Langsung ke konten utama

6 Etika Ketika dan Sesudah Penulisan Surat Pengunduran Diri

Cara membuat surat pengunduran diri, format surat pengunduran diri, software manajemen HR,


Ada 6 etika ketika dan sesudah penulisan surat pengunduran diri yang perlu diketahui. Sebab keluar masuk karyawan di dunia kerja adalah hal yang wajar dan unik serba-serbinya. Biasanya karyawan akan memberikan surat pengunduran diri kepada HRD sebelum benar-benar keluar dari kantor. Namun, ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat dan sesudah penulisan surat pengunduran diri tersebut. Apa saja kira-kira? Simak penjelasan di bawah ini! 


Jangan Resign Mendadak! 

Jangan pernah mengajukan resign secara mendadak. Ada baiknya karyawan mengajukan 1 bulan atau 2 bulan sebelum resign atau dikenal dengan one month resign.  Sebab, pengunduran diri atau resign dadakan akan merepotkan tim yang kita tinggalkan. Tidak selalu perusahaan bisa mencari pengganti posisi yang ditinggalkan itu dengan cepat. 


Baca Juga: Cara Membuat Surat Pengunduran Diri


Selesaikan Pekerjaan Terlebih Dahulu

Hal berikutnya, kita harus menyelesaikan semua pekerjaan terlebih dahulu sebelum keluar dari perusahaan. Ini dilakukan agar tim yang mengelola proyek pasca kepergian kita lebih mudah dan tidak kerepotan. Tak hanya itu, pengganti kita pun tidak kelebihan beban karena harus menyelesaikan pekerjaan yang belum beres. 


Cara mengundurkan diri, contoh surat pengunduran diri, etika yang baik mengundurkan diri, software manajemen HR,


Katakan Kepada Atasan

Tidak etis jika atasan kita mengetahui bahwa alasan kita ingin resign melalui orang lain. Jadi, kitanya harus langsung mengatakan perihal tersebut kepada atasan kita. Ini juga jadi lebih memudahkan atasan kita dan HRD guna mencari pengganti kita. Cara ini juga berdampak baik karena membuat atasan kita merasa lebih dihargai sebagai seorang pemimpin. 


Baca Juga:  Software Performance Management untuk Pengelolaan Kinerja 


Tulis dengan Sopan

Ketika hendak resign dari perusahaan, tuliskan bahasa yang sopan dan formal dalam surat pengunduran diri. Hal ini akan mencitrakan bahwa kita adalah orang yang profesional dan bisa diandalkan. Jadi jangan katakan hal-hal negatif atau kasar dalam surat pengunduran diri, walaupun ada hal yang membuat kita kesal.  


Cara mengundurkan diri, contoh surat pengunduran diri, etika yang baik mengundurkan diri, software manajemen HR,


Keep in Touch dengan Rekan dan Atasan

Kita bisa saja pindah kerja ke mana saja. Namun, ada baiknya jika kita tetap keep in touch atau menjaga hubungan dengan rekan dan atasan di kantor lama. Sebab bagaimanapun juga kawan kerja dan atasan kita juga telah bekerja sama dan membantu dalam menyelesaikan pekerjaan di kantor sebelumnya. Jadi, tetap jaga hubungan walau sudah tidak se-kantor, ya!


Jaga Nama Baik Kantor Lama

Sedangkan yang terakhir adalah, jangan pernah menjelekkan nama kantor lama kita di office yang baru. Hal ini dapat berdampak buruk bahwa kita adalah pribadi yang tidak profesional, suka bergosip, dan negatif. Selain itu perilaku tersebut dapat memengaruhi penilaian atasan di kantor baru. Kita juga harus menjaga semua rahasia kantor lama se-maksimal mungkin. Sebab rahasia tersebut bisa saja disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab. 


