Reza Permadi: Oase di Tengah Pandemi, Giatkan Pariwisata Indonesia

apa itu virtual tour

Gerak cepat langkahnya memanfaatkan teknologi dilakukan, agar mereka yang terdampak pandemi di sektor pariwisata tidak makin terpuruk. Kegiatannya mendapat sambutan baik dari mereka yang membutuhkan upaya agar ekonomi di tengah pagebluk kala itu bisa merangkak naik, meski harus berjibaku dengan lokasi yang terbatas dengan jaringan internet. Ya, dia yang merupakan lulusan sarjana teknik geologi dan melanjutkan program magister bidang pariwisata itu pun, bisa memberikan secercah harapan baik itu. Reza Permadi, sosok inspiratif yang menjadi oase di tengah pandemi bagi sektor pariwisata Indonesia pun, hadir dengan inovasinya.

Ide Brilian itu Muncul Berkat Skill yang Dimiliki

Semenjak ditetapkannya pandemi global di tahun 2020 oleh WHO dan KepPres Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), serta bencana nonalam berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional, segala aktivitas sosial dan mobilitas pun terbatas. Namun, sosok inspiratif kelahiran tahun 1993 ini tidak ingin tinggal diam. Reza Permadi menginisiasi virtual tour, dengan skill yang dimilikinya sebagai lulusan program magister Sustainable Tourism dari Universitas Padjajaran, dan berkat mempelajari coding saat kursus.

pemenang satu indonesia awards teknologi vitual tour

“Terpikirkan oleh saya karena memiliki pengalaman perjalanan ke luar negeri, oh ternyata ada virtual tour nih. Atau lebih detailnya adalah imersif virtual tour.” Terangnya melalui wawancara langsung dengan saya di kediamannya, bilangan Tebet, Jakarta Selatan.

Ia memulai langkah virtual tour sederhana, menggunakan software gratisan yaitu google maps dan earth. Lalu mengumpulkan pemandu wisata (tour guide) di beberapa daerah untuk dibekali kemampuan. Mereka pun memandu wisata secara daring melalui platform online meeting dan menggunakan ponsel masing-masing. Pada rentang tahun 2020 sampai 2021, wisatawan yang mengikuti virtual tour, hanya membayar sekitar 20K hingga 50ribu selama 2 jam.

pemenang satu indonesia awards teknologi vitual tour
sumber akun instagram @autorin

“Yang berkesan adalah saya punya ide untuk bikin pelatihan, lalu mengumpulkan 10 orang tour guide yang punya storytelling bagus, mampu menggunakan smartphone dengan baik, lokasi dan jaringan internet yang bagus. Lalu membuat festival wisata virtual pertama yaitu festival libur lebaran di tahun 2020. Di sini ramai yang ikut, bahkan 10 tour guide tersebut yang memandu selama 2 jam mendapat 1juta rupiah masing-masing.” Terang Reza Permadi yang juga membangun Autorin bersama kedua temannya. Startup yang memberikan layanan one-stop-solution kepada para wisatawan, membantu para tour guide dengan membuat festival tour ke beberapa destinasi wisata dan membuat pelatihan-pelatihan kepada tour guide di seluruh Indonesia.

Kendala dan Kebahagiaan yang Berkesinambungan

Setiap usaha yang dilakoni akan berkesinambungan dengan kendala. Begitupun tantangan dari wisata virtual ini adalah tempat-tempat wisata yang belum mendukung akses internet, misalnya puncak gunung. Namun inisiatif pun dikembangkan untuk lokasi yang tidak terjamah internet, melalui pembuatan taping rekaman video sebagai footage, lalu dipadukan menjadi platform.

kenapa ada virtual tour
momen pelatihan wisata virtual - sumber akun instagram @autorin

Waktu di awal virtual tour diperkenalkan, ternyata ada ketakutan yang dirasakan para pemandu wisata. Takut bila profesi pemandu wisata diganti dengan komputer. Padahal untuk menjalankan konsep virtual tour ini, si pemandunya alias tour guide itu sendiri yang membuat konten dan memandu acaranya. Dengan pelatihan dan kontribusi Reza Permadi bersama Autorin kepada para tour guide, kecemasan itu pun menjadi hal yang manis karena mereka dapat membuat wisata virtual dan sekaligus membantu bagi yang terdampak pandemi (tidak adanya pemasukan).

“Lewat virtual tour mereka bisa memandu wisata dan mengoptimalisasi penggunaan gawainya untuk mendapatkan cuan dan memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka. Sampai ada yang bilang ke saya, Terima kasih ya Pak, karena mengajarkan saya virtual tour, sekarang anak saya bisa beli susu.” Ujar Reza Permadi.

sejarah virtual tour di indonesia datang sejak kapan
momen pelatihan wisata virtual - sumber akun instagram @autorin

Sedangkan dari sisi wisatawannya (user), manfaat virtual tour ini bisa menjawab rasa bingung saat pandemi karena terbatasnya untuk beraktivitas. Mereka bisa menjelajah, menonton alias healing tipis-tipis dengan wisata virtual karena ke tempat-tempat seperti Raja Ampat, Aceh, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya. Ini dapat meningkatkan literasi digital, sebab acap kali internet hanya digunakan untuk berbelanja online, dan main games saja.

