Tahun sudah baru 2022, tetapi pandemi belum juga menampakkan hilalnya akan usai. Justru muncul varian baru dari virus Covid-19 yaitu Omicron. Memang seperti yang kita ketahui di akhir tahun 2021 terjadi tren penurunan jumlah kasus yang terinfeksi virus Covid-19, sehingga PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang pernah menyetuh level PPKM Darurat, PPKM Level 3, kemudian berangsur menurun hingga level 2.
Namun, kita tidak bisa
lengah begitu saja, karena kemunculan varian baru dari virus Covid-19 pada
bulan Desember 2021 lalu yaitu Omicron. Sebagaimana data yang disampaikan oleh
Rizal Wijaya selaku host di acara “Ruang Publik KBR: Seberapa Bahaya Varian
Omicron?” Disiarkan melalui Live Youtube Berita KBR pada hari Jumat kemarin,
yaitu:
Data hingga selasa 4 Januari 2022 Omicron di Indonesia mencatatkan 92 kasus baru, sehingga total kasusnya berjumlah 254 terhitung dari pertama kali diumumkannya oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pada tanggal 16 Desember 2021.
Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan RI, Ibu Siti Nadia Tarmidzi mengatakan dari jumlah tersebut, 239 kasusnya berasal dari pelaku perjalanan internasional (imported cases), sedangkan 15 kasusnya berasal dari transmisi lokal. Dan kita diharapkan dapat terus mencegah penularan, karena peningkatan kasus transmisi lokal terus bertambah hingga saat ini.
Dari informasi di atas, sudah
seharusnya kita tetap waspada dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dan
mengikuti program vaksinasi Covid-19 secara lengkap. Nah, seperti apa
pembahasan tentang varian Omicron ini, berikut ulasannya yang telah saya
rangkum berikut ini.
[Baca Juga: Faktor Turunnya Kasus Covid-19, Apakah Yakin Kita Sudah Aman?]
Seperti Apa Itu Varian Omicron?
“Virus corona ditemukan di Indonesia itu ada varian Beta, Alpha, Delta, dan saat ini Omicron. Varian ini pertama kali dilaporkan dari Afrika Selatan, lalu WHO ditetapkan sebagai varian of concern di akhir November 2021. Dengan cepatnya menyebar ke beberapa negara, dan sekarang sudah hampir 135 negara yang melaporkan ditemukannya varian ini,” terang Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K. Ginting S. SP.P(K) FCCP selaku Ketua Bidang Penanganan Covid-19 di acara Ruang Publik KBR.
Diterangkan pula bahwa virus Omicron ini mudah bermutasi. Di dalam virus tersebut ditemukan gen-gen yang sudah mutan. Hal yang dapat membedakan Omicron dengan varian lainnya adalah kecepatannya untuk menular, kecepatannya untuk bereplikasi. Gambaran klinisnya tidak seperti varian Delta.
“Dua hari belakangan ini memang terjadi peningkatan kasus karena dari pelaku perjalanan luar negeri (imported cases), yang sebagian besar kasusnya adalah Omicron,” ungkap Ibu Masdalina Pane, selaku Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), dalam kesempatan yang sama.
[Baca Juga: Jaga Kesehatan Jantung dan Lingkungan]
Bagaimana Gejala, dan Penanganannya Varian Omicron?
Omicron adalah varian terbaru dari coronavirus. Apapun jenis variannya, kita memang tidak bisa menganggap santai virus Covid-19 ini. Tetap harus mencegahnya, dan mengenali bagaimana gejalanya, agar dapat lekas ditangani sehingga tidak makin meluas lagi penyebarannya. Pasalnya kita harus mewaspadai penularan yang memungkinkan terjadi secara lokal, misalnya seperti keluarga di rumah, komunitas masyarakat di tingkat RT/RW/Kelurahan.
“Untuk gejalanya ada batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Ada pula yang tidak bergejala,” dr. Alexander K. Ginting.
Bila ada terasa gejala
seperti hal di atas dan memungkinkan terinfeksi covid-19 varian Omicron ini,
langkah cepat dapat dilakukan dengan melakukan tes PCR, isolasi diri selama 10
hari, dan menghubungi fasilitas kesehatan agar mendapatkan pengobatan.
[Baca Juga: Momen Hari Gizi Nasional, Yuk Kerjasama Cegah Stunting]
Cara Agar Terhindar
dari Varian Omicron
“Dalam rangka pencegahan dan penanggulangannya apapun variannya, protokol kesehatannya tetap harus dilakukan dan melakukan vaksinasi lengkap. Selain itu pengendalian varian Omicron ini, dapat dilakukan pencegatan pintu masuk negara (darat, air dan udara), karantina 10 hari WNI yang datang dari luar negeri ke Indonesia, membatasi mobilitas warga yang keluar dan masuk, contact tracing. Pencegahan ini agar tidak menjadi masif dan menular di masyarakat.” Jelas dr. Alexander K. Ginting.
