Langsung ke konten utama

Hardiknas untuk Kini, dan Masa Depan

Hai, hai jumpa di bulan Mei masih dalam nuansa lebaran, serta peringatan Hari Buruh pada hari ini dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) esok sekaligus juga ternyata besok sudah seluruh sekolah mulai kegiatan belajar mengajar. Khusus yang akan kita bincangkan adalah Hardiknas, karena ini bahasan yang memiliki pengaruh untuk masa depan generasi selanjutnya.

Saat saya ceki-ceki di internet tentang Hari Pendidikan Nasional 2023, hampir seragam di tampilan halaman pertama mesin pencari yaitu tentang logo dan twibbon. Kamu bisa ikut menyemarakkan hal ini juga dan mengunggahnya di media sosial.

Oh iya, pastinya sudah kamu hapal mengapa peringatan Hardiknas diadakan setiap tanggal 2 Mei, karena terkait dengan tanggal lahir tokoh pendidikan Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara. Namun, peringatan ini bukan sebagai perayaan haul-nya beliau, tetapi menjadi refleksi sejarah bagaimana peran semua pihak dalam memajukan pendidikan di tanah air. Ini menjadi hal penting untuk dibicarakan, karena kaitannya untuk masa depan generasi selanjutnya. Bila tidak ada yang memerhatikan bidang yang satu ini, entah bagaimana nasib bangsa kita ya, kan?

Semua Memiliki Peran

Ya, kita semua memiliki peran dalam memajukan pendidikan bangsa ini. Walau tentunya ada pihak khusus yang berwenang di bidang ini seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Komisi X DPR, Tenaga Kependidikan dan Perguruan Tinggi. Namun bukan berarti kita sebagai masyarakat tidak memiliki andil dalam memajukan pendidikan, karena kita menjadi lingkungan yang berpengaruh bagi peserta didik.

Guna membantu dunia pendidikan agar makin berkembang maju, banyak langkah yang telah dilakukan misalnya menghadirkan kurikulum pendidikan untuk generasi bangsa, tenaga kependidikan yang berkompeten baik pengajaran di dalam maupun di luar sekolah. Serta peran penting keluarga yaitu orangtua yang membantu peserta didik agar lebih mudah berlatih dan mengulang pelajarannya kembali.

dok. pixabay

Tak lupa teknologi digitalisasi untuk bidang ini pun turut andil juga. Kehadiran aplikasi yang mendukung pendidikan memudahkan siapa saja untuk belajar meski terbatas dengan jarak dan tempat. Kita merasakan hal ini pastinya, terutama saat pandemi yang merebak. Selama kurang lebih 3 tahun, metode pembelajaran yang tadinya secara tatap muka alias luring, menjadi daring atau school from home.

Bisa dibayangkan jika teknologi tidak ada saat pandemi itu, entah bagaimana kegiatan belajar mengajar bisa berlangsung. Carut marutnya akan terasa. Semangat belajar pun mungkin akan sirna. Nasib mereka yang sedang mengenyam pendidikan bakal tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, semua berperan untuk mendukung bidang pendidikan kita ini lebih baik.

Dari Hardiknas Ini dan Akan Datang

Pendidikan menjadi hak setiap orang karena tercantum di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31, ayat 1 dan 2 tentang hak warga negara dalam pendidikan, lalu ayat 2 hingga 5 tentang penyelenggaraan pendidikan oleh pemerintah. Dari sini sebagai warga negara harus meraih pendidikannya. Sebab dampaknya akan terasa di masa depan, seperti yang paling mudah adalah tatkala mereka akan bekerja. Adanya pendidikan yang telah diraih dan dirampungkan, tentu akan mudah baginya dalam menyiapkan kompetensi diri untuk bekerja.

Hari Pendidikan Nasional 2023 bisa sebagai reminder dan pelecut agar perkembangan di segala bidang bisa diimbangi dengan pendidikan. Dengan pendidikan ini bisa dibentuk akhlak dan budi pekerti yang luhur, sehingga dunia pendidikan kita pun dapat lebih maju, aamiin.

dok. pixabay

Menurut kamu, apa sih yang masih mengganjal dalam pendidikan kita ini? Atau ada uneg-uneg dan harapan yang ingin disampaikan terkait bidang ini? Boleh banget di kolom komentar ya sharingnya. 