Semangat Dukung Pariwisata Indonesia, Bangkitkan Perekonomian

Meski untuk masa kini, virtual tour mungkin sudah tidak terlalu ramai diminati seperti ketika pandemi, karena orang-orang sudah langsung menuju ke destinasi wisata pilihan. Namun, kehadiran virtual tour bisa membangkitkan semangat mereka yang menonton lalu menabung, sehingga suatu waktu bisa langsung berkunjung ke destinasi wisata tersebut. 

Pemanfaatan teknologi virtual bisa berguna untuk kehidupan masyarakat dan negeri ini jadi lebih baik, karena ada peningkatan ekonomi juga yang terhubung di sana. Sebab para pemandu virtual tour tidak hanya menjelaskan tentang wisata di suatu tempat saja, tetapi juga mengangkat kebudayaan lokal setempat baik dengan menyiapkan oleh-oleh, maupun kain tenunnya.

reza permadi autorin ceo
saya bersama Reza Permadi di kediamannya di Tebet, Jakarta Selatan

Penerima apresiasi Satu Indonesia Awards tahun 2021 bidang teknologi ini memiliki harapan untuk pariwisata Indonesia, agar mengedepankan tidak hanya jumlah wisatawannya (kuantitas) saja, tetapi juga secara kualitas para wisatawan bisa betah berkunjung, punya produk yang berkualitas, ramah lingkungan, dan menjadi pariwisata yang regeneratif di masa depan.

“Arti regeneratif adalah menjadi pariwisata yang berkelanjutan, pariwisata yang kita datang ke suatu tempat tidak mengubah apapun dan membawa dampak positif untuk destinasi wisata tersebut, misalnya kita sudah datang ke suatu tempat wisata dengan tidak membuang sampah sembarangan, sudah menjaga sekitar, dan bisa juga sekaligus menanam pohon di sana untuk menghentikan jejak karbon kita di sana.” Jelas Reza Permadi.

Selain mendapat apresiasi Astra, bersama Autorin ia juga berkolaborasi dengan Kominfo di Dubai 2020 akhir tahun di acara Indonesia Expo terkait imersif virtual tour. Ya, dukungan dari berbagai pihak, salah satunya adalah pemerintah, seperti Kementerian Pariwisata, Baktikominfo, dan Kementerian Tenaga Kerja untuk membuat pelatihan, salah satunya lewat Prakerja.

reza permadi autorin ceo founder
Momen Reza Permadi di acara Festival HAM 2021  mengangkat isu kelompok rentan di industri pariwisata di masa pandemi - dok. akun IG @repermadi 

Kegiatan Reza Permadi bersama Autorin untuk pariwisata Indonesia pun terus berlanjut. Dalam waktu dekat ini berkolaborasi dengan salah satu kampus di Batam.

“Mereka ingin memvirtualkan tempat wisata di Kota Batam, walau memang tidak diperuntukkan kepada tour guide seperti dulu.” Terang Reza Permadi.

apa yang dimaksdu teknologi virtual

Semangat dukung pariwisata Indonesia untuk lebih maju, dengan tonjolkan kelokalan budaya kita, berpadu kreativitas para pemandu wisata, serta peran serta mereka yang paham akan teknologi virtual tentunya kebangkitan perekonomian kita pasca pandemi ini bisa makin meningkat. Sejatinya, teknologi hadir untuk membantu. Sebab teknologi virtual itu Adaptif, Relevan, dan Mendekatkan yang jauh bukan menjauhkan yang dekat ~ Reza Permadi.

