Akuisisi PT Freeport, Apa Saja Tantangan Inalum Persero? (Bisnis) -- Akuisisi, kalau sudah mendengar kata tersebut maka yang terlintas kemungkinan adalah pemindahan atau peralihan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akuisisi terdapat 4 arti, namun yang saya ambil paling dekat dengan artikel yang akan dibahas, hanya dua yaitu,
- Pemindahan kepemilikan perusahaan atau aset ; pengambilalihan kepemilikan perusahaan atau aset.
- Cara memperbesar perusahaan dengan cara memiliki perusahaan lain.
Nah, saya yakin nih sudah paham dengan pengertian di atas, maka kita akan perdalam lagi mengenai Inalum Persero yang mengakuisisi PT Freeport Indonesia melalui bahasan berikut ini.
Berkenalan dengan Inalum Persero
Tanggal 21 April 2014 merupakan sejarah penting bagi PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum Persero yang resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2014. Inalum sendiri awalnya merupakan Proyek Asahan yang diwujudkan demi membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Asahan, Sumatera Utara.
![]() |
Image by inalum(dot)id |
Kini dengan mantap menjadi BUMN, Inalum menguasai mayoritas saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 51%. Tentu merupakan langkah positif, dalam hal ini pemerintah, untuk dapat menguasai hasil dari usaha pertambangan tersebut karena berdiri di tanah air tercinta ini guna menyejahterakan masyarakat Indonesia, khususnya Papua.
Sekilas mengenai Freeport Indonesia
Sebelum membahas lebih jauh, kita akan flash back mengenai Freeport. Dikutip dari laman Wikipedia, PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, yang merupakan perusahaan asal Amerika Serikat. Didirikan dan mulai beroperasi semenjak tahun 1967, yang lokasinya berada di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua.
![]() |
Image by ptfi (dot) co (dot) id |
Selama itulah Freeport berdiri di tanah Papua, tapi sayangnya masih dikuasai oleh pihak asing. Saham pemerintah Indonesia hanya 9,36% saja. Padahal jika melihat jangka waktu yang panjang tersebut, sudah semestinya memang perusahaan yang berdiri di tanah air kita ini, hendaknya saham terbanyak dikuasai oleh Indonesia. Syukurlah, upaya pemerintah melalui perundingan di bulan Agustus 2017 membuahkan hasil, yaitu dengan divestasi 51%, Indonesia dapat mengakuisisi Freeport dengan memercayakan kepada Inalum.
{Baca Juga: Ini Cara Asik Skill Academy Dukung Pelaku Usaha UMKM}
Tantangan Inalum Persero Pasca Akuisisi Freeport
Dalam pemindahan kepemilikan Freeport, tentu banyak tantangan yang dihadapi oleh Inalum. Sebagaimana yang disampaikan oleh Arif Budi Susilo, Direktur Pemberitaan dan Produksi Harian Bisnis Indonesia dalam Diskusi Terbatas Skenario Bisnis Pasca Akuisisi Freeport, Senin 17 September 2018, bertempat di Bromo Room, Grand Hyatt Jakarta bahwa, bagaimana skenario ke depan akuisisi ini, tuntas dilaksanakan oleh pemerintah sehingga Indonesia menguasai mayoritas saham Freeport.
![]() |
Arif Budi Susilo dalam sambutannya. |
"Mudah-mudahan pengelolaan Freeport bisa lebih baik sehingga menghasilkan benefit, baik ke Papua maupun masyarakat Indonesia. Saya yakin, Indonesia tidak kurang sumber daya yang mumpuni untuk mengelola pertambangan." Ungkap Arif Budi Susilo.
![]() |
Bambang Susigit saat menyampaikan Keynote Speech |
Pada kesempatan yang sama, Bambang Susigit, selaku Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM menuturkan bahwa Freeport ini besar, kontribusinya relatif banyak tetapi ketika orang membicarakan masalah Freeport ini kerap negatif.
![]() |
Foto kiri ke kanan : Moderator, Milawarma, Bambang Susigit, Irwandy Arif, Sukmandaru Prihatmoko, Arif Budi Susilo |
"Manajemen Freeport harus mengerti bagaimana menghubungkan pengembangan masyarakat, kebutuhan, dan kemampuan perusahaan dalam pemerintah daerah," ungkap Bambang Susigit dalam Keynote Speech. "Kemudian harus ada public speaking yang belajar dengan Bisnis Indonesia menyampaikan kegiatan teknis dengan bahasa media, agar kontribusi yang besar ini menjadi bermanfaat dan ter-publish dengan benar. Freeport sudah harus taat dengan aturan. Maka dari itu pengelolaan Freeport harus transparan”.
