Hari Minggu terakhir bulan Januari, atau pada tahun ini yaitu tanggal 28 Januari menjadi momen penting bagi dunia, karena pada tanggal tersebut
bertepatan dengan World Leprosy Day atau Hari Kusta Sedunia. Terlebih
untuk kita, di mana Indonesia masih menduduki peringkat 3 akan kasus kusta
paling banyak setelah India dan Brazil, maka semangat untuk mengeliminasi
kusta harus terus digencarkan secara masif.
Sejalan dengan tema global Hari Kusta Sedunia yaitu “Beat Leprosy" atau "Kalahkan Kusta", sosialisasi dan edukasi ini terus digaungkan salah satunya oleh jaringan radio Berita KBR bersama NLR Indonesia melalui talkshow di channel youtube Ruang Publik KBR, pada hari Selasa, 30 Januari 2024.
“Kasus kusta di Indonesia ini masih ada, dengan adanya sosialisasi seperti ini bisa menjadi awareness bagi kita.” Terang Ibu Hana Krismawati, M. Sc selaku Pegiat Kusta dan Analis Kebijakan (Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan-Minister Office).
Ibu Hana pun menambahkan, bahwa tema global Hari Kusta Sedunia yang diangkat tahun ini, membuat kita ingin sekali benar-benar mengeliminasi kusta dan sebagai semangat global bagi pasien kusta agar sembuh.
Perkembangan Kasus Kusta Hingga Akhir Tahun 2023
“Kondisi kusta di Indonesia hingga akhir tahun 2023 menunjukkan sekitar 17ribuan yang terdaftar. Nah ini tidak sebanyak TB, sehingga kita bisa untuk mengeliminasi kusta.” Jelas Ibu Hana Krismawati.
Apalagi melihat pemerintah yang makin menggeliat dalam bidang kesehatan saat ini. Kita tahu pada masa pandemi, kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan sosialisasi secara langsung. Sehingga kita dapat memanfaatkan saat ini dengan terus mengedukasi agar stigma pun juga bisa berkurang.
Sejalan
dengan hal tersebut, Pak Agus Wijayanto MMID selaku Direktur
Eksekutif NLR Indonesia, juga turut menyampaikan bahwa NLR Indonesia mengapresiasi
luar biasa komitmen pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan. Harapannya bisa turun pula hingga ke
pemerintah daerah (Dinas Kesehatan) untuk dilaksanakan, karena sampai saat ini masih menghadapi
tantangan di lapangan, seperti adanya rotasi pegawai sehingga kurang
sustainable.
“Kita ingin berkontribusi dalam mewujudkan kewajiban, karena pemerintah tidak bisa sendiri tetapi bersama-sama dengan semua pihak.” Ungkap Pak Agus Wijayanto.
Berkenalan dengan NLR Indonesia
NLR
Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang berdiri pada tahun 2018. Berbasis
lokal di Indonesia, dan beraliansi dengan organisasi sejenis dengan negara
lainnya seperti Belanda, India, Brazil. Dengan visi ingin membuat Indonesia
bebas kusta, NLR Indonesia memiliki program 5 tahun ke depan, seperti:
- Mendorong adanya kebijakan daerah dalam mengeliminasi kusta
- Mengalokasikan sumber daya dalam melakukan upaya pencegahan kusta
- Mendorong OYPMK dalam menguatkan diri sehingga mereka bisa berjejaring dengan masyarakat sipil yang lain
- Membuka akses berbagai pihak dalam meningkatkan taraf hidup OYPMK tanpa ter-stigma.
“Mitra utama kita adalah pemerintah, dalam konteks ini adalah Menteri Kesehatan, dan juga Dinas Kesehatan pada pemerintah daerah. Selain itu bekerja sama dengan berbagai pihak salah satunya adalah media seperti Ruang Publik KBR ini. Bila masih adanya stigma ini karena kurangnya informasi kusta untuk disebarluaskan dalam pencegahan secara masif.” Tambah Pak Agus Wijayanto.
Harapan di Peringatan Hari Kusta Sedunia
Pastinya kita ingin agar Indonesia bisa bebas dari kusta, dan stigma pun tak lagi berkembang, apalagi mengingat pada tahun 2045 kita pun memiliki target Indonesia Emas, sehingga momentum Hari Kusta Sedunia ini bisa menjadi langkah mantap dalam mewujudkan zero kusta.
Baca Juga: Resolusi Kesehatan tahun 2024
Selain itu
bagi, pasien kusta sebaiknya untuk tidak menunda-nunda ke fasilitas kesehatan.
Terlebih pemerintah telah menyediakan layanan terdekat pengobatan penyakit kusta
ini yaitu puskesmas. Informasikan apa saja yang dikeluhkan terkait kusta dengan
jujur dan terbuka ke petugas kesehatan. Lalu jalani pengobatan secara rutin,
dan khusus untuk keluarga pasien dapat memberikan dukungan terbaik tanpa perlu
mengucilkannya.
