Langsung ke konten utama

Peluncuran Gelombang Wakaf dari Rumah Zakat

Peluncuran Gelombang Wakaf dari Rumah Zakat -- Jumpa lagi kita di bulan Februari, Semoga semua dalam keadaan sehat dan berlimpah rezeki dari Allah Swt, aamiin. Jangan lupa buat berbagi dengan melakukan kebaikan, bisa dalam bentuk senyuman, infaq, zakat, hibah, maupun wakaf. Dengan begitu tentunya rezeki kita dapat mengalir semakin deras, ya kan..kan.. Seperti halnya wakaf yang tidak hanya dapat membantu sesama dengan berdaya guna, pahala pun masih mengarah kepada kita meski telah menghadap kehadirat-Nya. 



Boleh dikatakan wakaf memang istimewa, karena kita bisa memberikan harta kita tidak hanya dalam bentuk tanah, dapat pula dengan bangunan, uang, perhiasan, kendaraan, dan sebagainya. Tidak adanya nisab layaknya zakat, artinya tanpa batasan jumlah harta benda minimum. Maka kemudahan tersebut, tentunya akan membangkitkan semangat untuk berbagi. 


Sebagaimana dalil dalam surat Al-Baqarah ayat 267: Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya, melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji


Kita ketahui pula masih eksisnya Rekening Usman bin Affan, dimana berawal dari mewakafkan sebuah sumur untuk kaum muslimin. Tak dinyana menghasilkan keuntungan lalu digunakan untuk mendirikan kebun kurma yang hasilnya digunakan dibagi menjadi dua yaitu untuk fakir miskin dan tabungan yang masih ada hingga kini digunakan untuk pembangunan masjid.

[Baca Juga: 5 Tips Mudah untuk Berzakat]

Ilustrasi sumur by shutterstock



Potensi wakaf yang demikian besar bisa dimanfaatkan, baik untuk pembangunan infrastruktur, kesejahteraan masyarakat yang berdayaguna. Oleh karena itu, Rumah Zakat menginisiasi dengan meluncurkan Gerakan Gelombang Wakaf. Maksud dari program tersebut adalah demi mewujudkan visi menjadi filantropi kemanusiaan dan pemberdayaan. Hal tersebut dikarenakan:
  • Lemahnya pemahaman mengenai wakaf di masyarakat. Banyak yang masih menganggap bahwa wakaf hanya bisa dalam bentuk tanah untuk makam maupun sekolah saja. 
  • Masih adanya pandangan nadir (nazhir), bahwa wakaf merupakan charity bukan untuk bisnis yang dapat diproduktifkan. misalnya saja seseorang mewakafkan sebuah bangunan, nah bangunan tersebut padahal bisa diproduktifkan untuk rumah sakit atau klinik.
  • Sedikitnya jumlah wakaf produktif yang ada. 
  • Masyarakat pedesaan kurang merasakan manfaat wakaf




Rumah Zakat merupakan lembaga sosial yang didirikan oleh Abu Syauqi pada tahun 1998 yang sebelumnya bernama Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ). Lalu tahun 2003 berganti nama menjadi Rumah Zakat Indonesia. Tujuh kemudian, berganti nama kembali menjadi Rumah Zakat hingga sekarang. 

Nur Effendi - CEO Rumah Zakat

“Kita harus menggelombang wakaf untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Nur Effendi, selaku CEO Rumah Zakat. 

Hadirnya gebrakan baru dari lembaga yang berkantor pusat di Bandung ini diharapkan dapat mewujudkan target yang hendak dicapai seperti dengan sosialisasi gerakan wakaf di fasilitas publik, roadshow gelombang wakaf di 18 provinsi, serta memberdayakan 5.323 desa, membebaskan 200 hektar lahan produktif, mendirikan 50.000 yang terdiri dari UMKM, sekolah, klinik, dan rumah sakit.  



Tujuan yang akan dilakukan Rumah Zakat melalui Gelombang Wakaf yaitu: Wakaf untuk fasilitas publik, seperti membangun/renovasi jembatan. Kemudian untuk memproduktifkan aset guna layanan publik. Mengombinasikan wakaf dengan institusi perbankan. Serta membangun insfrastruktur bangsa, misal membangun jalan tol.

Sally Giovanni Pemilik usaha Batik Trusmi


Dalam launching Gelombang Wakaf, bukan hanya Rumah Zakat yang tergerak hendak memajukan perekonomian umat ini, Pembina Yayasan Rizki Berlimpah Berkah sekaligus pemilik usaha Batik Trusmi ini, Mbak Sally Giovanni juga memiliki pandangan yang sama ingin berwakaf produktif, dengan cita-cita selanjutnya yaitu wakaf rumah sakit, karena masih banyak kaum dhuafa yang membutuhkan bantuan.

