Cerita Fiksi Menelisik ke dalam rumahnya di waktu cahaya bulan telah tampak bersinar, Reno hendak menikmati makan malamnya. Sayang, remaja yang duduk di bangku SMP itu baru menyadari bahwa persediaan mi instan di rumahnya telah habis. Ia memegang perutnya menahan lapar. "Aduh, padahal tadi pagi udah jajan. Kenapa lupa beli coba?" Usai minum air putih sebanyak dua gelas, remaja berkulit kuning langsat, beralis tebal dan tinggi tubuhnya 157 senti itu melangkahkan kaki ke kedai milik Pak Sohib untuk berbelanja. Tempatnya tidak jauh. Hanya berjarak lima rumah dari kediamannya, Reno telah sampai di lokasi yang di bagian depannya terpampang nama, 'Kedai Pak Sohib' Meski bernama "Kedai", jenis makanan yang dijajakan terdiri atas makanan matang dan mentah. Untuk yang matang, bisa dinikmati di tempat karena disediakan tempat khusus layaknya kafe, tapi itu dulu sebelum masa pandemi merebak. Sedangkan untuk makanan mentah, maka haruslah dimasak lebih dulu. &qu