Baca Juga: Waspadai Masalah Kesehatan untuk Digital Savvy
“Konsisten kita dalam mendukung eliminasi kusta, juga untuk para pemerintah daerah-nya. Sinergi pusat dan daerah diperlukan. Diharapkan banyak pula akademisi dalam meneliti dan mendukung eliminasi kusta ini, karena menjadi hal inklusif bukan lagi eksklusif.” Tutup Ibu Hana Krismawati.
Artikelnya sungguh membuka mata tentang perkembangan kasus kusta hingga akhir tahun 2023! Jadi bisa lebih mengenal NLR Indonesia, pastinya punya peran penting dalam memberantas kusta. Semoga dengan peringatan Hari Kusta Sedunia, makin banyak yang peduli dan terlibat dalam memerangi penyakit ini. Semangat untuk harapan yang terus tumbuh di tengah kesadaran akan masalah kusta!
BalasHapusKalau udah ada hari khusus untuk diperingati, berarti udah jadi perhatian tersendiri yaa.
BalasHapusBersyukur dengan adanya organisasi yang meski di luar government tapi perhatiannya melebihi pemerintah itu sendiri.
Smoga didukung penuh dengan kerjasama yang aktif, karena bagaimanapun ini tanggung jawab bersama yaa...
Sebagian orang memang masih menganggap pengidap kusta ini kayak dapet panyakit kutukan :( sedih tapi di sisi lain ya mungkin karena pemahaman mereka masih sangat minim.
BalasHapusSejalan dengan harapan di hari kusta sedunia, ya aku ikutan berharap semoga semakin sedikit orang yang mengidap kusta dan mereka yang masih berjuang tidak dikucilkan oleh kerabat dan keluarga mereka. Amiiin.
Baru tau ada Hari Kusta Sedunia. Semoga di momen penting ini, semakin banyak masyarakat yang teredukasi mengenai kusta, sehingga tidak ada lagi yang namanya stigma negatif terhadap kusta. Dan Indonesia pun bisa bebas dari kusta alias zero kusta. Eh itu talk show nya seru banget. Materinya daging semua, soalnya saya juga ikutan sih.
BalasHapusSemoga Indonesia bisa segera bebas dari penyakit kusta dan benar-benar terwujud menjadi Indonesia Emas di tahun 2045 nanti.
BalasHapusUntuk itu memang harus ada edukasi untuk masyarakat mengenai kusta ini. Edukasi yang dilakukan oleh semua kalangan, yaa..
Semoga dengan adanya edukasi dan peringatan Hari Kusta membuat kita semua membuka mata untuk penderita kusta yang masih bergejala, bisa segera diobati secara rutin. Dan hal ini akan sangat membantu sekali membentuk lingkungan yang ramah akan penderita kusta ataupun OYPMK.
BalasHapusMiris juga, kerena Indonesia menduduki peringat ke 3 penderita kusta terbanyak sedunia ya, Mbak. Dan memang langkah paling tepat mengeliminasi penyakit kusta ini. Dan itu perlu dukungan semua lapisan masyarakat, termasuk menghapus stigma-stigma pada penderita kusta, dan memberi semangat untuk sembuh dan hidup normal kebali d tengah-tengah masyarat.
BalasHapusKaget juga mendapati kenyataan bahwa Indonesia berada di urutan ke-3 oleh banyaknya jumlah penderita kusta di dunia. Sedih banget sebenarnya ya. Yang setahu saya (sejauh pemahaman saya) kusta adalah penyakit yang sudah jarang terjadi. Semoga dengan konsistensi mereka yang terlibat dalam penanganan penyakit ini, penderita kusta di tanah air bakal jauh berkurang.
BalasHapusterimakasih sharingnya kak Fenni. semoga membuka mata masyarakat bahwa pendeirta kusta juga berhak untuk sehat ya dengan memberikan mereka peluang utk berobat dan tdk dikucilkan
BalasHapusAngkat topi untuk NLR Indonesia yang gigih mengeliminasi kusta dari bumi Indonesia
BalasHapusBerkat NLR Indonesia dan KBR masyarakat mengetahui bahwa kusta masih ada dan cara mengatasi jika terpapar kusta
Makin banyak edukasi dari berbagai kalangan ya. Semoga teman2 bisa mengambil hikmah dan lebih care dengan penyandang OYPMK, biar mereka merasa dihargai
BalasHapusAamiin. Semoga penyakit kusta di Indonesia dapat berkurang ya kak. Dan nggak ada lagi stigma yang membuat para oypmk merasa terkucilkan
BalasHapusBaru tahu kalau ternyata 28 Januari itu adalah hari kusta sedunia.
