Bukan hadiahnya, tapi ini yang bikin berkesan dari lomba HUT RI, kira-kira apa ya? Soalnya tinggal menghitung jam saja, perayaan Hari Ulang
Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia akan menyambangi kita. Tak hanya di sekitar
komplek rumah, jalan raya, pasar, maupun perkantoran saja telah terpasangnya
hiasan serba merah putih, tetapi juga pada website pun sudah wara-wiri dan
dilengkapi logo “78 Terus Melaju untuk Indonesia Maju”.
Di media sosial, khususnya platform tiktok FYP (for your page) saya dipenuhi dengan beraneka lomba dalam rangka HUT RI ini, seperti lomba estafet tuang air, panjat pinang, lomba estafet pindahkan tepung, lomba memakai sarung secara tersambung, lomba balap karung, lomba berhias tanpa cermin, lomba memindahkan belut, lomba balap karung, tak lupa lomba makan kerupuk.
Lalu Bagaimana Lomba HUT RI di Komplek Rumah Saya?
Alhamdulillah, sudah mulai ramai terdengar pembukaan pendaftaran lomba HUT RI. Begitupun dengan hiasan umbul-umbul dan bendera merah putih, juga sama seperti di komplek lainnya. Meski mungkin terbilang, “perlombaan yang biasa saja setiap tahun”, tetapi selalu menarik antusias siapa saja. Ya, antusias dalam lomba HUT RI ini, menurut saya feel-nya tetap sama bergeloranya dari tahun ke tahun.
Kecuali saat masa pandemi ya, lomba HUT RI ditiadakan karena kan di waktu tersebut mobilitas dan berkumpul dibatasi. Makanya ketika ada lagi semenjak tahun 2022 lalu, rasanya seperti hidup dunia ya, hehe. Sebab ada kegiatan yang kumpul-kumpul lagi.
Apa yang mengesankan dari lomba HUT RI?
Apapun jenis perlombaan yang diselenggarakan tentunya tujuan utama dalam memeriahkan acara HUT RI, tanpa melihat apa hadiahnya. Mohon maaf, bukan bermaksud untuk mengukur dan menilainya dalam ukuran rupiah, yang istilahnya:
- “Dengan harga segitu kamu bisa beli deh”..
- “Nyari di pasar atau tinggal klak-klik di hape, pesan, tinggal tunggu deh barang dikirim.”
Akan tetapi, ada nilai lain yang mengesankan dari itu, ialah Kamu Orang pada Ngumpul, Toh! Bisa kan jadinya muncul ngobrol bareng meski cuma setahun sekali.
Mungkin dalam keseharian ada yang hanya sekilas bertegur sapa, bahkan mungkin menoleh saja tidak, sangking sibuknya. Ingin sekadar bersilaturahmi ke rumah sambil membawa penganan, tetapi melihat pintu pagar rumah tinggi dan terkunci rapat, rasa sungkan pun muncul, takut bila si empunya rumah tidak ada di rumah atau tidak menyambut dengan baik. Seakan itu tembok Berlin masih berdiri kokoh hingga kini padahal udah hidup di jaman AI. (Hiperbola amat yak, hehe).
Baca Juga: Warna Biru Bermakna Apa?
Dengan perayaan lomba HUT RI ini semua bersuka cita mengikutinya. Tertawa dan kumpul bersama, sehingga kerekatan pun jadi semakin terjalin. Tadinya tidak tahu menjadi kenal. Sebelumnya hanya mengenal sepintas jadi bisa berbincang-bincang dengan hangat. Mungkinkah terjadi cinlok? Eh.. ini hanya diri Mas dan diri Mbak yang tahu, hihihi.
Yes, lomba HUT RI memberikan semangat persatuan untuk kita. Tidak sebab hadiahnya yang diukur. Tidak pula karena lombanya yang mungkin sudah basi karena itu-itu saja, melainkan hal yang mengesankan dari lomba HUT RI adalah bisanya kita berkumpul bersama warga lainnya.
Bersosialisasi yang tak akan basi, karena hidup sebagai insan di dunia bukan hanya hablum minallah saja, tetapi juga hablum minannas. Kalau lingkungannya yang kurang kondusif alias warganya tidak asik/julid, maka panjatkan doa Nabi Daud AS, berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ جَارٍ عَيْنُهُ تَرَانِي وَقَلْبُهُ يَرْعَانِي إِنْ رَأَى خَيْرًا دَفَنَهُ وَإِنْ رَأَى شَرًا أَشَاعَهُ
Latin: Allahumma inni a'udzubika min jaarin 'aynuhu taranii wa qalbuhu yar'aani, in ra a khayran dafanahu wa in ra a syaraan asyaa'ahu.
