Langsung ke konten utama

Betulkah Ekonomi Digital Memengaruhi Lifestyle Jaman Now?

Betulkah Ekonomi Digital Memengaruhi Lifestyle Jaman Now? (FenniBungsu) -- Gaya hidup yang terjadi di setiap jamannya, tentu tidak sama. Akan mengalami perkembangan dan perubahan mengikuti arus yang ada. Dahulu ketika berbelanja, penjual dan pembeli bertemu langsung lalu membayar dengan uang tunai, atau ketika akan berpergian menggunakan karcis kertas, dan sebagainya. Namun kini yang disebut dengan Jaman Now atau Era Milenial, ekonomi digital sudah akrab menjadi keseharian masyarakat. Bagaimana pengaruh tersebut dapat terlihat? berikut ulasan lengkapnya. 

ekonomi digital dan lifestyle jaman now, ecodigi in financial, fintech financial technologi, ekonomi digital untuk indonesia, apa itu ekonomi digital, gerakan nasional non tunai, bank indonesia mengeluarkan kebijakan baru,
ilustrasi judul - dok. Fenni Bungsu

Cikal Bakal Ekonomi Digital

Siapa yang tidak mengenal ATM dan kartu kredit? Dapat saya katakan dua itu menjadi cikal bakal ekonomi digital, karena kita bisa mengambil uang atau transfer tanpa harus bertemu dengan petugas bank (teller).
  • ATM atau Anjungan Tunai Mandiri digunakan pertama kali di Indonesia oleh Hong Kong Bank dan Bank Niaga di tahun 1986 (Sumber : money.id). 
  • Kartu kredit diperkenalkan pertama kali oleh Bank Duta yang saat itu sedang bekerja sama dengan visa dan master card sekitar tahun 1980-an (Sumber : cermati.com).
ekonomi digital dan lifestyle jaman now, ecodigi in financial, fintech financial technologi, ekonomi digital untuk indonesia, apa itu ekonomi digital, gerakan nasional non tunai, bank indonesia mengeluarkan kebijakan baru,
contoh kartu debit - dok. fenni bungsu

Meski kini Bank Duta sudah tidak lagi beroperasi, kehadiran kartu kredit telah memudahkan masyarakat untuk bisa membayar atau membeli sesuatu. Begitu pula dengan ATM guna melakukan transaksi keuangan, baik itu melakukan tarik tunai dengan memasukkan kartu debit ke dalam mesin ATM, melakukan transfer, maupun membayar sesuatu. 

Kartu debit dan kartu kredit merupakan alat pembayaran non tunai berbasis kartu yang telah disosialisasikan semenjak tahun 2007. Dari sinilah, masyarakat dapat dikatakan berangsur-angsur untuk tidak membawa uang tunai dalam jumlah banyak, karena lebih praktis dan nyaman. 

Layanan transportasi dengan Kartu

Masyarakat yang kerap beraktivitas dengan transportasi publik, pasti merasakan perkembangan yang semula menggunakan karcis kini beralih dengan kartu tap. Contohnya adalah dua transportasi massal Commutter Line dan TransJakarta yang memulai sistem e-ticketing sejak tahun 2013. Walaupun di awal mula migrasi tersebut dirasakan adanya kendala, tapi tak dinyana perubahan itu justru memberikan dampak positif, seperti :

ekonomi digital dan lifestyle jaman now, ecodigi in financial, fintech financial technologi, ekonomi digital untuk indonesia, apa itu ekonomi digital, gerakan nasional non tunai, bank indonesia mengeluarkan kebijakan baru,
Kartu prabayar yang dikeluarkan oleh perbankan - dok. Fenni Bungsu

ekonomi digital dan lifestyle jaman now, ecodigi in financial, fintech financial technologi, ekonomi digital untuk indonesia, apa itu ekonomi digital, gerakan nasional non tunai, bank indonesia mengeluarkan kebijakan baru,
E-ticketing yang dikeluarkan oleh PT KCI dalam bentuk KMT – Dok. Fenni Bungsu
  • Menjaga kelangsungan sumber daya alam, sebab penggunaan karcis kertas sekali buang justru akan menambah banyak sampah dan bahan baku pembuat kertas semakin tergerus.
  • Capaian pengguna transportasi umum bertambah, seperti halnya PT Kereta Commutter Indonesia (KCI) yang menurut informasi yang saya dapatkan melalui situs resminya bahwa dalam satu hari (pada hari kerja) pengguna KRL bisa mencapai 1 juta lebih.