Para narasumber acara


Momen penandatanganan untuk dukungan peluncuran Gelombang Wakaf

Nah, kita sebagai generasi milenial hendaknya dapat membangkitkan gelora gemar berwakaf karena manfaatnya bukan hanya untuk orang lain, tapi untuk diri kita sendiri. Ragam persiapan baik pengelolaan maupun perencanaan bukan hanya untuk kehidupan duniawi saja, sejatinya ditunjang pula untuk akhirat kelak. Semoga bermanfaat, wassalamualaikum. 

Komentar

Putu Sukartini mengatakan…
Wah postingan menarik
Mengingatkan kita untuk selalu berbagi dengan sesama. Bagaimanapun dalam setiap harta kuta ada hak orang lain yang wajib kita sisihkan
Yayat mengatakan…
saya pun tadinya cuma tau wakaf itu hanya sebatas tanah aja ternyata wakaf itu sangat luas
Farhati Mardhiyah mengatakan…
Dulu pas penelitian aku pernah kerjasama dengan Rumah Zakat, Gerakan seperti rumah zakat penting banget sih karena membantu pemerintah juga, baru tau ada program wakaf di rumah zakat
Fenni Bungsu mengatakan…
Iya mbak, dengan begitu bisa saling mengisi dan membantu sesama
Selama ini pun saya beranggapan wakaf hanya dalam bentuk tanah saja mba, ternyata bisa macam2 ya mba seperti yang mba sebutkan di atas. Pengetahuan banget nih buat saya mba :)
Kang Masroer mengatakan…
Rumah zakat semakin keren nih. Inovasi gelombang wakaf tentu sangat memudahkan masyarakat yang ingin berwakaf. Semoga Rumah zakat semakin bermanfaat bagi masyarakat umum...
Sara Neyrhiza mengatakan…
selama ini pahamnya kalau wakaf cuma tanah..ternyata ada alternatif lain ya..bisa uang juga. Istilahnya jika ingin beramal jariyah, bisa dnegan cara yang lebih sederhana
Akarui Cha mengatakan…
Memang banyak masyarakat yang awam soal wakaf, termasuk saya sebelum mampir ke tulisan ini.

Semoga makin banyak yang terdorong untuk melakukan wakaf produktif ya. Aamiin. Dan semoga kita bisa ikut menjadi bagiannya.
Siti Nurjanah mengatakan…
Semakin banyak lembaga yang menyuarakan wakaf,bagus juga sih secara masih banyak masyarakat yang tidak tau secara mendalam makna dan belum begitu memahami
Nunu Halimi mengatakan…
Kalau beneran gelombang wakaf jadi seperti gelombang dalam arti sebenarnya, wow bakal laur biasa ya ekonomi umat islam..
Elly Nurul mengatakan…
Konsep wakaf yang memberikan manfaat bagi banyak orang itu kini harus kembali di publikasikan dengan baik dan benar ya.. khususnya bagi generasi milenial yang haus akan informasi, saya yakin jika disampaikan dengan baik dan masif banyak generasi milenial yang melek wakaf.. semoga berkah ya rumah zakat untuk program terbarunya ini
Evi Fadliah mengatakan…
Pengetaguan aku tentang wakaf juga semakin luas Ka, setelah membaca beberapa artikel teman2 tentang wakaf, ternyata luas ya dan nggak melulu soak tanah dan bangunan saja.
Mutia Nurul Rahmah mengatakan…
wah programnya cukup bagus ya. jadi banyak tahu tentang keuangan syariah ini
Gita Siwi mengatakan…
setuju kak dengan closing tulisan ini, mengajak generasi milenial melek Wakaf ya
Dian Restu Agustina mengatakan…
Salut banget sama ide Gelombang wakaf dan semua pihak yang terlibat di dalamnya. Terbayang akan membantu meningkatkan kesejahteraan jika program ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Keren Rumah Zakat!
Evi Fadliah mengatakan…
Kedepannya wakaf ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat ya Kaa, buat tabungan akhiratnya juga ada.
Semoga dengan informasi seperti ini semakin banyak masyarakat Indonesia yanga mengetahui dan mau berwakaf yaa
Keke Naima mengatakan…
Wakaf sepertinya memang sedang gencar disosialisasikan di mana-mana. Memang luar biasa potensi wakaf. Semoga banyak yang semakin tertarik untuk mewakafkan hartanya
Hida mengatakan…
Informatif nih artikelnya. Wakafpun ternyata bukan hanya berupa tanah ya..jadi lebih ngertiblagi deh. Makasih ya.
andyhardiyanti mengatakan…
Masya Allah..keren bener ih programnya Rumah Zakat. Semoga bisa terus memberikan manfaat.