Terjemahan: Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang mana matanya melihat kepadaku, tetapi hatinya mengawasi (kesalahan)ku. Jika melihat kebaikan (dariku), ia menutupinya dan jika melihat kejelekan (dariku), ia mengumumkannya. (Ibnu Abi Syaibah no. 29891).
Baca Juga: 11 Tahun Usia Komunitas Sudah Bisa Apa Saja?
Jadikan semangat kemerdekaan dengan menjaga hubungan baik dengan sesama. Yuk gaes,, bisa ya..bisa! Terus kamu bakalan ikut lomba HUT RI apa nih? Dan apa kesannya buat kamu?
Memang kadang ada orang yg ikut lomba 17an cuma ngincer hadiahnya ya, Mbak. Wkwk.. Kangen sih sama suasana lomba di kampung halaman. Kalo di Bali mah, ga ada panjat pinang, jadi kurang seru, padahal kan itu yg ikonik. Hehe.
BalasHapusAlhamdulillah ya, kali ini bisa nikmatin lagi 17'an. Paling berkesan tuh pas games pukul bantal diatas sungai. Pas jatuh nggak sakit sih cuma malunya doang yang sakit. Hahaha
BalasHapusDi sekitar sini sudah ramai nih, Mbak. Apalagi tempat tinggal saya diapit 2 RT, jadi ramai.
BalasHapusDan setuju sekali, lomba 17 Agustus, bukan karena hadiahnya. tapi keseruan dan kebersamaannya. Setahun sekali ini hehehe.
Ikut sih ga. Tp hrs jd panitia dan ikut nyediain hadiahnya meski kecil. Kadang hasil goodiebag ngeblog jg aku masukin kyk notebook, tumblr, kaos dll. Biar mkn meriah. Soalnya yg ikut tuh kbnykn anak2 dan emak2 sih. Rame kalo ada mereka lombanya.
BalasHapusAlhamdulillah ya, acara kemerdekaan RIBselalu dipenuhi dengan lomba yang meriah. Di desa saya juga. Kalau soal hadiah memang gak seberapa, tapi yg penting bisa guyub rukun.
BalasHapusTerus nih, orang-orang desa kan masih banyak yg belum kenal suami saya. Karena kemarin suami saya ikut lomba badminton, jadi banyak kenalan lagi. Meskipun lombanya kalah, tapi Alhamdulillah bisa kenal dengan yang lainnya.
Kalau aku suka euforianya, yes, setuju mba, bukan masalah nilai hadiahnya. Namun, lebih ke memeriahkan momentum peringatan kemerdekaan Indonesia aja
BalasHapusYang paling ditunggu momen teriak hebohnya ibu-ibu kalo lomba. Bahkan kalo anaknya yang lomba emak emaknya yg paling hobahhh :D
BalasHapusYang paling ditunggu momen teriak hebohnya ibu-ibu kalo lomba. Bahkan kalo anaknya yang lomba emak emaknya yg paling hobahhh :D
BalasHapusLomba HUT RI ini bukan hadiahnya sih yang jadi tujuan utama
BalasHapusTapi bagaimana bisa berlomba sambil memperkuat silaturahmi dengan sesama tetangga ya mbak
Saat acara agustusan memang tidak ada yang lebih berkesan dari kebersamaan. Bisa kumpul dengan tetangga kiri, kanan, depan, belakang. Yang tadinya hanya saling senyum sapa, bisa mengobrol bebas.
BalasHapusSetuju, acara 17-an itu esensinya ada pada kebersamaannya ya. Ini juga jadi momen untuk jaga hubungan baik dengan masyarakat di sekitar. Seru nontonin orang-orang lomba juga
BalasHapusKangen deh ikutan lomba 17 agustusan di rumah. Sekarang lombanya di dominasi sama bocil-bocil, padahal yang tua-tua juga pengen ikutan. wkwk
BalasHapusklo ikut lomba emang seru sih yaa, perasaan dapetin hadiah Dari menang lomba tuh beda Dari pada beli sendiri ya
BalasHapusDariduluuuu ngga suka ikutan lomba wkwkw tp skrg jadi harus ikutan karena ada lomba buat walimurid, hikss
BalasHapusyaa seru2 aja sihh >.<
Adanya acara lomba 17 Agustusan menjadi saling kenal, saling bekerjasama dan saling memberi semangat. Ikut seneng dan semoga jiwa raga sehat selalu. Merdeka!