Smartphone dan EcoDigi

Kehadiran smartphone yang semakin mumpuni, didukung dengan jaringan koneksi internet yang bervariasi, makin mengubah lifestyle masyarakat. Bila sebelumnya hanya cukup berkirim pesan dengan surat atau melalui telepon, kini makin menarik dengan ragam aplikasi pesan singkat maupun media sosial yang lebih komunikatif. Dapat diperhatikan data global (berdasarkan worldwide) dari Hootsuite dan We Are Social 2018, bahwa laporan di Q4 tahun 2018 ini menunjukkan: 

ekonomi digital dan lifestyle jaman now, ecodigi in financial, fintech financial technologi, ekonomi digital untuk indonesia, apa itu ekonomi digital, gerakan nasional non tunai, bank indonesia mengeluarkan kebijakan baru,
Dok. wearesicial(dot)com

Lebih dari 4 miliar pengguna internet di seluruh dunia, meningkat 7% dari September 2017 lalu.

ekonomi digital dan lifestyle jaman now, ecodigi in financial, fintech financial technologi, ekonomi digital untuk indonesia, apa itu ekonomi digital, gerakan nasional non tunai, bank indonesia mengeluarkan kebijakan baru,
Dok. wearesicial(dot)com

Lebih dari 5 miliar orang telah menggunakan smartphone. Penggunaan terbanyak dalam melakukan aktivitas online yaitu melalui ponsel.

ekonomi digital dan lifestyle jaman now, ecodigi in financial, fintech financial technologi, ekonomi digital untuk indonesia, apa itu ekonomi digital, gerakan nasional non tunai, bank indonesia mengeluarkan kebijakan baru,
Dok. wearesicial(dot)com
 
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa digitalisasi telah berkembang pesat di seluruh dunia, yang sebagian besar menggunakan media ponsel pintar. Perkembangan tersebut tentu akan memengaruhi berbagai bidang, yang salah satunya adalah ekonomi. Oleh karena itu, muncullah teknologi finansial atau fintech untuk masyarakat.

Kehadiran Bidang Fintech

Pada mula kemunculan startup atau perusahaan rintisan di Indonesia adalah jasa transportasi yaitu GOJEK dengan metode pembayaran uang tunai. Seiring perkembangannya muncullah startup bidang teknologi finansial yang melejit karena dapat membantu masyarakat, terutama yang memiliki usaha (UMKM) untuk memiliki modal agar lebih berkembang lagi. Bukan itu saja, kolaborasi pun terjalin antar sesama startup  untuk memudahkan transaksi pembayaran seperti halnya Gojek dengan Go-Pay, Tokopedia dengan OVO, Bukalapak dengan Kredivo, dan sebagainya.

ekonomi digital dan lifestyle jaman now, ecodigi in financial, fintech financial technologi, ekonomi digital untuk indonesia, apa itu ekonomi digital, gerakan nasional non tunai, bank indonesia mengeluarkan kebijakan baru,
Ilustrasi by Pixabay

EcoDigi Cerdas untuk Masyarakat Bijak

Dari Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo pada tanggal 14 Agustus 2014, bisa menjadi tumpuan bahwa Indonesia siap untuk lebih mengembangkan perekonomian digital, agar dapat bersaing dengan negara lainnya. Serta dapat mendorong terwujudnya cita-cita menjadi negara ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara tahun 2020. 

Namun begitu tentunya perlu ada dukungan seperti: 
  • Sumber daya manusia yang andal, dan memiliki keterampilan mumpuni, terutama dalam bidang ICT (Information and Communication Technology).
  • Sosialisasi kepada seluruh masyarakat ditingkatkan guna literasi keuangan. 
  • Peningkatan koneksi jaringan internet yang memadai hingga ke seluruh daerah. 
  • Kekuatan hukum yang dibuat oleh regulator untuk melindungi konsumen.

ekonomi digital dan lifestyle jaman now, ecodigi in financial, fintech financial technologi, ekonomi digital untuk indonesia, apa itu ekonomi digital, gerakan nasional non tunai, bank indonesia mengeluarkan kebijakan baru,
Orang-orang yang sedang menatap layar ponsel – Dok. Fenni Bungsu

Ekonomi digital yang telah memengaruhi gaya hidup jaman now, hendaknya tetap disikapi dengan bijak. Jangan karena serba praktis dan cepat menjadikan budaya konsumtif, karena inklusi keuangan justru menjadikan kita sebagai konsumen cerdas. Selalu hati-hati dalam bertransaksi, pahami segala ketentuannya. Serta, bayarlah untuk yang sangat dibutuhkan, bukan membeli terhadap apa yang telah dimiliki- FW.