Apakah varian Omicron
bisa bermutasi di Indonesia?
“Bisa, bila menular
dengan banyak dan cepat yang menyebabkan keganasan. Meski sudah divaksin masih
kena, tetapi dampaknya ringan atau tanpa gejala. Tetap harus waspada.” Terang
Ibu Masdalina Pane.
“Pandemi akan berakhir bila lebih dari setengah populasi di dunia sudah mampu mengendalikan.” Pungkas Ibu Masdalina Pane.
Mungkin diantara kita terasa
lelah, gamang dan timbul pertanyaan kapan
sih ya pandemi akan berakhir? Kapan kita bisa hidup normal seperti sedia kala,
tanpa rasa takut akan si virus Covid-19 jika harus berkumpul lagi bareng teman,
melakukan perjalanan, dan sebagainya?
[Baca Juga: Lengkapi Asupan Gizi, Jaga Imun Tubuh]
Tentunya kita harus bekerja sama untuk berupaya menangani dan melakukan pencegahan dengan protokol kesehatan yang tetap dilakukan, melakukan vaksinasi Covid-19, dan jangan lupa untuk selalu berdoa kepada-NYA agar kita senantiasa dilindungi dan wabah ini lekas pergi.
yuk kita sama-sama untuk saling mengingatkan, utk selalu disiplin prokes dimanapun dan kapanpun ya! Sama satu lagi, karena vaksin qt hrs vaksin lengkap
BalasHapusMakasih banyak ya informasinya ini ya. Semoga pandemi ini segera berlalu.
BalasHapusAku hingga kini belum berani jalan jauh2. Selain masih ada orangtua yang sudah sepuh, kesehatanku kadang juga sering ngedrop.
BalasHapusBahkan Juni tahun lalu sempat positif COVID, generasi awal2. Smoga jangan sampe ketularan juga nih Omicron. Soalnya ngga ada gejala apapun sih. Tiba2 lemes aja gt. Pas diperiksa malah positif.
Ayo patuhi protokol kesehatan ya semuanya biar kita sehat2 selalu.
Omicron ini gak kalah cepat penyebarannya. Berawal dari 1 orang di bulan Desember, minggu ini sudah bertambah jadi 400-an orang. Stay safe pokoknya Mbak Fen, jaga imun dan jaga jarak. Semoga kita lebih sabar lagi menghadapinya.
BalasHapusMudah-mudahan kita selalu peka untuk tidak lengah dengan varian baru dari covid ini. Tetap jaga protokoler kesehatan and keep healthy ya
BalasHapusAlhamdulillah. Seluruh keluarga intiku sudah mendapatkan vaksin secara lengkap. Selama pandemi, kami memang meminimalisir perjalanan. Bahkan kami nggak mudik ke Jember, kota kelahiran bapakku. Demi menjaga agar nggak ada resiko penularan.
BalasHapusSemoga pandemi ini segera berlalu. Agar kami bisa mudik dengan aman dan nyaman. Tanpa perlu khawatir ini dan itu.
Haduh kirain 2022 ini bakal bisa lepas masker, tapi ternyata blm ya beb, masih harus waspada karena omicron mengintai
BalasHapusSetuju, pandemi memang belum berakhir meskipun beberapa aktivitas masyarakat sudah mulai dilonggarkan dan sudah cukup banyak yang mendapat vaksin secara lengkap. Waspada harus dan yang terpenting tetap menjaga prokes sebagai garda terdepan pelindung dari bahaya virus varian baru yang mungkin saja masih akan terus bermunculan.
BalasHapusSemoga saja, walau ada virian baru, virus ini juga segera berakhir dengan sakuat tenaga menjaga diri, keluarga, dan vaksin lengkap. Upaya pemerintah bebagai pihak juga semoga makin lihai sekarang.
BalasHapusBener bangett. jangan sampai lengah, malahan perlu ekstra hati2 karena anak2 juga dah mulai PTM kan yaa. bismillah deh pokoknyaaa
BalasHapusSemoga omikron kali ini gak membuat ekonomi kita kembali lemah ya kak.
BalasHapusSedih liat banyak keluarga yang mulai lemah secara ekonomi semenjak pandemi di awal 2020 masuk ke Indonesia.