13 komentar

Komen Blog fennibungsu.com
Okti Li mengatakan…
Duh keren nih udah ketemu Reza langsung. Kalau saja saya bisa ke Tebet, pengen belajar juga deh terkait pariwisata dan kondisi desa. Pengen di pedesaan itu dibuat konsep pariwisata seperti apa gitu baiknya...
Komen Blog fennibungsu.com
Yonal Regen mengatakan…
Selalu ada jalan untuk orang-orang kreatif di tengah keterhimpitan sekelas Covid 19 pun. Sosok Reza Permadi telah membuktikan bahwa akan ada celah untuk kita bangkit jika kita berikhtiar dengan maksimal, tidak hanya untuk kita, tetapi juga masyarakat luas akan merasakan kemanfaatannya
Komen Blog fennibungsu.com
Bambang Irwanto mengatakan…
Di balik pandemi, banyak sekali hal-hal yang menajdi terobosan dan hal baru ya, Mbak. Termasuk virtual wisata ini.
Dan menurut saya, walau pandemi sudah mereda, wisat virtual tetap diminati dan bermanfaat. Misalnya saya mau ke Raja Ampat, bisa ikutan wisata virtual dulu. Jadi tau sikonnya dulu dan semangat buat nabung hehehe.
Komen Blog fennibungsu.com
Yustrini mengatakan…
Virtual tour ini sangat menarik. Aku pernah ikutin virtual tour ini, pas pandemi. Asyik banget bisa jalan-jalan tanpa harus keluar rumah.
Komen Blog fennibungsu.com
ANGGITA RAMANI mengatakan…
Wow, masyaAllah keren idenya nih virtual tour saat pandemi melanda. Dengan ide ini minimal pariwisata tidak benar-benar mati saat itu ya
Komen Blog fennibungsu.com
Didik Purwanto mengatakan…
Zaman now emg kreativitas perlu ditonjolkan ya kak. Nggak nyangka jg wisata virtual mampu menghasilkan pundi2. Terutama saat pandemi lalu. Atau minimal kita bs berwisata visual dulu sblm bs ke sana secara fisik. Apalagi kalo kita blm pny tabungan ckp dan fisik blm mumpuni. Wisata virtual gini bs jd solusi.
Komen Blog fennibungsu.com
Han mengatakan…
Duuh kalimat penutupnya pamungkas bangett.
bener dan setuju sih, bahwa teknologi seharusnya mendekatkan yang jauh. bukannya menjauhkan yang dekat
Komen Blog fennibungsu.com
Dee_Arif mengatakan…
Keren ya ini
Pandemi membuat terus berinovasi
Autorin membantu perkembangan pariwisata Indonesia
Komen Blog fennibungsu.com
Leyla Hana mengatakan…
Ternyata ada ya orang yang mau membayar untuk berwisata secara virtual. Bayarannya masih murah sih. Lumayan bisa mengobati rasa penasaran terhadap destinasi wisata tertentu ketika belum ada dana untuk datang langsung.
Komen Blog fennibungsu.com
Kyndaerim mengatakan…
MasyaaAllah, Mas reza keren sih idenya. Jdi tetep produktif ya di tengah keterbatasan kita berinteraksi. Memamg teknologi tuh kalo dimanfaatin bener² ya hasilnya juga maksimal.
Komen Blog fennibungsu.com
lendyagasshi mengatakan…
Pernah mengikuti salah satu virtual tour dan ternyata seru sekali..
Apalagi kalau guide-nya paham betul mengenai tempat yang didatangi tersebut. Jadi terasa lebih banyak tau hidden story-nya juga..
Komen Blog fennibungsu.com
Goresan hati mengatakan…
Keren filosofnya ya kak. Mendekatkan yang jauh. Bukan menjauhkan yang dekat. semoga kerjasama dengan Batamnya lancar ya dan kita bisa sowan ke Batam seakan Batam cuman tetangg depan rumah. Wkwkwk. Keren perjuangannya
Komen Blog fennibungsu.com
fanny_dcatqueen mengatakan…
Aku kan rutin traveling ya mba, dan pandemi kemarin bener2 bikin aku vacum ga bisa kemana2 selama 2 tahun. Stress pastinya, yg tadinya bisa jalan2, malah mendekam di rumah.

Sampe akhirnya ketemu virtual tur, baru seneeeeng banget serasa bisa jalan2 lagi. Waktu itu aku ambil virtual tur ke desa boneka di Jepang, trus VT ke eropa. Seru laah. Memang sih bukan dari provider mas Reza ini. Tapi tetep aja buatku VT itu berguna banget buat users seolah merasakan traveling juga.

Walo skr udah ga banyak, tp beberapa masih ada yg ngelakuin kok.

Aku sendiri jadinya menerapkan VT dari blog, dengan cara menjelaskan sedetil mungkin saat berada di suatu tempat. Mungkin memang ga sama dengan VT yg menggunakan video yaa. 😄. Secara aku bisanya ngeblog, jadi ngelakuin VT nya ya dr blog 🤣

Hebaat nih mas Reza. Bisa membuka tambahan income ke banyak orang di saat pandemi 👍. Terharu banget saat ada yg bilang bisa beli susu 🥹
Mengenai Saya
Fenni Bungsu
Hi, #SemangatCiee jumpa dengan daku Fenni - si Milenial yang suka menulis tentang hal yang bermanfaat. Untuk bekerjasama bisa melalui email ke: fenni(dot)bungsu(at)gmail(dot)com ��Terima kasih��
Cari Blog Ini
BPN
BPN
BCC
BCC
Logo Komunitas BRT Network
Bplus
Bplus
Bloggerhub
Bloggerhub
KEB
KEB
KSB
KSB