Cara mengundurkan diri, contoh surat pengunduran diri, etika yang baik mengundurkan diri, software manajemen HR,


Demikianlah beberapa etika yang harus kamu perhatikan, baik saat dan setelah penulisan surat pengunduran diri. Mengajukan resign bukan berarti kita membenci kantor lama kita, tetapi juga bisa sebagai bentuk pencarian jenjang karir yang paling sesuai bagi kehidupan kita, agar semakin produktif lagi. Semoga informasi di atas dapat membantu.

Komentar

Amai Laila mengatakan…
Terpikirkan memang buat resign, tapi masih maju mundur sekarang pandemi. Tapi benar juga buat menyiapkan dulu sebelum mengajukan resign.

Ah ada tentang cara pengajuan suratnya juga ya.
Mporatne mengatakan…
Istilah kata masuk secara baik maka keluar pun demikian Etika resign akan memperlihatkan kualitas dan kepribadian kita walaupun bukan lagi keluarga besar di kantor
Dian farida ismyama mengatakan…
Sepakat sih kalau resign baik-baik ya. Jangan sampai bikin kesan yang ga enak sehingga nanti jadi track record buruk di kantor lama
Ursula Meta Rosarini mengatakan…
Aku baru sekali nulis surat resign, dulu dikerjaan sambilan waktu lagi skripsi hihihi, kalau kerjaan sambilan yg lain mah ga perlu surat resign segala.

Emang etikanya resign itu minimal sebulan sebelumnya, tp banyak karyawan yg semaunya sendiri, resign mendadak, dikiranya perusahaan ga butuh waktu buat nyari pengganti kali ya hmmm
nurul rahma mengatakan…
Iyahh, betul banget Mba.
Namanya orang mau resign tuh kudu dilakukan dengan baik2 ya.
Jangan asal plencing gitu aja sih
tetep kudu berikan kesan yg bagus, walopun udah mau berpisah dgn kantor lama.
Renayku mengatakan…
Setuju kak. Aku juga melakukan semua hal itu sebelum resign tahun lalu. Pokoknya kita harus keluar baik2 karena datangnya juga scr baik2
tantiamelia.com mengatakan…
Duh jadi inget saya pernah resign mendadak dari perusahaan IT di Sarinah Thamrin tempat saya bekerja dulu. Itu rasanya kok ga sopan balas, tapi masalahnya attitude dan etika kerja di tempat itu juga ga ada. Ah entahlah... Sedih juga pas baca ini
Katerina mengatakan…
Beneeeer! Jangan resign mendadak. Apalagi jika berada di posisi penting. Kasihan kantor nanti oleng wkwk.

Idealnya 3 bulan sebelumnya ya menurutku. Aku dulu 3 bulan sebelumnya udah kabarin bos, trus pas keluar, 6 bulan kemudian baru bener2 keluar haha. Pasalnya, posisiku dulu tangan kanannya bosku yang orang Jerman dan cuma ke Indonesia 3 bulan sekali. Dulu aku keluar karena ga tega ninggalin anak di rumah. Karena bosku pingin aku tetep kerja, anakku sampe boleh dibawa ke kantor, dibuatin ruang sendiri haha segitu pentingnya aku bagi dia hihi Penggantiku dulu aku training sampai 6 bulan. Lama :))
rahma mengatakan…
Jaga hubungan baik dengan mantan rekan dan atasan bener banget lho. Karena bisa jadi dari situ kita dapat rezeki. Proyek menulisku sekarang ini hampir setengahnya aku dapat dari mantan atasan dan rekan kantorku.
dhenok hastuti mengatakan…
hoyaampuuun..inget resign 6 tahun lalu. betul, segala sesuatu harus dipertimbangkan sebelum resign. tapi patokannya buat saya, kalau sudah tak nyaman, jangan memaksakan diri bertahan.
nchie hanie mengatakan…
Jadi inget yang di kantor, kadang2 suka dikasih tahu kek hal2 di atas, tapi tetep aja suka dadakan dengan berbagai alasan, trus pada nyesel udah resign minta balik lagi. AKu bilang.. maaf derita lo hihihi
jagatmaheswari mengatakan…
Saat masuk kerja datang baik-baik, jadi saat resign juga harus dengan baik-baik. Part of our attitude.
Maria G Soemitro mengatakan…
Setuju banget, Jangan sekadar melihat perusahaan sebagai majikan bawahan, yang membayar dan yang menerima pembayaran
Tapi hubungan kompleks menyangkut visi misi perusahaan
Dee_Arif mengatakan…
benar banget mbak, resign juga harus dilakukan dgn baik ya
bagaimanapun kantor lama juga berjasa bagi kehidupan kita
dan pastinya memang harus tetap menjaga silaturahmi ya mbak
sari widiarti mengatakan…
Tetep harus keep in touch sih, karena kita nggak akan tau esok hari, jangan2 nanti punya project bareng sama temen di kantor lama, atau siapa tau saat butuh project, tiba-tiba ada teman yg hubungi, tetap jaga silaturahmi siapa tau rezeki juga mengikuti
Dian Restu Agustina mengatakan…
One month resign memang etika yang tepat. Dulu sekitar sebulan sebelum menikah aku mengajukan mutasi ke kota terdekat dari tempat (calon)suami bekerja, Medan. Eh oleh kantor pusat ditolak, alasannya enggak ada posisi di sana, adanya di Batam. Byuh manten baru masak sih pisahan. Calon suamiku enggak ngijinin, jadi deh aku beneran resign dadakan, seminggu dari hari H pernikahan.

