“Fenni pesennya nasi goreng terus, pertanda dia ini nyari aman.” Kata seseorang yang tidak mau disebut namanya, tapi memang saya pun lupa nama panggilannya, hihi.
Pada dasarnya, saya bukan tipe yang cari aman kalau ke resto, kafe atau tempat makan lainnya pesannya itu, nasi goreng. Namun, ada faktor X yang menyebabkan hal itu terjadi.
Alasan Unik Menu Nasi Goreng
Saya pernah mengemukakan alasannya di medsos, kenapa nasi goreng jadi pilihan, yaitu karena siapapun yang membuatnya, punya racikan tersendiri sehingga rasanya itu berbeda, alias tergantung dari jempol si pembuatnya.
Kalau menu lain kayak semisal soto, mi, steak, bakso, bubur ayam, rata-rata rasanya, aromanya, dan bumbunya sama. Bila ada perbedaan, umumnya di tingkat kematangan.
Nasi goreng kan juga sama, pasti ya itu nasi digoreng…
Namun ada bedanya dari segi warna, aroma, racikan bumbu yang dipakai, dan toping yang menyertainya. Ya ini berdasarkan indera pengecap saya, haha.
Coba saja, ke luar negeri (walau saya belum pernah, cuma memerhatikan postingan video di temlen medsos, hehe), misalnya ke Makkah, di sana ada yang jual mie bakso. Perintilan di dalam bakso, sama dengan yang kita santap pada umumnya di sini.
Sedangkan nasi goreng, bakalan beda lagi karena lagi-lagi, tergantung dari keunikan yang membuatnya. Bisa saja bumbunya diulek atau dihaluskan, tapi ada juga yang bumbunya diiris terus tumis deh. Makanya, nasi goreng pernah kan jadi menu paling lezat di dunia. Saya setuju.
Pilihan Menu Nasi Goreng di Kedai Kita
Saat tiba di Kedai Kita, Pangrango, Bogor Timur, dalam benak saya ingin makan nasi, biar gak masuk angin, karena saat itu cuaca cukup dingin. Ketika diberikan menu-menunya, ada beragam macam nasi yang menyertainya. Namun, saya tertarik dengan menu nasi goreng. Biasa, udah tahu kan alasannya hehe.
Di sana pilihannya ada beragam juga, seperti Nasi Goreng Ayam, Nasi Goreng Spesial, Nasi Goreng Pete, Nasi Goreng Belachan, Nasi Goreng Seafood, Nasi Goreng Seafood Sambal Matah, Nasi Goreng Ayam Sambal Matah, dan Nasi Goreng Ikan Asin Jambal Roti. Saya pun memilih Nasi Goreng Spesial.
Nasi Goreng Spesial ala Kedai Kita
Saat pertama kali lihat penampakan nasi goreng spesial Kedai Kita secara langsung, jantung saya berdetak demikian hebat.
“MasyaAllah, besar sekali rejeki yang Engkau berikan,”
Aroma nasinya yang membuat lapar makin bergelora. Di bagian salah satu sisi ada paha ayam goreng. Pada bagian atas ada ceplok telur ayam. Lalu sisi sekelilingnya ada beberapa potongan seafood goreng. Serta tersedia acar, irisan tomat dan timun.
Dari segi rasa, nasi goreng spesial ini enak, karena tidak membuat bosan tatkala mengunyahnya. Nasinya tidak perak dan tidak pulen. Sedang, sehingga nikmat buat disantap selagi hangat. Untuk ayam goreng dan telur ceplok, rasanya standar saja. Paling yang sempat saya bingung mencari, kok tidak ada kerupuknya hehe.
Baca Juga: Kenalan dengan Nangka yang Bisa Digoreng
Ternyata Nasi Goreng Spesial Ini…
Nah, kalau pada postingan sebelumnya ada pertanyaan, apakah Fenni Bungsu bisa menghabiskan nasi goreng spesial Kedai Kita atau malah dia kena charge?
Jawabannya adalah, Alhamdulillah bisa. Walau kelabakan memang, karena bukan porsi saya betulnya, hehe. Jadi saya mulai makan nasi goreng ini sekitar jam 15:50.
Pada 20 menit pertama, saya #SemangatCiee menyantapnya. Fokus makan tanpa tengok hape. Bisa dikatakan ada sekitar dua pertiganya sudah bersih. Berarti masih ada sepertiga lagi yang harus dituntaskan.
Lanjut 20 menit kedua, henpon mulai menjadi sohib sambil makan. Sesekali scroll, edit karena memang ada yang harus diedit. Sesekali diajak ngobrol juga sama yang lain, karena mereka juga tampak sesuatu buat menghabiskan makanan masing-masing, hehe.
Bagaimana di 20 menit ketiga?
Kondisi nasi yang kira-kira tinggal 5 sendok makan lagi, sudah mulai tidak sehangat ketika kami bertemu. Meski rasa yang terjalin itu tak terasa berubah. Namun, saling mendukung satu sama lain pun tercurahkan.
Pasalnya, kalau tidak habis atau makanannya dibawa pulang, akan dikenakan charge. Saya memahami ini, karena masuk akal juga untuk mendidik kita agar makanan itu dihabiskan, tidak ada sampah sisa makanan alias zero waste.
Kalaupun dibawa pulang juga malah aneh sih jadinya, kan disediakan makanannya di situ, ya makan dan nikmatilah di sana hehe.
Walau gak masalah juga, semisal jadinya ingin dibawa pulang, kena charge-nya masih terjangkau Rp 4000. Siapa tahu memang ada kondisi yang tidak memungkinkan, yang akhirnya makanan tersebut harus dibawa pulang.
Baca Juga: Tips Mengatasi Makanan Pedas
Dan, alhamdulillah, tanpa disadari saya pun sukses menuntaskannya ketika hampir pukul 17:00, diikuti oleh salah satu rekan saya (yang memesan Mie Sapi Lada Hitam, pankapan mengulas menu ini hehe). Yeay...pada berhasil hihi.
Secara keseluruhan, nasi goreng spesial Kedai Kita ini enak dengan bumbunya yang pas. Gak kemanisan atau pedas. Cocok disantap untuk makan siang, atau yang seperti saya makan sore sekaligus buat makan malam. Sedangkan dari segi ke lokasi, Kedai Kita Bogor, cukup terjangkau dengan transportasi online dari Alun-Alun Stasiun Bogor.
💰Harga Nasi Goreng Spesial: Rp 70.000
📌Kedai Kita, Pangrango, Bogor












Posting Komentar