BalasHapusnah ini, biasanya yang ditunggu saat 17-an itu nonton upacara 17an dan ikutan lomba2nya xD bertabur hadiah biasanya ^^ lombanya seru, hadiahnya banyak, kumpul2 juga, hihi
BalasHapusKemarin saya ikut jadi supporter aja. Pas lagi sakit tangan, ga bisa digerakkan kalau ikut lomba
BalasHapusJadinya cuma jadi team tertawa menyaksikan kekonyolan para peserta lomba dalam HUT RI ke 78 kali ini
Di saat yang lain berpartisipasi dalam lomba Agustusan. Apalah daya saya tidak bisa ikutan. Di kampung saya sepi, jika pun ada lomba itu adanya di Kelurahan yang lumayan jauh dari rumah. Terus lombanya juga hanya untuk anak-anak.
BalasHapusbuat saya sih lomba makan kerupuk yang makin lama makin kreatif
BalasHapuskarena semua usia bisa ikut, mulai dari anak2 hingga dewasa
dan dengan mudah kita bisa tertawa bersama
Allhamdulillah di komplek aku ada lomba 17 mba. Cuma aku ga ikut hahaha 😂. Soalnya yang ikut anak - anak 😂. Tpi memang berkesan banget ya lomba 17 agustus itu. Soalnya seru banget. Ga terlupakan menurut aku walau udah emak emak juga aku. Inget terus 😂
BalasHapusSeneng banget sama momen-momen kumpul begini..
BalasHapusRasanya bisa silaturahm sama tetangga. Makan bareng, lomba bareng, dan kalah menang itu cuma bonus yaa.. Bahagia karena kini gak pandemi lagi tuh.. alhamdulillah wa syukurilaaah..
Naaah sama nih dengan yang aku rasakan. Hal berkesan dari acara 17-an tuh ya pas kumpulnya itu. Tetangga yang jarang keluar rumah, jarang bersapa, apalagi kumpul dan makan bersama, pada muncuuuul. Kayak di komplek ku sini, pas lomba 17 an eeeeh membludak, dari anak-anak sampai orang tua semua datang. Ada yang ikut lomba, ada yang cuma nonton, ada yang sibuk saling ngobrol, dan lainnya. Apalagi ada acara makan bersamanya, wuiih makin seru. Kayak pesta rakyat skala RW haha
BalasHapusLomba 17an jd sarana buat silaturahmi warga sebenernya. Aku ikut apa aja sih, ga ngincer menang, lha wong seru, kapan lagi bs joget dan teriak-teriak haha
BalasHapusTahun ini lomba kemerdekaan di komoleksku ramen banget
BalasHapusAku senang
Aku ikutan lomba estafet air mbak
Kemarin sih ikutan lomba di kantor, lumayan lah buat happy dan melepas kepenatan besoknya ngebantu panitia lomba 17an buat lansia, seru juga sih
BalasHapusBener deh, menurutku lomba tahunan 17 an selalu special. Padahal hadiahnya juga B aja kan. Tapi emang momen kebersamaannya, kerja samanya, yang biasanya jarang bisa ngumpul sekarang bisa team work! Bisa hore2 bareng tuh priceless ya.
BalasHapusPas 17 Agustus ke marin, saya iseng keliling kompleks, baru tahu ternyata serius upacara di RW. Malah SD di kompleks pakai acara paskibra kayak di TV. Baru ngeuh, karena selama ini saya wajib upacara di kantor, jadi malah engga perhatiin lingkungan sendiri...hehe...
BalasHapusKalau lomba-lombaan, biasanya di hari Minggu atau minggu depannya sih
Bener. Yang saya tekankan pada anak bahwa lomba buat mengenal tetangga.. menampakkan diri di depan tetangga kalau ada kenapa2 bisa kenal.
BalasHapusSeru-seruannya sih kalau lomba agustusan, hadiahnya hanya pelengkap.
BalasHapusAgustusan rame terus sepanjang bulan, khususnya pasa akhir pekan, siang dan malam pada gantian ngadaian acara.
Semangat ultah ke 78 Indonesia.
