Langsung ke konten utama

ANDESPIN: Dari Mangrove lalu Terumbu Karang, Dua Tiga Pulau Terlampaui

andespin mangrove

“Kita saling berkaitan dengan alam. Kalau alam kita tidak baik, maka kehidupan kita sebagai manusia juga tidak baik”

(David Hidayat - Penjaga Laut dari Pesisir Selatan, Sumatera Barat)

 

Saat menatap indahnya lingkungan sekitar, keceriaan hidup seakan datang untuk menetap. Restu alam kepada kita tak hanya menjadikan bumi sebagai rumah untuk tinggal, tetapi juga bagaimana keseimbangannya bisa terjaga agar tetap dalam porosnya. Bersahaja dan berkelanjutan.

Bersahabat dengan alam menjadi tugas kita sekaligus menjaga lingkungan, dan karena kita juga sebagai khalifah di bumi ini. Bila ingin selamat maka jagalah dengan baik. Dan sebaik-baiknya penjagaan minimal harus ada satu orang baik untuk memulainya. Dialah, David Hidayat.

 

Tekad Melestarikan Kampung Halaman

Pada tanggal 16 November 2022 lalu, dalam rangkaian acara KTT G20 di Bali, para delegasi negara berkeliling kawasan ekosistem mangrove dan turut serta menanam mangrove di Hutan Mangrove Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali. Sebagai negara dengan luas kawasan mangrove 3.364.076 Ha (data KKP tahun 2021), pemanfaatan lahan sekitar pesisir di setiap daerah dapat dilakukan dengan penanaman mangrove sebagai usaha mitigasi perubahan iklim.

Upaya pelestarian lingkungan dengan mangrove pun telah diterapkan oleh ANDESPIN (Anak Desa Sungai Pinang) Deep West Sumatera, yang didirikan oleh David Hidayat pada tahun 2014. Pada mulanya ANDESPIN hanyalah sebuah klub selam. Namun dikarenakan kegiatan menyelam tak dilakukan setiap harinya, David pun menanam mangrove di Pantai Manjuto dan Pantai Erong, Nagari Sungai Pinang.

siapa ketua andespin

Tanaman dengan jenis rhizophora itu tumbuh dengan baik, ada yang sekitar 5-7 meter, dan yang masih kecil sekitar 50 sentimeter tingginya. Makin lama tanaman itu, menjadi hutan mangrove dengan luasnya sekitar 1 hektar (di tahun 2021). Efektivitasnya dapat menahan hempasan ombak agar tidak sampai ke jalanan ketika air laut pasang.

Meski pada awalnya David pernah menghadapi pandangan sinis dari masyarakat sekitar, tetapi ia tekun melakoni tugasnya. Padahal bisa saja lulusan Sarjana Perikanan kampus Universitas Bung Hatta tahun 2015 ini merantau ke kota lain. Namun ia berpikir hal yang berbeda.

"Banyak sarjana di kampung kami, cenderung keluar kampung. Padahal, seharusnya sarjana itu yang membangun kampungnya. Karena tidak mungkin kita berharap kepada orangtua kita untuk membangun kampung." Cerita David Hidayat saat Awarding 13th SATU Indonesia Awards 2022.

 

Laju Kemudi ANDESPIN untuk Pelestarian Lingkungan

Tekad David Hidayat membawa ANDESPIN untuk melestarikan lingkungan terus dilanjutkannya, dengan melihat hal lain yaitu transplantasi terumbu karang di Kawasan Wisata Terpadu, Mandeh, Sumatera Barat. Secara berkala pegiat ekowisata ini menyelam untuk memonitor langsung, sambil memperbaiki ikatan bibit-bibit yang memungkinkan terlepas akibat arus air.

apa saja kerja andespin

Gebrakan ANDESPIN belum usai. Rumah baca pun didirikannya sebagai sarana literasi anak-anak di sekitar Sungai Pinang, untuk menjaga alam. Edukasi sambil membersihkan sampah laut, baik di kawasan pesisir maupun ketika menyelam ke taman terumbu karang juga dilakukan, kepada masyarakat sekitar dan para wisatawan yang datang, sehingga makin banyak yang memahami akan bahaya sampah plastik.