Aku setelah gelombang covid ke dua enggak pernah jalan jalan jauh sih, bukan karena covid tapi karena gak ngerasa penting dan hemat bidget aja haha. Dan sekarang varian baru udah mau muncul lagi aja, yaampun cepet banget deh mutasinya heran
BalasHapusSemoga Omricon enggak bikin PPKM lagi dech dan Omricon segera pergi... Jujur loh, aku kesel ama pelaku perjalanan ke LN yang kepentingan cuma buat jalan2 aja. Apalagi sudah tahu ada Omricon, pulang2 bawa Omricon tuh rasanyaaa?
BalasHapusmakin kesini covid makin bermutasi ya, kadang sampai menghela nafas ini kapan berakhirnya kalau terus mutasi? mau keluar rumah juga gak mungkin kalau sampai gak kan karena ada usaha yang harus dijalani. setelah adanya micron ini semoga yang terakhir ya, tetep berdoa dan patuhi prokes
BalasHapusAh iya, akan dua tahun ya pandemi ini
BalasHapusDan belum juga reda, bahkan ada varian baru
Makanya harus tetap disiplin protokol kesehatan
Dua tahun sudah pamdemi ini, dan belum juga reda malah ada varian baru, semoga semuanya sehat selalu
BalasHapusmakin makin aja ya corona, demen banget main-mainin jiwa orang sedunia.
BalasHapuskadang aku jengkel juga sih mbak sama rang-orang yang pergi sana sini sesuka hatinya tanpa peduli sama prokes, apalagi kalau tujuannya nggak jelas a.k.a tidak mendesak, mungkin udah pada lupa gimana lonjakan virus ini beberapa waktu lalu ya
BalasHapusHai kak Fenni ini Dennise.Yup betul pandemi belum berlalu bahkan di wilayah Depok tempat tinggalku sudah ada yang terkena.Memang kita tidak boleh lengah ya.Aku berharap pemberian vaksin tahap 3 segera ya,biar lebih aman saat kita beraktivitas diluaran
BalasHapusBetul bangeeeet. Walaupun udah vaksin, tapi harus ttp waspada dan jaga prokes selalu yaaaa
BalasHapusDoa yang sama juga untuk dunia ini.
BalasHapusAgar virus segera menghilang dan manusia kembali hidup dengan layaknya fitrah manusia yakni bersosialisasi dengan aman dan nyaman.
Sementara, tetap taat prokes kemanapun dan dimanapun.
Semoga pandemi segera berakhir ya ngga ada varian baru lagi nanti. Pokoknya jaga gaya hidup sehat terus ya, meski sudah divaksin tetap taat prokes.
BalasHapussedih bgt, semoga sdh ada herd immunity ya di masyarakat kita. baru mau masuk sekolah lagi anak-anak. kasian ga bisa bersosialisasi. semoga kita sehat2 semua. hush hush omicron jangan muncul2 huuuks
BalasHapusBersyukur memang cakupan vaksinasi terus bertambah. Sebentar lagi juga akan ada program vaksinasi booster. Semoga varian apapun yang masuk, yang penting bisa ditangkal oleh vaksin di tubuh kita. Makanya, ayo semuanya ikut vaksinasi! ^^
BalasHapusSemoga pandemi segera berakhir. Dan semoga semua orang yang belum vaksin segera vaksin. Dan tetap patuhi protokol kesehatan dan tetap menjaga kebersihan tentunya.
BalasHapusKasusnya makin hari makin naik nih sejak Omicron dinyatakan ikut hadir di Indonesia. Mana gejalanya lebih mirip sama flu ringan ya Kak Fenni. Semoga kita semua sehat sehat selalu.
BalasHapusAku rada was was juga lho mbak Fen sama omricon ini karena sempat dengar berita merebak di Jatim. Lelah sih pasti sama covid yg tak berkesudahan, tapi Insya Allah ada hikmahnya kan ya mbak
BalasHapusYang penting patuh prokes dan vaksin lengkap. Prokes pun gak bisa dilakukan sendirian, harus ada kerjasama dan kesadaran masyarakatnya.
BalasHapusWah iya, pandemi belum selesai ya
BalasHapusAda varian baru juga
Makanya harus tetap disiplin jaga protokol kesehatan ya
Omicron varian baru, jadi apapun jenis virus covid-19 yg terpenting jaga protokol kesehatan 3 M dan jgn kypa segera vaksin untuk kekebalan tubuh kita
BalasHapusApapun yang terjadi tetap berdoa sama Allah agar mendapatkan perlindunganNya dan ikhtiar selalu dari prokes
BalasHapusSerem banget yaa...dengan mutasinya virus ini, kita gak pernah tau sampai kapan virus ini ada dan bertahan. Jalan satu-satunya adalah tetap jaga prokes dan senantiasa berdoa memohon perlindungan Allah.
BalasHapus