Komentar

Triani Retno A mengatakan…
Nah, kan. Aku pun pernah berpikir, gimana ya kalo pandeminya terjadi sebelum akses internet meluas seperti sekarang? Gimana anak-anak bisa sekolah ya?
Pikir-pikir, pandemi kemarin terjadi pada waktu yang tepat, walaupun yaaah tetap aja banyak sedihnya.
nurul rahma mengatakan…
semogaaa pendidikan IND makin baik

kualitas anak bangsa kian top
insyaAllah
Suci mengatakan…
Inget hardiknas jadi inget wktu masih dinas di daerah. Kalo telat dikit berangkat alamat telat setengah hari masuk kantor sebab akses akan ditutup untuk pawai seluruh sekolah dan kendaraan ngga akan bisa lewat.
Kalo di daerah semangat memperingati hari besar begitu masih ada dan itu seru sekali
www.kisahsejati.com mengatakan…
Dulu semasa sekolah Hari Pendidikan Nasional,ada upacara di sekolah.Kalau sekarang pelajar masih ada upacara gak ya? terus tanggal 2 Mei itu tidak dijadikan hari libur tanggal merah ya?
Salam:
Dennise Sihombing
Okti Li mengatakan…
Jujur aja yg selalu mengganjal buat saya di dunia pendidikan adalah birokrasi dan bos nya itu. Ini seperti rahasia umum. Setiap tenaga pendidik pasti tahu tapi pura-pura tidak tahu. Seberapa pintar tim sekolah dalam memanipulasi kebutuhan sekolah, padahal uang nya dipakai oleh oknum pribadi para guru atau pengurus.
Rey - reyneraea.com mengatakan…
Saya cuman berharap agar pendidikan di Indonesia bisa lebih murah, dan yang gratis bener-bener gratis dan bagus.
Kenyataannya kan ada yang gratis dari pemerintah, tapi ternyata masih kudu bayar ini itu darti sekolah, hoam deh :(
Deeva Collection mengatakan…
Hal yang mengganjal di pendidikan kita ya? Kurikulum pendidikan yang ada berubah-ubah. Terasa sebentar sekali, bahkan belum semua memguasai kurikulum yahg sedang diterapkan, sudah berubah kurikulum lain.
hani mengatakan…
Menurutku kebijakan Kementrian yang gonta-ganti dan terlalu banyak peraturan sih yg bikin guru/dosen terbelenggu.
Untuk tingkat SD-SMA juga banyaaak banget mata pelajarannya kan...
Maria G Soemitro mengatakan…
Setuju harus ada kerjasama ortu dan guru
Jangan menganggap kalo anak masuk sekolah maka urusan akan beres
Jalan-Jalan KeNai mengatakan…
Menurut saya, semua kurikulum di Indonesia bagus. Tapi, terlalu sering digonta-ganti. Kalau alasannya menyesuaikan dengan zaman, ya seharusnya disesuaikan aja. Tanpa harus mengganti total.
Wahid Priyono mengatakan…
Di sekolah sy baru sy memperingati Hardiknas kemaren Selasa, 2 Mei 2023 sekaligus halalbihalal
Dee_Arif mengatakan…
Aku berharap pendidikan di Indonesia lebih baik lagi
Apalagi dengan kurikulum meredeka ini
Biar makin maju kualitas pendidikan Indonesia
Yanti Ani mengatakan…
Hmmm menurut saya yang perlu diperbaiki dalam pendidikan kita adalah memberi pr terlalu banyak pada anak, sehingga malah menambah stress. Sebaiknya secukupnya saja tapi bisa dimengerti anak.
Didik Purwanto mengatakan…
Biaya pendidikan makin mahal euy. Aku ga bisa bayangin biaya pendidikan anak2ku nanti. Kyknya semua lembaga pendidikan di Indonesia berlomba2 ksh harga mahal dgn segala fasilitasnya.

