di kala kita sedang down / titik terendah hidup. Atau bisa juga kita lagi di atas (sedang enjoy2nya hidup). Soalnya nikmat dunia itu tdk hanya di kala kita kaya, tapi juga di saat kita merana.
BalasHapusKita bisa jadi instrospeksi. Ada hal apa aja yg sdh kita lakukan sepanjang hidup. Yg jelek bisa diperbaiki, yg baik bisa lebih ditingkatkan.
Penasaran banget dgn isi bukunya nih.
Buku yang menarik nih, light juga kayanya gak njelimet, cocok buat pas lagi refreshing sekaligus dapat beberapa poin skill hidup yang bisa diterapin sehari-hari ya
BalasHapusWah, kayaknya aku kudu baca buku model-model gini deh kak. Soalnya beberapa waktu terakhir ngerasa kayak useless gitu, banyak hal tak sesuai keinginan. Semoga segera positif lagi meskipun dunia tak berpihak
BalasHapusKalau saya bayanginnya buku ini secara tidak langsung ada motivasinya juga yaa, misalnya untuk selalu berpikir positif.
BalasHapus7 bahasan yang diangkat oleh penulis juga cukup menarik, apalagi beberapa diantaranya memang pernah dialamai hampir setiap manusia.
wah buku motivasi, paling bikin nyaman ya baca-baca buku macam ini:)
BalasHapuskadang orang merasa dirinya yang paling menderita, dengan banyak membaca begini jadi tahu bahwa setiap orang punya ceritanya sendiri-sendiri..
BalasHapusWah semacam buku motivasi self improvement gt ya bukunyaaa. Sepertinya menarik banget nih bukunyaaa.. mau liat dulu di tokbuk obline aaah
BalasHapusIni buku yang bagus untuk tipe baperan. Yang sering overthinking. Kayaknya...
BalasHapusKarena buku ini berbau diary dan curhatan, maka akan lebih mengena bagi jiwa-jiwa yang membutuhkan, yang punya masalah sama.
Aku paling suka buku-buku self healing begini.
BalasHapusBuku non-fiksi itu bikin kita menjadi banyak merenung dan pada akhirnya bisa bersyukur dengan apa yang ada di hadapan kita dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Buku Ketika Dunia Tak Berpihak Kepadamu pasti seseru ini yaa...
aku belum pernah baca buku ini mba, tapi pernah nulis postingan dengan judul serupa dalam bahasa inggris "when the world seems against you" haha memang ada kaitannya dengan upaya penerimaan sih.. buku2 kayak gini justru penting ya untuk membangkitkan semangat lagi
BalasHapusHidup memang tak semulus jalan tol. Bahkan yang terlihat baik-baik saja bisa memiliki "sesuatu" dalam hidupnya. Yang penting bagaimana kita bisa mengenali perasaan-perasaan yang timbul tersebut ya kak.
BalasHapusNama aslinya Novi Fuji Astuti saya cukup mengenal..
BalasHapus