Komentar

herva yulyanti mengatakan…
Setuju mba kemajuan teknologi mesti disikapi dengan bijak juga, btw aku belum cobain pembayaran lewat kredivo sama OVO kata teman-teman sih suka banyak diskonnya kalau bayar melalui itu
Rismayani mengatakan…
Wah, bisa dibilang kemajuan digital saat ini lumayan mempermudah transaksi tapi tetap saja kita harus bersikap bijak ya #SemangatCiee��
Antung apriana mengatakan…
Sekarang sistem pembayaran memang semakin parktis ya. Dari pakai uang ke kartu dan sekarang malah bisa bayar apa-apa pakai hape doang. Tapi tetap harus bijaksana juga sih memanfaatkan teknologi fintech ini
Dian Restu Agustina mengatakan…
Setuju..bayar untuk apa yang dibutuhkan dan bukan membeli apa yang telah dimiliki. Intinya bijak menyikapi digitalisasi lifestyle di era terkini
sumiyati sapriasih mengatakan…
Udah ga jaman pake bayar tunai, sekarang lebih praktis melakukan pembayaran dengan digital mau transfer tinggal ke atm atau pake mobile banking
Keke Naima mengatakan…
Berpengaruh banget. Sekarang apa-apa serba digital. Sepertinya kita semakin dituntut untuk tidak gaptek
Utie Adnu mengatakan…
Iyalah lbih praktis jaman sekarang kayaknya, akupun bawa cash plng bnyk 50rb mba selebihnya uangnya di kartu sama di hp
Irra Octaviany mengatakan…
Bener mbak. Ekonomi digital ini justru mempermudah kehidupan. Saya termasuk cashless society karena memang gak suka megang uang banyak yang justru malah makin boros gak ke kontrol.
Wian Hermawan mengatakan…
Wah baru tau nih klo bank duta adalah bank pertama yang memperkenalkan kartu kredit.
Tapi kalau aku sih setuju nih karena sekarang itu kita serba dipermudah oleh teknologi. Contohnya saya yang emang gak pernah bawa cash lebih senang menggunakan debit atau pembayaran melalui aplikasi yang lebih mudah. Jadi inget jaman awal pertama punya kartu kredit itu masih dibayarin mamah sampai beliau bingung lihat tagihan bill yang isinya jajanan semua, efek tergiur promo disc 50% atau buy 1 get 1.
Azzura Lhi mengatakan…
Bawa uang tunai itu sebenarnya bikin repot. Belum kalau ada kembalian recehan.
Alhamdulillah ekonomi digital gini bikin semuanya jadi lebih mudah.
Blanja.. Transfer2 ga perlu antri di atm lagi. Wkwk
Rara febtarina mengatakan…
zaman sekarang semua serba digital, semua jadi serba cashless, bahkan sekarang gausah bawa kartu, cukup bawa hape aja
Primasari AndiMirati mengatakan…
kemajuan teknologi membuat segalanya menjadi mudah, bahkan melakukan transaksi perbankan pun semakin gampang saja, tak perlu lagi antri di bank untuk mengurus ini-itu, bayar2 pun cukup tap kartu aja :) praktis banget..
Ekonomi digital memang perlu koneksi yang merata di seluruh daerah.
Soalnya masih banyak daerah yang belum tersentuh koneksi sama sekali.
Zaman sekarang semuanya serba digital dan kalau memang memungkinkan semua usaha dan kegiatan kita juga bisa dialihkan ke digital bisa menjangkau seluruh penduduk dunia juga, Which is mungkin akan lebih banyak chance yang mungkin terbuka di depan mata :)
Teddy mengatakan…
Kelas mempengaruhi, semua dipermudah bisa efisien dalam segala hal.
Dian Restu Agustina mengatakan…
Setuju..Hati-hati saat bertransaksi dan pahami syarat dan ketentuan..jangan lalu menyesal kemudian. (miris dengan berbagai kasus pinjol)
@blogger_eksis mengatakan…
Betul apa betul kak.. Pastinya ekonomi digital itu ManTul!

Berkat perkembangannya sekarang itu gaya hidup jadi serba cashless*
Keke Naima mengatakan…
Pastinya mempengaruhi karena sekarang udah zaman digital. Di satu sisi memudahkan. Tetapi, di sisi lain juga bisa merugikan bila kita tidak bijak
Akarui Cha mengatakan…
Iya banget. Jangan karena segalanya serba mudah, kita jadi konsumtif dan lupa untuk lebih produktif lagi. Apalagi di era saat ini, kesempatan untuk punya pendapatan kalau bisa menemukan selahnya, terbuka lebar untuk generasi muda.
Siti nurjanah mengatakan…
Disadari atau tidak perkembangan digital ekonomi sedikit banyak akan mempengaruhi gaya hidup masyarakatnya terlebih ketika hendak memasuki revolusi industri 4.0 kita tak bisa mengelak dengan segala perkembangan globalisasi
Liswanti mengatakan…
Sangat mempengaruhi mba, itu yang saya rasakan juga.
Kesih Latief mengatakan…

Setuju bgt, perkembangan ekonomi digital sgt berpengaruh akan gaya hidup, tp jgn smp sifat konsumtif timbul, sebaiknya disikapi dgn lebih bijak
April Hamsa mengatakan…
Menurutku emang pengaruh banget ya mbak ekonomi digital ini. Bukan tak mungkin kapan2 uang kertas gk ada lagi ganti uang digital. Tap aku seneg sih lbh praktis :D
Damar Aisyah mengatakan…
Beralih ke gaya hidup ekonomi digital mmg tidak mudah bagi sebagian orang. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Sosialisasi nih yang penting, karena masyarakat masih minim info, sehingga dimanfaatkan utnuk hal-hal yang kurang menguntungkan.
bundasugi mengatakan…
Baru tahu kalo ATM pertama kali di Indonesia digunakan oleh Bank HOngkong dan Bnk niaga. canggih ya mereka
Sigit Agustina mengatakan…
Berpengaruh sekali, zaman sekarang selalu diperlukan transaksi yang mudah dan cepat. Repot kalau masih harus konvensional setiap ada urusan perbankan harus pergi ke bank, ribet antri dan makan banyak waktu :-)