Memang sebaiknya etika pengunduran diri diperhatikan demi kebaikan semua
Nanik nara mengatakan…
Menjaga nama baik tempat kerja yang lama ini yang sering saya temui lalai dilakukan karyawan yang sudah resign. Membandingkan-bandingkan tempat kerja baru dan lama, tempat kerja yang baru dapat bagus-bagusnya, yang jelek-jelek di tempat kerja lama semua
Ina Tanya mengatakan…
Masuk ke kantor dengan baik dan profesional, resign pun juga harus profesional. Sangat setuju sekali. Walaupun ada alasan kuat untuk resign bukan berarti kita harus resign dengan tidak sopan.
chairina bawazir mengatakan…
Aku belum pernah ngerasain kerja di perusahaan sih jadi gak tau gmana rasanya ngundurin diri. Hehe keep in touch memang harus selalu di jaga ya meskipun sudah tidak lagi 1 kantor.
Selvijua31 mengatakan…
Jadi teringat saat mengundurkan diri dari pekerjaan, meski di awalin dari kejadian ga enak. Tapi sampai sekarang masih komunikasi sama atasannya.
Bayu Fitri mengatakan…
Betul setuju..kalau kita diterima di tempat kerja dengan baik tentu ketika mengundurkan diri juga harus dalam keadaan baik ya kak karena untuk menjaga nama baik kedua belah pihak
Iim Rohimah mengatakan…
Rupanya ada etika saat dan setelah resign. Saya yg memang belum pengalaman kerja kantoran sering mengira bahwa orang resign kebanyakan karena sudah tidak nyaman bekerja di kantor lama. Kebanyakan nonton film nih, resign identik dengan konflik dengan lingkungan kantor lama.
Maria G Soemitro mengatakan…
Iya banget mbak
Selain silaturahmi , resign tiba tiba juga akan merusak irama kerja team
Bambang Irwanto mengatakan…
Beberapa poin di atas ternyata dterapkan juga saat bekerja secara online, Mbak Fenni.
Misalnya saat saya akan mundur setelah membantu teman menjadi admin job online. Tetap saya selesaikan tugas dulu, terus tidak dadakan hari ini bilang mau mundur, besik sudah tidka berhubungan lagi. terus tetap berusaha menjaga hubungan, termasuk palig penting, menjaga nama baik selama bekerja dengan teman itu.
Erly Damayanti mengatakan…
Jadi ingat pengalaman saat resign beberapa tahun yang lalu saat memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga karena harus mengikuti suami pindah tugas ke kota lain. Rasanya sedih banget tapi menjadi ibu rumah tangga juga merupakan pekerjaan mulia dan sekarang terjun ke dunia bloger.
Renov - renovrainbow.com mengatakan…
Istilah resign ini semakin banyak terdengar di masa pandemi ini ya dan sebaiknya memang mengetahui dulu prosedur yang berlaku di perusahaan itu supaya tidak salah ambil langkah. Makasih infonya mbak.
Dee_Arif mengatakan…
iya ya mbak
dgn begitu bisa punya hubungan yg baik
meski sudah resign bisa tetap terjaga silaturahminya
Jasmi Bakri mengatakan…
kalau resign dari tempat kerja lama terus daftar di perusahaan baru, pas wawancara HRD pasti bakal nanya, kenapa resign dari perusahaan lama? Jawabannya harus bener nih. Kalau alasannya ada indikasi menjelekkan perusahaan yang lama (walaupun itu kompetitornya si perusahaan baru yang dilamar), udah dijamin nggak bakal diterima deh.