Semoga kita dimampukan agar anak2 kita mendapatkan pendidikan yang bagus dan terjangkau.
lendyagasshi mengatakan…
Sebagai seorang Ibu yang membantu anak-anak belajar di sekolah, tentunya bada banyak sekali uneg-uneg terkait dunia pendidikan. Salah satunya adalah gonta-gantinya kebijakan dan kurikulum. Ini bikin semua perangkat pendidikan dan sekolah kudu menata ulang kembali dan meramu bahan ajar yang baru lagi agar sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan pemerintah.

Tapi tetap optimis.
Semoga dengan karakter khas gen Z, anak zaman sekarang mampu menjadi pemimpin yang cerdas dan kritis serta memiliki critical thinking yang mumpuni untuk menghadapi dunia digital dengan kecepatan arus informasi yang luar biasa.
Annisa Tang mengatakan…
Pengen kurikulum anak SD diubah saja, rasanya pelajarannya berat banget, mending ditekankan ke pengembangan karakter anak sih mengingat berita kriminal di TV sudah serem-serem dan sebagian dilakukan oleh anak di bawah umur. Tas anak saya kalau berangkat sekolah berat banget, banyak pelajaran yang dibawa.
Annisa Tang mengatakan…
Pengen kurikulum anak SD diubah saja, rasanya pelajarannya berat banget, mending ditekankan ke pengembangan karakter anak sih mengingat berita kriminal di TV sudah serem-serem dan sebagian dilakukan oleh anak di bawah umur. Tas anak saya kalau berangkat sekolah berat banget, banyak pelajaran yang dibawa.
YSalma mengatakan…
Kurikulum yang diubah-ubah terus setiap pergantian Mentri Pendidikan, hiks.
Semoga akses pendidikan bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat yang ingin menuntut ilmu di bangku pendidikan formal.
deamerina mengatakan…
selamat hari pendidikan! semoga pendidikan di Indonesia bisa lebih baik dan semakin merata. agak sedih kadang kalo denge cerita temen di pelosok. masih banyak yg belum mendapatkan haknya mendapat pendidikan yang layak
Akarui Cha mengatakan…
Apa ya? Belakangan sebenarnya yang aku dapati dari beberapa bahasan teman-teman tentang sistem pendidikan kita yang tengah berkembang ke arah yang lebih baik sih, kak Fenni. Semoga terus dan terus berkembang demi bisa memajukan generasi selanjutnya.
Diaz Bela mengatakan…
Kalau menurutku pribadi, aku pengen banget semua akses pendidikan bisa diberikan secara merata kepada masyarakat sih, supaya semua orang bisa mendapatkan pendidikan yang sama dan layak
atiq - catatanatiqoh mengatakan…
beberapa perubahan tentang pendidikan di Indonesia memang signifikan ya, tapi tergantung juga dengan sekolahnya ;) ya semoga pendidikan terbaik bisa merata untuk anak-anak bangsa
Okti Li mengatakan…
Kita kembalikan semangat tenaga pendidik yang ikhlas karena menyampaikan ilmu walau satu ayat itu adalah ibadah. Bukan karena mengejar dan bos apalagi sertifikasi
Hallowulandari mengatakan…
Selamat Hari Pendidikan Nasional! Jaman sekarang harus ditunjang sama aplikasi, dan akses internet memang ya, para orang tua juga harus belajar ttg dunia digital demi bisa mendampingi tumbuh kembang anaknya juga
Naqiibatin Nadliriyah mengatakan…
Barangkali masih ada beberapa guru/pendidik yang memang semangat untuk memanusiakan manusia. Jadi murid itu dimanusiakan, bukan diberi tuntutan. Lalu pendidiknya dibebani begitu besar dan minim apresiasi. Uneg-uneg yang selalu muncul dari awal karena keluargaku(bapak ibuk dan saudaraku) adalah pendidik, Kak. hehee. Semoga suatu saat pendidikan Indonesia lebih baik dan merata di luar Jawa. Semangaat
Harianeko.com mengatakan…
semoga tiap tahunnya kurikulum di kita semakin maju dan berkembang, serta mampu bersaing di kanca internasional. Aamiin.
Aldhi Fajar mengatakan…
Pendidikan di Indonesia harus ditingkatkan lagi. Karena hal yang paling mendasar untuk menciptakan SDM yang berkualitas adalah di sektor pendidikan
Irra Octaviany mengatakan…
Masih tidak meratanya pendidikan di Indonesia dan banyak orang yang mengganggap kalau pendidikan itu kurang begitu penting sungguh mengganjal banget. semoga kedepannya setiap anak di Indonesia dapat memiliki pendidikan yang layak dan merata.
khairiah mengatakan…
Ingat pandemi, malah bikin aku jadi sedih, tugas sekolah anak yang begitu banyak membuat anakku depresi hingga jadi epilepsi
lendyagasshi mengatakan…
Betul sekali.
Apa jadinya kalau pandemi adanya di tahun sebelum adanya internet lancar ya..
Dengan adanya internet, anak-anak tetap bisa bersekolah jarak jauh. Semoga kini saatnya kembali bangkit pendidikan di Indonesia.
Deeva Collection mengatakan…
Kendala apa ya? Mungkin yang bajyak dirasakan juga,biaya pendidikan perlu lebih terjangkau lagi. Biar semua bisa.mengakses pendidikan, sehingga SDM kia akan menjadi SDM Unggul
ANGGITA RAMANI mengatakan…
Gak ngebayangin banget kalau pandemi hadir sebelum era digitalisasi. Apakah kegiatan belajar dan mengajar tetap bisa dilaksanakan, ya. Alhamdulillah memang Allah the best planner
Ranggi's Travel Story mengatakan…
Sebelum pandemi ada keinginan kuat anak2 homeschooling tapi banyak kontra takut saya pribadi tidak bisa disiplin.