![]() |
Image by bisnis (dot) com |
Bila kelola sudah ada ditangan, maka tentunya stakeholder dan fasilitas harus mendukung agar apa yang telah yang diusahakan dapat membuahkan hasil maksimal. Inilah yang menjadi tantangan kedepan Freeport Indonesia pasca akuisisi seperti :
- Bila sebelumnya, Freeport masih menggunakan proses tambang luar, maka di tahun 2019 mendatang akan memasuki era tambang dalam (under ground/block caving). Tenaga kerja harus di-upgrade agar era tambang dalam yang saat ini masih 40% dari kegiatan, bisa menjadi 100%. Oleh karena itu diperlukan peralatan dan sumber daya manusia yang mumpuni dengan mempertimbangkan beberapa aspek yaitu teknologi, manfaat, dan keselamatan.
- Untuk teknologi belum ada perubahan karena masih dengan membongkar, memuat, mengangkut, dan mengolah. Namun sangat dipentingkan, sebagaimana yang disampaikan oleh Bambang Susigit, untuk mentransfer pengetahuan kepada SDM.
- Pemahaman akan budaya setempat, dan adanya koordinasi dengan pemeritah daerah harus terhubung dan terjalin.
- Peningkatan usaha diharapkan menjadi lebih meningkat, dikarenakan potensi anak bangsa terbuka lebar.
Selain itu, menurut Milawarma, Praktisi Pertambangan dalam sesi diskusi memaparkan, bahwa risiko tinggi perlu dipertimbangkan dan harus ditangani dengan baik, mengingat geologi Freeport yang rumit sehingga membutuhkan modal besar.
![]() |
Sumber : Slide Presentasi Bambang Susigit, tentang rencana produksi dan biaya operasional PT Freeport |
Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, dan sejarah bumi (KBBI). Struktur dari lokasi dimana PT Freeport Indonesia berada, dijelaskan oleh Sukmandaru Prihatmoko, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia, bahwa potensi penemuan baru masih sangat terbuka. Namun pengembangan tambang dengan sistem under ground/block caving memerlukan biaya operasi lebih mahal.
![]() |
Image by ptfi (dot) co (dot) id |
“Peningkatan pertambangan harus bersinergi dan berkelanjutan,“ ujar Irwandi Arif, Ketua Indonesia Minning Institute pada kesempatan yang sama. Hal tersebut sebagai nilai tambah dari akuisisi Freeport untuk Inalum, khususnya negara.
![]() |
Sumber : slide presentasi Sukmandaru Prihatmoko |
“Inalum akan naik tingkat dan masuk ke jajaran operator pertambangan mineral kelas wahid di dunia se-level dengan Vale (Brazil) dan Codelco (Chile)," pungkas Sukmandaru Prihatmoko, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia.
Meski terdapat tantangan yang harus dihadapi Inalum, dukungan penuh dapat kita berikan sebagai masyarakat Indonesia, agar perekonomian bangsa semakin meningkat. Tak hanya itu, putera bangsa pun memiliki kesempatan untuk membangun bersama di PT Freeport Indonesia. Semoga pencapaian dan target yang ingin dicapai Inalum dan negara kita dapat terwujud, aamiin.
Duh saya kok jadi greget sendiri ya ke penguasa yg lalu. Sekian puluh tahun bangsa kota khususnya di papua sana hanya jadi perasan saja. Hasilnya buat bule2 sana. Gerhhhh!
BalasHapusPrihatin dulu saham pemerintah Indonesia hanya 9,36% saja, dengan kepemilikan saham sekarang yang 51 %, bravo Indonesia! Semoga kedepannya dapat membeli kembali saham agar tidak mentok di 51% saja.
BalasHapusAntara senang dan geregtan baca ini
BalasHapusBertahun-tahun kekayaan Indonesia dikuasai bangsa lain dan pemerintah gak bisa ngapa-ngapain
Semoga setelah ini Indonesia benar-benar bisa mengolah kekayaan alamnya sendiri
Alhamdulillah ya mbak.. smoga kedepan Indonesia lebih baik lagi ya bisa balik semua kepemilikannya
BalasHapusLonjakan sahamnya naiknya signifikan banget ya. Buatku tiap pemimpin itu meneruskan aja buat yang baik dan meninggalkan yang butuk. Nggak ada waktu saling menyalahkan kalau mau maju.
BalasHapusWedew berat banget nih tulisannya hehe. Semoga aja yes kedepannya indonesia bisa mengelola kekayaan alamnya sendiri.