Sam Leinad mengatakan…
Ya bener banget, harus tau etika juga kalo mau resign. Dan perlu juga tetap menjalin komunikasi dengan teman atau atasan di tempat kerja yg ditinggalkan
Raja Lubis mengatakan…
Yang keep in touch ini jadi agak susah ya, awal-awal mungkin iya masih bisa. Tapi lama kelamaan sih jadi sibuk sendiri-sendiri. Kecuali memang sudah punya hubungan personal lebih dekat. Dan akhirnya paling sebatas kepo di media sosial.
Ning! mengatakan…
Betul sekali, Mbak. Walau sudah resign kita harus menjaga hubungan baik dengan rekan kerja lama. Apalagi kalau kita pindah kerjanya di perusahaan yang bidangnya sama. Pasti bakal ketemu lagi sama teman di kantor lama dulu.
Widy Darma mengatakan…
Jadi ingat 2016 lalu aku memutuskan resign. Semua kantor yang pernah aku singgahi, aku masih menjalin hubungan baik dengan mantan bossku atau teman kerjaku.
hani mengatakan…
Banyak nih yg malah resign ga bilang². Aku kerja di kampus, jadi ada pengajar yg tidak tetap. Nah yg tidak tetap ini suka tau² engga bisa ngajar lagi, tapi ga beri tahu. Malah ada yg tengah semester pula...Pusing deh cari ganti...
Amanda ratih pratiwi mengatakan…
aku resign dan masih berhubungan baik dengan teman2 kantor sampai sekarang, itung2 menyambung silaturahim dan inget2 kenangan pernah ngapain aja selama ngantor
Zee Vorte mengatakan…
di postingan ini mengajarkan saya untuk resign secara hormat, namun saya belum pernah kerja di perusahaan hehe semoga saya betah kerjanya jadi lama. Amiin
Lidya Fitrian mengatakan…
Betul banget resign bukan berarti membenci kantor lama, biar bagaimana pun sudah punya arti & kontribusi sebelumnya. Alhamdulillajh aku masih kontak dengan teman2 kantor lama juga
Triani Retno A mengatakan…
Jangan menjelekkan kantor lama. Iyes, setuju banget. Mungkin ada yang seneng kalo kantor lama dijelek-jelekkan karena berarti kantor yang sekarang lebih bagus. Tapi kalau berpikir lebih panjang, nggak menutup kemungkinan hal yang sama akan terjadi lagi di waktu yang akan datang.
Anggapannulis mengatakan…
Agree sih... kalau resign emg bagusnya jangan mendadak. Apalagi kalo misal posisi kerja kita tuh emg yg mengharuskan dihandle sendiri tanpa bantuan teamwork, otomatis kalo resign mendadak bisa menghambat jalannya pekerjaan. Dan jika diposisi seperti itu lebih bagusnya lagi kalo kita cepet cari pengganti hihi
bibliofil mengatakan…
Jadi ingat masa-masa kerja di kantor dulu. Resign karena mau menikah dengan pegawai satu kantor. Semua alhamdulillah kulakukan kecuali menjaga hubungan dengan atasan hehe. Menjaga nama baik kantor tentu, tapi agak sulit membangun hubungan dengan atasan yang enggak bayar orderan selepas resign. Padahal perusahaan punya uang loh, tapi atasan keknya gimana gitu. Akhirya ya masih kontak dengan sesama karyawan tapi sama atasan ga terlalu. Yang penting ga ninggalin PR kerjaan.
Rella Sha mengatakan…
Setuju mbak, bagaimanapun juga ada etikanya meski kita sudah lepas dari kantor lama. Masuk baik-baik, keluar juga baik-baik, sehingga nama kita tetap bersih dan baik di mata kolega lama maupun baru.