Dukungan manis tidak hanya dari pemerintah, swasta, individu, mahasiswa perguruan tinggi, dan organisasi pecinta lingkungan saja, tetapi juga dari masyarakat sekitar yang ikut terlibat dan merasakan dampak positifnya. Kekhawatiran berkurang akan dampak abrasi, bahkan hasil dari hutan mangrove pun telah memiliki produk turunan semenjak tahun 2020 seperti pembuatan batik dan kopi, sehingga masyarakat Nagari Sungai Pinang, khususnya para ibu dapat berdaya dan perekonomiannya meningkat.


ANDESPIN Kukuhkan sebagai Kelompok Pelestari Lingkungan

Fokus untuk melestarikan lingkungan, ANDESPIN Deep West Sumatera melangkah lebih mantap menjadi bagian dari BPSPL Padang (Balai Pengelolaan SD Pesisir dan Laut) sebagai Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK). Pengukuhan sebagai kelompok masyarakat yang berkomitmen dalam melestarikan lingkungan, ANDESPIN Deep West Sumatera telah: 

  • Terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Painan, nomor 77/ADWS.HKM/VIII/2018/Parpen. 
  • Memiliki Akta Pendirian Nomor 48 Tahun 2018 Tanggal 29 Agustus 2018. 
  • Mendapat penetapan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat melalui SK Kepala DKP Provinsi Sumatera Barat No: SK.180/SK-DKP.3/XII/2020.

Antara Tantangan dan Harapan

Setiap usaha pasti akan ada tantangan yang dihadapi. Disampaikan oleh David Hidayat ketika momen Awarding 13th SATU Indonesia Awards 2022, bahwa masih terdapat tantangan seperti terbatasnya perlengkapan untuk menyelam. Kebutuhan untuk dermaga hutan mangrove masih diperlukan sekitar 300 meter, dan untuk kawasan di Manjuto terdapat 10.000 bibit yang akan ditanam tahun depan. 

cara kerja andespin david hidayat

Momen David Hidayat menerima Penghargaan SATU Indonesia Awards 2022

Bermimpi menjadi salah satu cara untuk meraih langkah selanjutnya. Begitupula dengan Penjaga Laut dari Pesisir Selatan, Sumatera Barat ini yang memiliki impian untuk terus bersama-sama melestarikan lingkungan, punya kawasan taman laut dan laboratorium hidup hutan mangrove yang dapat dijadikan sebagai tempat wisata, penelitian, dan penyeimbangan kawasan terutama kawasan pesisir, sehingga ekonomi masyarakat lebih meningkat.

Baca Juga: Lingkungan untuk Kita, Kita Pula yang Merawatnya

Nagari Sungai Pinang, Sumatera Barat menjadi lokasi kehadiran 1 orang penggerak yang memberikan inspirasi dan membangkitkan rasa semangat untuk menjaga lingkungan, meningkatkan literasi, sekaligus pemberdayaan ekonomi warga sekitar dengan ekowisata. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui diraih ANDESPIN Deep West Sumatera, untuk Indonesia bangkit.


Sumber materi:

  • https://www.youtube.com/watch?v=5udsom3Jxf0
  • https://www.uc.ac.id/library/david-hidayat-pelestari-pesisir-sungai-pinang-kompas-23-oktober-2021-hal-16/
  • https://kkp.go.id
  • akun Instagram: @davidandespin

Komentar

Okti Li mengatakan…
Sepak terjang Andespin perlu diacungi jempol. Semoga semakin banyak generasi muda yang berdedikasi seperti anak desa sungai pinang ini ya... Melestarikan mangrove demi kelestarian alam
Annie Nugraha mengatakan…
Senang banget lihat semakin bertambahnya organisasi yang peduli akan lingkungan seperti ANDESPIN ini. Sarat dengan kegiatan yang memikirkan tentang keterbelangsungan alam, lingkungan hidup dan banyak hal yang terlibat di dalamnya.