BalasHapusBaca artikel ini saya lebih mengerti dan juga gregetan...jadi dulu2nya hasilnya nggak sampai pada kita malah sampai ke yg sono...
BalasHapusYah semoga Indonesia selalu menjadi lebih baik ...
Semoga dng jdinya freepot jd milik sah Indonesia. Membuat negri kita makin maju dn bisa membyar hutang luar negeri yg sangat banyak
BalasHapusSemoga komunikasi ke depannya semakin bagus karena masih ada masalah² yang tersisa dari akuisisi ini.
BalasHapusLonjakan sahamnya nik tinggi meroket ya bener2 keren semangatnya
BalasHapusMantap betul dari 9%-an saham hingga 51% semoga jalan akuisisi oleh Inalum bisa memberikan perubahan besar ya mba *kok aku merinding yah bacanya* ini sesuatu yang keren soalnya sekian lama akhirnya membuahkan hasil
BalasHapusAlhamdulillah jadi 51%, mudah2an BUMN Indonesia bisa mengelola hasil bumi indonesia dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Capek berpuluh tahun dijajah sama bangsa asing terus.
BalasHapusgak habis pikir, selama ini sengaja tutup mata atau bagaimana sih ya pemerintah tentang Freeport :( mudah2an kedepannya Indonesia bisa sepenuhnya mengurus sendiri freeport ini, tanpa campur tangan asing..
BalasHapusAlhamdulillah sekarang Indonesia menguasai 51% saham freeport ya, inshaaAllah akan memberikan banyak manfaat untuk warga papua ya.. Aamiin
BalasHapusSemoga dengan adanya akuisisi Freeport akan berdampak baik bagi seluruh elemen, terutama masyarakat Papua sebagai bagian dari negara indonesia.
BalasHapusSyukurlah udah makin baik. Semoga kedepan bisa lebih baik lagi untuk Indonesia. Gak cuma urusan freeportnya tapi semuanya :)
BalasHapusJadi gemes bacanya mba kita itu negara yg kaya akan SDA nya tapi sayangnya kebanyakan dikelola sama asing. Alhamdulillah smg ini menjadi awal untuk negara kita untuk lebih maju aamiin
BalasHapusSetuju banget jika smoga potensi yang dimiliki bangsa Indonesia bisa termaksimalkan dengan baik. PT Freeport juga selama ini telah memberikan pe dapatan ke bangsa :)
BalasHapusAku bingung harus komentar apa, faktanya saudara-saudara kita di sana sedikit sekali mendapatkan benefit dari Freeport. Btw, berat sekali pembahasan kali ini ya kak
BalasHapusAlhamdulillah semoga akuisisi ini membawa berkah bagi bangsa Indonesia
BalasHapusSemoga dengan akusisi freeport ke pt inalum akan membawa dampak positif bagi pendapatan negara yang lebih besar lagi
BalasHapusAnak bontot kali ini bahasannya berat. Xixixi.. senang memang yaa kalau Indonesia bs kembali merebut haknya yg sudah dijajah org luar.
BalasHapusSekarang bagaimana kita bs mempertahankannya saja. Semoga ga mudah dijajah secara ekonomi oleh bangsa lain.
HapusKeren Indonesia sekarang ya kak, semoga dengan adanya perubahan dari PT Freeport ini membawa kemajuan untuk Indonesia ya
BalasHapusSemoga ini kabar bagus buat Indonesia dna membuat negara ini menjadi semakin maju. Aamiin
BalasHapusGregetan dengan drama freeport ini, semoga memang terbaik buat kita.
BalasHapusSenang dengar kabar ini. Semoga freeport bisa makin bikin rakyat Indonesia sejahtera. Bila perlu naik lg sahamnya hehe.
BalasHapusMudah - mudahan ini yang terbaik untuk Indonesia tercinta, aamiin
BalasHapusSemoga babak baru kepemilikan Freeport ini bisa lebih berguna dan bermanfaat untuk Indonesia ya :)
BalasHapusFreeport adalah aset bangsa yg membanggakan.. semoga pengelolaannya berjalan dan berhasil baik bagi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Indonesia, terkhusus Papua dan sekitarnya :) Aamiin..
BalasHapusseneng deh dengernya, semoga dengan begitu target penyerataan sejahtera rakyat Indonesia segera tercapai.
BalasHapusKok bisa ya...Sampai dikuasai pihak asing..., Istilahnya diberi sendiri.., seharusnya mereka beli...malah kita gak dapat apa2..
BalasHapus