Alhamdulillah pandemi bisa merasakan sekolah online bahkan dimana2,.pindah hotel, kota dkk seolah2 kek anak HS....

Berkat internet semuaa bisa berjalan dengan lancar skrg sdh back to normal😃 (gusti yeni)
kalau lagi Hardiknas trus diajak upacara bendera selalu bersyukur karena bisa mengenyam pendidikan sampai sejauh ini
Alley Hardhiani mengatakan…
Setiap hari hardiknas, itu artinya diriku sudah bertambah tua. kalau ngomongin soal pendidikan, harapannya pendidikan di Indonesia bisa lebih baik. Ga cuma gonta ganti kurikulum melulu.
Witri Prasetyo Aji mengatakan…
Yang mengganjal dalam benakku tentang pendidikan di Indonesia tuh sering ganti kurikulum, dan itu cukup membingungkan. Dulu pernah kerja di dunia pendidikan, selain Gonta ganti kurikulum, administrasi juga ribet sih. Jadi guru enggak hanya fokus mengajar.
Yonal Regen mengatakan…
Sebagai seorang pengajar, merasa sangat ter-remainding dengan tulisan Kak Fenni. Hardiknas sejatinya tidak hanya dijadikan seremonial belaka tentang dunia pendidikan, tetapi pelecut untuk membuat pendidikan kita better and better di masa yang akan datang dengan kerjasama antara guru, orang tua, dan murid itu sendiri
Lita Lestianti mengatakan…
Saya termasuk murid yang merasakan kurikulum suruh cari penyelesaian sendiri wkwk waktu SMA sekolahnya jadi percobaan kurikulum baru.. lupa deh apa ya.. terus gurunya bener2 minim ngejelasin, kita suruh cari sendiri jawabannya.bukannya jadi kritis tapi malah plonga-plongo.. ngga tau kalo sekarang pake kurikulum merdeka..
Dee_Arif mengatakan…
Momentum Hardiknas ini bisa menjadi bahan refleksi untuk kemajuan pendidikan yang lebih baik ya mbak
Eka FL mengatakan…
kurikulum pendidikan nih yang mesti dibenahi terus direvisi tapi konsisten pengunaannya. jangan tiap periode ganti kurikulum, agak bikin bingung ortu dirumah yang membersamai anak belajar
Retno Kusumawardani mengatakan…
Pergantian kurikulum tidak saja membuat guru bingung namun juga orang tua, semoga kedepannya semakin konsisten sehingga orang tua pun lebih mudah mengikuti owrkembangannya