BalasHapusSalut pada NLR Indonesia yang selalu konsisten memberikan edukasi pada masyarakat tentang persoalan kusta ini, tentu juga KBR indonesia yang selalu mendukung juga dengan mengalokasikan slot siarannya untuk edukasi ini
Semoga negeri ini bisa terbebas Dari penyakit kusta, penyakit langka yang kadang dipandang sebelah mata di lingkungannya... Semoga dengan edukasi ini kusta terus berkurang
BalasHapusSemoga Indonesia segera bebas kusta.
BalasHapusPeringatan Hari Kusta akan memberikan semangat agar semua lapisan masyarakat ikut peduli dengan penyakit kusta.
Dan dengan banyak informasi tentang kusta akan menambah kesadaran pada masyarakat bahwa penyakit kusta itu bisa dicegah, dan yang sudah memiliki gejala awal bisa sembuh dengan diobati.
Angkat jempol dengan KBR dan NLR yang tak kunjung lelah memberikan edukasi seputar kusata
BalasHapusSemoga penyakit kusta segera berakhir di Indonesia pun begitu juga dengan stigma masyarakat tentang kusta
Semoga masyarakat semakin menyadari bahwa kusta bukan kutukan dan Indonesia bisa mewujudkan bebas kusta dan OYPMK dapat diterima oleh masyarakat dengan baik
BalasHapusMakin banyak edukasi tentang penyakit kista kepada masyarakat, semakin masyarakat tahu dan tidak mengucilkan, para penderita kista jaid semakin banyak harapan untuk sembuh dan bisa hidup dengan lebih baik ditengah-tengah masyarakat
BalasHapusTernyata kusta di Indonesia masih jadi tertinggi nomor 3 dunia ya. Semoga tahun depan bisa berkurang dan awareness masyarakat meningkat
BalasHapusKaget jg Indonesia mengkontribusikan penderita kusta nomor 3 di dunia setelah India dan Brazil. Peringkat ini udh terjadi selama beberapa tahun loh. Agak miris sih. Makanya edukasi seperti ini tuh penting banget digalakkan biar masyarakat makin tahu dan jelas tentang kusta. Biar ga ada stigma lagi di masyarakat terkait kusta. Biar masyarakat mau berobat jika ada gejala.
BalasHapusPenyakit kusta di daerah itu masih dianggap sebagai sesuatu yang sangat bahaya dan sebuah aib. Tak jarang korban kusta dikucilkan, bukannya malah diberi pengobatan malah orang-orang enggan mendekat.
BalasHapusSosialisasi tentang kusta ini harus banget digencarkan, agar kita peduli terhadap mereka.
Semoga tahun 2024 ini, eliminasi kusta akan semakin gencar y
BalasHapusKusta bisa diberantas beserta stigma negatifnya
Sedih ya hari gini masih ada aja yang kena kusta. Semangat untuk semua relawan yang giat mengedukasi masyarakat mengenai kusta ini. Semoga Indonesia bisa bebas kusta
BalasHapusNgomongin soal kusta gini jadi keinget gimana mereka dapat perlakuan yang tidak menyenangkan, diskriminatif banget lah pokoknya. pernah ikut webinarnya jg soalnyaa :(( semoga di Indonesiaa ngga ada lagi kustaa
BalasHapusBaru tahu kalau tgl 28 Januari itu hari kusta sedunia tanggalnya sama kayak tanggal lahir anakku. Semoga Indonesia terbebas dr kusta.
BalasHapusSaya baru tahu jika ada peringatan hari kusta sedunia.. semoga awarnessnya terus berjalan ya supaya tidak banyak orang yang salah paham dengan penyakit ini
BalasHapuswah asih banyak juga ya ternyata yang menderita kusta di indonesia. smeoga perjuangan memberantas kusta di Indonesia memperlihatkan hasil. Smeoga penderita kusta semakin banyak yang sadar untuk bisa lekas sembuh dari kusta
BalasHapusdi jaman modern seperti sekarang, ternyata penyakit kusta masih saja ada dan menyerang warga masyarakat ya. agak sedih sih. share informasi terkait penyakit kusta masih sangat diperlukan agar seluruh lapisan masyarakat juga tahu tentang kusta
BalasHapusEdukasi seperti ini memang tidak boleh sampai terputus, semakin banyak orang tahu semakin banyak pula orang yang paham tentang Kusta ini. Semangat untuk semua yang terus mengkampanyekan program ini.
BalasHapusSaat membaca penjelasan mengenai kusta di Indonesia, aku jadi kepikiran kalau selama ini awareness masyarakat akan penyakit ini masih minim sekali. Sehingga kudu terus digaungkan untuk memberi informasi yang tepat ketika di lingkungan kita ada penderita kusta.
BalasHapusEdukasi tentang kusta seperti ini harus sering disebarkan biar stigma negatif terhadap penderita kusta bisa berkurang. Masyarakat juga bisa menerima OYPMK dengan lebih baik lagi
BalasHapus