Apa saja dampak perubahan iklim yang harus diwaspadai? Sebelumnya, mau cerita nih, beberapa
hari yang lalu saya menonton film, Koputus (the Knocking dalam
bahasa Inggris), asal Finlandia terkait dengan hutan. Film bergenre horor
tersebut menitikberatkan pada hal buruk yang dilakukan akibat keserakahan
manusia dengan menjual dan merusak hutan, hingga akhirnya mereka yang bersalah
tersebut tewas secara mengenaskan oleh makhluk astral penjaga hutan.
Ya,
mungkin film yang rilis tahun 2022 di Finlandia dan tahun 2023 di Amerika
Serikat itu, hanya sebuah film yang kerap dianggap sebagai karya fiksi atau
imajinatif. Namun, dari sebuah film kita dapat belajar bahwa tidak bisa kita
semena-mena terhadap hutan. Padahal kehidupan kita amat bergantung dengan hutan,
karena manfaatnya yang berlimpah. Maka pentingnya kita bersama-sama melakukan
penjagaan hutan dengan baik, karena hal ini terkait dengan perubahan iklim.
Dahsyatnya Kondisi Perubahan Iklim Saat Ini
Terasa
panas. Mungkin tidak hanya saya yang berada di Jakarta merasakan panasnya suhu
saat ini. Kamu yang berada di wilayah atau kota lain mungkin merasakannya juga.
Hal ini karena Indonesia memasuki masa hangat atau El Nino, sehingga curah
hujan tidak intens alias berkurang dan kondisi pun kering.
Bila pada jaman dahulu terkenal akan bulan yang dibelakangnya adalah “-ber” maka akan memasuki musim hujan. Namun kini, masa seperti itu belum lagi terjadi, akibat berkurangnya pertumbuhan awan konvektif atau awan yang pertumbuhannya secara vertikal yang kerap disebut awan cumulonimbus (awan yang kerap menghasilkan hujan). Dengan begitu, kondisi panas pun meningkat, sehingga kita harus #BersamaBergerakBerdaya mengantisipasi suhu yang meningkat.
“Badan Cuaca Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan bahwa fenomena cuaca ini mulai muncul pada Selasa (4/7/2023) dan memperingatkan bahwa kembalinya fenomena tersebut akan membuka jalan bagi kemungkinan peningkatan suhu global dan kondisi cuaca ekstrem”. – laman CNBC (https://www.cnbcindonesia.com).
Baca Juga: Trik Sustainable yang Fashionable
Dampak dan Bagaimana Solusi Perubahan Iklim?
Sebagai
#MudaMudiBumi kita harus mewaspadai, akan dampak perubahan iklim ini yang dapat
berpengaruh pada berbagai hal. Setidaknya terdapat tiga hal penting, seperti:
- Untuk sisi kesehatan, kita harus mewaspadai paparan sinar UV yang berbahaya pada pukul 11 hingga 3 siang. Selain itu, dehidrasi pada tubuh yang juga harus diperhatikan agar tidak sampai terjadi. Terlebih, wabah penyakit yang dapat menyebar karena terdapatnya virus yang berkembang biak di kondisi lembab dan panas ini.
- Pada sisi ekosistem, cuaca ektrem dan kering ini dapat memicu kebakaran lahan dan hutan. Hal ini menyebabkan titik panas yang mudah berkembang karena kondisi tanah yang kering. Akibatnya pepohonan hijau berkurang, begitupula dengan menurunnya habitat baik bagi satwa.
- Dari segi ekonomi, mata pencaharian dan produktivitas akan berkurang, karena kondisi panas menyebabkan para pekerja harus bertarung dengan tantangan cuaca panas ini.
Maka untuk #UntukmuBumiku penanganan perubahan iklim ini, serta melindungi hutan, harus kita lakukan yang dapat dimulai seperti menghemat energi yang sebelumnya menggunakan peralatan atau transportasi dengan bahan bakar minyak, maka dapat beralih ke peralatan listrik atau lampu LED yang ramah lingkungan.
Konsumsi makan makanan yang mengandung nabati yang dapat meminimalisir gas emisi seperti sayur, kacang-kacangan, buah-buahan dan biji-bijian. Selain itu untuk terus mengupayakan penanaman pohon. Mungkin pohon yang kita tanam belum berdampak cepat dalam hitungan jam. Namun, akan memberikan hasil yang baik ke depannya, dalam menghijaukan bumi ini.
Baca Juga: Arti Penting Lingkungan Hidup
Hal
yang sering saya lakukan untuk turut berkontribusi dalam penanganan perubahan
iklim ini, dengan menggunakan transportasi publik, baik untuk berangkat kerja
maupun bepergian (hangout). Khusus untuk bepergian ke tempat kerja, sebagai
blogger adakalanya liputan dilaksanakan di sebuah hotel, kafé, maupun di
lembaga kementerian. Biasanya saya akan cek lokasi terlebih dahulu. Lalu
mengandalkan angkot ditambah kereta Commuterline maupun MRT dan LRT untuk
menuju lokasi.