Semoga akan lahir andespin-andespin lain dari banyak daerah yang ada di Indonesia.

BTW, saya pernah motret dan menuliskan tentang TAHURA (Taman Hutan Rata) yang berlokasi di Nugrahrai Bali ini. Takjud dengan keindahannya. Hasil fotonya terangkat karena keindahan tempatnya.
Annisa Rizki Sakih mengatakan…
Saya suka sekali dengan pola pikir David Hidayat bahwa para sarjana sebaiknya justru membangun kampungnya masing-masing.
Semoga makin banyak yang sependapat dan membangun daerahnya.

Lihat foto-fotonya jadi kangen dengan kampung halaman suami. Pulau kecil yang masih dikelilingi hutan mangrove alami
Maria G Soemitro mengatakan…
Indonesia butuh banyak pemuda seperti David ya

karena banyak masalah di Indonesia yang membutuhkan semangat anak muda untuk mau turun tangan

income mah pasti nyusul kemudian
andyhardiyanti mengatakan…
Salut ih sama gerakan baik macam ANDESPIN ini. Salut juga dengan pemuda keren macam David ini. Semoga ke depannya kian banyak generasi muda yang bergerak dan mau turun tangan menunjukkan kepeduliannya, menjadi solusi atas berbagai masalah di Indonesia.
Emma Malika mengatakan…
Salut dengan perjuangan Uda David ya, tapi memang betul kalau bukan kita yang menjaga lingkungan lalu siapa lagi? Ini perlu selain untuk kelestarian alam juga untuk masa depan penerus kita.
Dee_Arif mengatakan…
Keren sekali perjuangannya
Memang butuh orang orang seperti ini ya mbak
Biar lingkungan tetap terjaga kelestariannya
Sofia Sari Dewi mengatakan…
Salut sama ANDESPIN, kita semua juga bisa mulai dari diri masing2 nih biar kelestarian alam terjaga yaaa
Sofia Sari Dewi mengatakan…
Salut sama ANDESPIN. Kita semua juga bisa nih memulai dari diri sendiri. Biar lingkungan terjaga kelestariannya
Dee_Arif mengatakan…
Senang sekali melihat ada gerakan seperti
ANDESPIN ini
Anak muda yang peduli pada lingkungan dan kampung halamannya
Triani Retno A mengatakan…
Selalu saluuut sama sarjana yang mau pulang kampung untuk membangun kampungnya sendiri. Sedangkan aku, kampung halamanku .... aku lupa di halaman berapa. :))
lendyagasshi mengatakan…
Menginspirasi sekali..
Gerakannya untuk menanam mangrove ini pastinya gak mudah, tapi terus dilakukan sehingga menginisiasi pemuda lain untuk bergerak bersama menjaga lingkungan laut di wilayahnya masing-masing dari abrasi.
Ranggi's Travel Story mengatakan…
Masya Allah semoga banyak generasi muda yang terinspirasi gerakan ANDESPIN ini...Semoga lingkungan kita terjaga dengan baik kedepannya (gusti yeni)
Witri Prasetyo Aji mengatakan…
Mas David ini keren banget,menginspirasi. Memang ya, seharusnya sarjana atau orang berilmu juga turut membangun kampung halaman, kalau merantau semua, siapa yang peduli akan kampung halaman?
Hallowulandari mengatakan…
G20 kemaren emang banyak bikin geleng-geleng kepala yaa, tak terkecuali hutan mangrove nya! Inisiasi program-program lingkungan dari masyarakat kaya Andespin emang harus disambut baik ya sama pemerintah, NGO dan juga masyarakat, biar bisa gotong royong ngatasin isu lingkungan bareng-bareng
Goresan hati mengatakan…
Semoga banyak lagi Andespin lain di tempat lain yang bisa membantu pelestarian lingkungan. Butuh yang begini nih biar bumi kita tetap lestari.