Visya Al Biruni mengatakan…
Baru beberapa hari lalu ngomongin soal etika resign mengingat ak ngga pernah kerja formal, hehe. Poin2nya sama kayak yang disampaikan suami.
Annafi mengatakan…
Baca ini aku jadi ingat ada akun di Twitter yang spill keburukan kantor lamanya juga atasan dan rekan kerjanya. Btw aku setuju poin selesaikan pekerjaan dulu, pernah ada yang hilang gitu aja, bikin panik yg lain ngerjain tugasnya
Heizyi mengatakan…
Dari dulu kerjanya freelance bukan kantoran. Jadi gak punya pengalaman dibidang resign dan surat menyurat resmi
Tukang jalan jajan mengatakan…
Aku juga biasanya kalau udah ngasi surat resign bakalan nyerahin semua tugas sampai selesai. Terus pamit baik baik ama HRD nya sih. Supaya meninggalkan nama baik keperusahaan
K. Niken mengatakan…
Aku beberapa kali kerja kantoran, belum pernah resign sih sebenarnya. Yang ada, perusahaan kolaps akhirnya kami kudu left #eehehh
Siti Mustiani mengatakan…
Setuju kak, saya juga sudah melakukannya sekali dalam seumur hidup setelah bekerja di suatu instansi selama 5 tahun.
Anisah mengatakan…
Sepakat nih,dengan keep in touch akan memudahkan kita jika ada kerjaan yang berhubungan dengan rekan kerja kita dulu ya. Makanya bikin track record bagus ya kak di kantor sebelumnya,supaya tetep bisa keep in touch. Big thanks tipsnya ya.
Yurmawita mengatakan…
Kalau mengundurkan diri berasa lebih terhormat ya, beda kalau di PHK yang penting sudah punya rencana ke depannya setelah mengundurkan diri
Nurhilmiyah mengatakan…
Nahh temenku lg ngalemin nihh ceritanya dia lulus CPNS dosen PTN, nahh salah satu syarat di pemberkasan CPNS di kampus baru, wajib ada surat lolos dari kampus lama. Duh dia cuma dikasih waktu seminggu, mana PTS nya lg kuncitara pula, bingung deh dia, gak bs resign mendadak kan yaa
Herva Yulyanti mengatakan…
jadi ingat 2 anak buahku akan undur diri akhir bulan ini dan bikin aku suedihhh sedih cari gantinya dadak dangdut sih resignnya ga jauh2 hari wkwkwk
Sitatur Rohmah mengatakan…
Aturan pengajuan surat resign sebulan sebelum hari H ini berlaku juga di kantor saya. Kalau nggak gitu bisa ribet karena kami kerja tim, dan pengaturan jadwal juga perbulan. Ini juga masih ditambah pembuatan surat delegasi semacam pengoperan pekerjaan. Sejauh mana sudah berjalan, apa yang sudah dan belum dilakukan dll. Karena kami kerja by project. Kalau semua karyawan patuh dengan sistem ini, rasanya estafet pekerjaan bakal aman-aman saja,.ya
Dede Ariyanto mengatakan…
Potn pertama sih yang banyak orang lupa kalo resign mendadak biasanya susah setuju sih emang harus dipersiapkan jauh-jauh hari. 😊
Apura mengatakan…
Setuju aku sama tipsnya. Bahkan kata kakakku yang kerja di perusahaan asing, jangankan resign, cuti aja kudu terjadwal beberapa bulan sebelumnya. Gak bisa mendadak. Heuheu
Fionaz mengatakan…
Balada emak2 gak pernah kerja kantoran ya kayak aq nih, gak pernah bikin surat pengunduran diri.. Hihi
atiq - catatanatiqoh mengatakan…