Transportasi publik yang tersedia saat ini di Jakarta, terbilang ada perubahan baik. Misalnya dengan TransJakarta yang tak hanya menyediakan bus dengan bahan bakar gas saja, tetapi juga tersedia bus listrik. Begitu pula saat naik kereta Commuterline dengan headway yang terbilang cukup baik, dan sudah hadir pula LRT Jabodebek yang makin memudahkan saya dan banyak orang lainnya untuk bepergian.
Konklusi
Kita sebagai generasi muda yang memiliki peran penting untuk lingkungan dan bumi ini agar tetap nyaman ditinggali. Sebab, saya dan juga kamu pastinya ingin bumi sebagai rumah kita ini bisa sejuk kembali sebagaimana ketika dulu kita kecil. Embun yang menyegarkan dan cuaca yang bersahabat. Bukankah di dalam Sumpah Pemuda 1928 terdapat ikrar: “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia”.
Maka sudah semestinya kita bersatu padu untuk melestarikan alam ini, menjadi bagian #TeamUpForImpact. Dengan kolaborasi antar pihak, upaya menangani perubahan iklim ini bisa memberikan hasil yang signifikan. Mulai dari satu tanaman kecil untuk hijaukan bumi. Yuk, share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan!
Semoga ya Mbaaa, banyak orang yg mulai sadar untuk menjaga bumi. Ga cuma serakah menggunakan habis2an, tapi ga peduli utk melindungi.
BalasHapusTerkadang merasakan suhu sekarang yg semakin panas, iklim sulit diprediksi lagi, udah bikin menderita banget. Ga kebayang kalo suhu di bumi makin panas, apa manusia kuat. :(
Main di alam. Hiking, treking, climbing, camping dll terbukti bisa menimbulkan rasa sayang kita pada alam.
BalasHapusMakanya dimulai dari generasi mudanya dibiaskan untuk mencintai alam dengan lebih banyak berinteraksi di dalamnya. Otomatis ada rasa kuat untuk menjaganya dan melestarikannya.
Lah sekarang anak-anak pada sibuk gadget mulu gimana dong yaa.... :(
Perubahan iklim semakin terasa banget ya sekarang, dan kita tentu tak mau kondisi ini semakin parah karena bisa menimbulkan dampak yang serius nantinya pada berbagai sisi kehidupan kita. Makanya penting banget kerjasama semua pihak terutama kaum muda untuk turut berkontribusi nyata dalam menjaga lingkungan di sekitar kita.
BalasHapusKalau saya sih suka naik transportasi umum selain mengurangi polusi udara juga agar tidak macet, sarananya sudah oke lho! Nyaman, aman, adem.dan cepat.
BalasHapusBenar banget, satu tindakan kecil sangat banyak manfaatnya jika dilakukan serentak dan berkelanjutan. Di tempatku cuaca panas semakin menyengat dan berdebu. Di halaman yang masih rimbun oleh daun tanaman tetap terasa panasnya. Mari semangat hijaukan Bumi di lingkungan tempat tinggal masing2.
BalasHapusAlhamdulillah langkah kecil saya untuk ikut kontribusi dalam penanganan krisis iklim adalah dengan tetap menanam tanaman sayur mayur, cabe, maupun buah dengan cara tabulampot di sekitar rumah. Lingkungan jadi asri segar dan bisa memetik hasil panen. Jadi semuanya gak harus beli. Bisa langsung metik sendiri.
BalasHapusUdah kerasa banget soal perubahan iklim ini. Kita gak lagi global warming tapi global boiling. Apalagi musim2nya susah diprediksi. Emang gak bisa cuek biarin pemerintah atau siapa ngurusin namun kita juga harus aktif berpartisipasi juga mengatasi masalah ini dimulai dari kebiasaan atau gaya hidup kita sehari2 yang ramah lingkungan ya. Salah satunya dengan lbh sering naik transportasi umum.
BalasHapusSeneng sekarang semakin banyak konten menyuarakan climate change
BalasHapusKarena climate change itu nyata, jangan sampai menyesal, ketika waktunya tiba, kita terkena dampaknya yang pastinya sangat berat
karena sering diluar rumah, paparan sinar UV tuh yang paling terasa. kulit terasa sangat terbakar. ditambah mulut dan tenggorakan rasanya seperti sangat kering. mesti rajin-rajin minum air.
BalasHapusTerasa sekali efek sinar UV saat ini jadi lebih "jahat" terutama pada kulit wajah yang tidak terlindung. Sunscreen dan masker jadi tenan wajib sehari-hari
BalasHapusberasaaa bgt efek climate change ini.
BalasHapussemoga semua makin bijak ya
untuk lakukan hal hal baik
Perlu banget nih untuk waspada terhadap perubahan cuaca sekarang ya. Sinar UV yang tentu berbahaya ya makanya harus rutin pakai sunsreen juga karena efeknya ini makin terasa.