Di kampung saya, hari Minggu ini baru diselenggarakan lomba lombanya. Semua warga kampung yg ada tidak bekerja turun memeriahkan acara ini. Mulai pagi tadi, barusan setelah istirahat duhur dan lanjut sampai malam nanti
BalasHapusYang dikangenin dari Lomba itu vibesnya, gitu gak sih mba? Haha, jujurly aku termasuk tim yang suka jejeritan ngasih support ketimbang yang jadi peserta ikut lomba. MEskipun hadiah lombanya yaa sebantas kipas angin kecil, bak mandi ataupun panci seng. Seru aja kalau liat lomba2 gitu.
BalasHapusAlhamdulillah tahun ini perayaan HUT RI meriah banget. Sampai hari ini di desa saya masih aja lajut lomba-lombanya.
BalasHapusBuat kita-kita mah hadiah gak terlalu dipikiran ya, yang penting ikut berpartisipasi dan menebarkan semangat positif.
Jujurly, aku belum pernah ikut lomba 17an lagi terakhir rame² masukin pake dalem botol, wkwk..
BalasHapusWaktu pandemi kemarin, banyak lomba Agustusan yang diselenggarakan online. Masya Allah ya, kalau diingat lagi. Semoga membuat kita jadi semakin mensyukuri kemerdekaan ini.
BalasHapusIh iya, alhamdulillah tahun ini bisa lomba yang meriah. Keknya mulai tahun kemarin juga udah, tapi gak semeriah di tahun ini. Memang selain keseruannya, lomba di 17 Agustusan juga ajang silahturahmi bagi tetangga di lingkungan masyarakat. Tahun ini sih aku gak ikutan, tapi mamaku rutin banget ikut tiap tahunnya (selama pandemi sih gak ya krn gada acara apa2 juga).
BalasHapusLihat foto lomba panjat pinang saya jadi ingat berita yang menelan korban
BalasHapusDuh kalau ajal memang enggak mengenal kita lagi dimana
Makanya selalu ingat meski sedang senang juga enggak boleh berlebihan
selain ngumpul bareng sesama warga yang jarang ketemu, anak-anak sih yang paling suka ikutan lomba. seru-seruan gitu. apalagi kalau menang, duh seneng sekaligus bangga
BalasHapusSepakat banget Mbak Fenny. Moment perlombaan 17 Agustusan banyak hikmah yang terkandung didalamnya, salah satu yang terasa adalah silaturahmi dengan tetangga sangat terasa mulai dari persiapan, sampai momen perlombaan itu sendiri sangat luar biasa
BalasHapusBiasanya RT tempat aku tinggal tuh lombanya meriah, dari anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak pada kompak. Tapi tahun ini enggak ada lomba karena bakalan ada wayang kulit dan reog. Agak sepi sih...
BalasHapusWah dikasih doa juga nih. Tapi kalo aku emang males berbaur nih xixixi. Jadinya ga ikutan lomba agustusan lagi. Anak-anakku doang di sekolahnya ikut lomba.
BalasHapusIya lho, kak. Momen HUT RI tahun ini tuh jadi ajang saling tegur sapa kembali setelah sekian lama sibuk dengan kegiatan masing-masing. Paling nggak kan jadi tahu kabar si tetangga gimana, dan ngobrol sebentar. Apalagi kalau ikutan lomba bareng, jadi makin akrab.
BalasHapustahun ini anak2ku ngga ikut perlombaan agustusan kak.. soalnya pas tak bawa ke rumah ibuku di luar kota. semoga aja tahun depan bisa lebih merasakan hype nya di rumah
BalasHapusdulu pas maasih kecil, selalu semangat nungguin lomba 17an, mulai dari makan kerupuk, lomba bakiak, lomba masukin pensil ke botol, sm bawa kelereng di sendok, duh jadi nostalgia masa kecil deh jadinya
BalasHapusSayangnya di RTku beberapa tahun terakhir ga ada lomba. Lomba dipusatkan di kantor kelurahan yang lumayan jauh juga. Syukur di sekolah anak bungsuku ada lomba, buat siswa, guru dan pengurus komite sekolah. Jadi deh aku ikut memeriahkan..Cuma ikutan tim hore saja sih karena didapuk ibu sie dokumentasi (alasan aja ini hihihi). Sementara anakku lomba karnaval juara dua, cosplay jadi Jendral Sudirman. Alhamdulillah
BalasHapus