wuhuuu jadi inget dulu resign otomatis pas habis hamil jadi gak perlu maju mundur bikin surat resign hahaha
Ariefpokto mengatakan…
Setuju dengan point dalam tulisan ini. Prinsip Saya mail kerja baik baik , keluarpun mesti baik-baik, jangan sampai meninggalkan kesana buruk
Alya mengatakan…
Saya sendiri belum pernah merasakan kerja kantoran dan bekerjan sebagai karyawan, kak. Tapi kita juga pernah mengundurkan diri alias resign yang gak hanya di dunia kerja saja kok, mengundurkan diri dari sebuah grup komunitas pun juga pernah saya lakukan
Melalak Cantik mengatakan…
Memang penting banget dengan adanya etika pengunduran diri nih. Kita masuk baik-baik ke sebuah perusahaan tentu saat mau keluar juga harus baik. Tentunya pekerjaan harus dibereskan ya agar orang baru tidak kewalahan dengan pekerjaan kita yang belum selesai.
Talif mengatakan…
Bener banget. Etika pas resign seharusnya sama pas etika kita melamar ke perusahaan tersebut. Masuk dengan baik dan sopan, keluarnya juga harus sopan dan baik pula.
Ria Kurniasih mengatakan…
Setuju banget nih sama tulisan mbak Fenni, bagaimana pun semua harus ada etikanya. seperti di awal kita mulai ngelamar kerja lalu diterima dengan baik. Begitu pun keluar ya tetep harus dengan baik. Datang dan Pergi dengan cara yang profesional ya mbak
Dian farida ismyama mengatakan…
Benar banget mengundurkan diri jangan mendadak nanti pusing perusahaan nya dan kerjaan juga belum dipindahkan ke orang atau tim lainnya. Meski kesal dg perusahaan harus beretika ketika resign
mardanurdin.com mengatakan…
Paling tak nyaman mendapati karyawan berhenti mendadak sementara pekerjaan sedang banyak-banyaknya.
Adriana Dian mengatakan…
Setuju banget nih sama artikel ini, sebelum mengundurkan diri emang harus mengutarakan alasannya dulu dengan atasan ya, plus ngasi surat pengunduran diri yang sopan juga yaaaa. Masuk baik baik, pas keluar juga harus baik baik yaaa
Bella Zhee mengatakan…
Jangan resign mendadak! Benr banget! Malu2in. Seperti bukan orang betpendidikan.
Jadi ingat dulu ada pegawai yang menghilang mendadak, asli bikin pusing. Pekerjaan jadi ga selesai semua deh.Resign itu kudu baik-baik
Dee_Arif mengatakan…
iya
karena kantor kan juga butuh rekruitmen lagi ya mbk
Renayku mengatakan…
Yes mba, pokoknya ga bole ninggalin kesan buruk di akhir ya
echaimutenan mengatakan…
saat keluar memang harus baik baik biar bagaimanapun ini adalah port folio kita ya :")
makasih pengingatnya
Area Cewe mengatakan…
wahh aku jadi ingat jaman aku masih kerja di Bank. Struktur hierarkinya kan benar-benar jelas dan berjenjang. Mengundurkan diri harus sampai menghadap 3 atasan, wkwkw, payah kalii.
Ovi RoRo mengatakan…
Informatif sekali buat aku yang niatnya begitu kak. Terima kasih, aku telah menemukan pencerahannya di sini.
Cindy Vania mengatakan…
Thank for sharing mba Fenni. Ini bener banget sih terutama yg ttg alasan kita keluar.
Masuk baik2 keluar baik2. Jadi pengingat juga untuk rekan kerja maupun mantan bos yaa.. just in case ada proyek yg bisa kerjasama lagi kan