BalasHapusPerubahan iklim nih udah mulai menganggu ya..panas yang panjang berdampak kemana2 kasihan juga lihat kondisi sekarang
BalasHapusMadura tuh sudah dikenal sebagai pulau dengan cuaca yang panas. Tapi, belakangan ini memang kayaknya lebih panas. Ditambah lagi belum ada tanda-tanda akan turun hujan. Bukankah ini juga bagian dari perubahan iklim ya, Kak?
BalasHapuspada dasar, alam itu memberikan banyak manfaat kepada manusia ya, Mbak. termasuk hutan. hanya ada saja manusia yang tak bijak dalam memanfaatkannya. mengambil berlebihan dan merusak.
BalasHapusAkhirnya terjadi perubahan iklim, hutan tak bisa lagi membantu banyak dengan menyerap emisi karbon di atmosfir. Jadi harus segera ada langkah bersama. dan semua itu bisa dilakukan dari aktivitas harian.
penting untuk meningkatkan kesadaran akan dampak perubahan iklim kita dapat berkontribusi lebih aktif dalam upaya untuk mengatasi 3 masalah ini
BalasHapusmantap kak artikelnya kita dapat berkontribusi lebih aktif dalam upaya untuk mengatasi 3 masalah ini
BalasHapusDi malang yg biasanya sejuk jadi panaaas. Aku minum es terus ini.
BalasHapusNgeri banget ya dampak perubahan iklim. Bisa bikin musim kemarau berkepanjangan.
Moga makin banyak manusia yg sadar untuk cInta bumi.
Surabaya kerasa sekali pas kemarau panjang. Panasnya ora umum, sampe bisa bikin telor ceplok di teflon modal panas siang hari lo kak Feni
BalasHapusWah, waktu jemput² sekolah tu di atas jam 11, huhu.. Kudu persiapan masker, sarung tangan, kaos kaski, sama jaket. Gitu aja panasnya kadang nusuk, lho.
BalasHapusYah, biar perubahan iklim segera bisa teratasi, memang kudu sadar dari manusianya sih ya.
setuju mbaak. untuk mencegah perubahan iklim emang dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak. karena banyak banget aspeknya. semoga aja kita bisa ikut berkontribusi dalam climate change ya. sekecil apapun usaha kita.
BalasHapusAduh panasnya terasa banget. Saya sampai tidak bisa lepas dari yang namanya kipas angin. Padahal saya ingat betul, dulu waktu saya kecil pernah juga ada kemarau yang panjang seperti sekarang. Tapi nggak sampai panas kayak gini. Waktu itu nggak ada yang namanya kipas angin. Tapi biasa saja.
BalasHapusdampak perubahan iklim tuh merata dirasain dimana-mana, di kita aja kan rasanya jadi kangen musim hujan ya rasanya krn panas2nya ampun deh
BalasHapusSejak kenal sama Eco Blogger Squad jadi banyaaak banget hal yang kudapetin untuk menjaga bumi. Sesimple kayak hapusin email ga penting, matiin colokan kalo ngga dipake, itu juga sangaaat berarti yaa mba, dan akhir2 ini juga udah belanja pake tas kantong belanja kain sendiri, terus bawa tumblr buat ngopi hehehehe
BalasHapusDampak global warming memang ga main main bukan hanya dirasakan sekarang tapi nanti anak cucu kita. Jaga bumi dan lestarikan selagi mashi bisa
BalasHapusMemang saat ini cuacanya panas banget
BalasHapusDampak perubahan iklim makin nyata adanya
Harus segera berubah, menjalani gaya hidup tamah lingkungan
Akhir-akhir ini efek global warming makin terasa banget ya mbak. kita sebagai anak muda harus bisa membantu mengurangi dampaknya dengan mulai berkontribusi sekecil apapun. Semoga semua tindakan kecil kita bisa memberikan efek besar untuk kelestarian bumi kita
BalasHapusDampak perubahan iklim ini memang nggak main-main. Kalau penyebabnya nggak ditangani sejak sekarang, di masa depan akan semakin mengerikan dampaknya.
BalasHapusUntuk Jabodetabek emg transportasi umumnya udh terkoneksi dgn baik kak. Jd akan lbh mudah dan murah flm ongkos transportasi. Di kota lain blm bs spt itu. Smua masih pake kendaraan pribadi.
BalasHapusBayangin aja sbrp bnyk BBM yg dihabiskan dan polusi yg dihasilkan. Smg pemerintah bs meratakan transportasi publik shg bumi akan tetap sejuk.
Dampak pada kesehatan yang kurasakan amat sekarang, anak anak gantian sakit
BalasHapusPun saya sebagai emaknya sempat ambruk
Untunglah siap sedia segala jenis vitamin
Sinar matahari zaman sekarang emang beda gak kayak zaman dahulu, masa sekarang keluar rumah sebentar aja kulit rasanya vekit-cekit saking panasnya
BalasHapus..
subhanallah, panasnya sekarang tuh ya.. terik dan gerah. udah lama belum ada hujan lagi nih. aku pakai air pdam dan airnya pun agak keruh, dampak kemarau dan perubahan iklim yang ektrim sepertinya :(
BalasHapus