Langsung ke konten utama

Melek Transaksi Digital, Demi Perekonomian Lebih Maju

"Kemajuan teknologi didasarkan bagaimana membuatnya cocok sehingga Anda tidak benar-benar menyadarinya hingga menjadi bagian keseharian dalam hidup," ~ Bill Gates. 
Melek transaksi digital, peranan bank indonesia, Acara feskabi 2020, bank Indonesia, apa itu ekosistem digital, apa itu transaksi digital, bagaimana cara transaksi digital dengan aman,

Kemajuan teknologi memang tidak bisa kita tampik kedatangannya. Perkembangannya yang demikian pesat dan mudah diterima masyarakat berkat kecepatan dan efisiensi menjadi faktor pendukungnya. Oleh karena itu wajar saja bila di segala bidang menerapkan serba digitalisasi. 

Seperti suatu waktu di tahun 2019 saya bepergian bersama-sama tiga teman meliput suatu acara. Dalam perjalanannya untuk lebih hemat kami pun patungan naik taksi daring, melalui aplikasi menggunakan akun milik teman saya, sebutlah dia Emma. Awalnya kami patungan sekadar mencukupi argo yang tertera sebelum pemesanan. Kami sepakat untuk membagi empat dari total biaya tersebut, dan lanjut berangkat. Saya dan dua teman lainnya memberikan uang tunai kepada Emma. Lalu Emma melengkapi jumlahnya. 

Sesampainya di lokasi, dan selesai pembayaran ternyata kami mendapatkan diskon yang lumayan. Jadilah Emma berniat untuk mengembalikan patungan tersebut kepada 3 temannya yang lain (termasuk saya). Sebab Emma tidak memiliki uang tunai yang cukup dibagikan kepada kami, ia pun mentransfer kelebihan dana tersebut kepada kami melalui dompet digital.

Melek transaksi digital, peranan bank indonesia, Acara feskabi 2020, bank Indonesia, apa itu ekosistem digital, apa itu transaksi digital, bagaimana cara transaksi digital dengan aman,

Dari pengalaman tersebut, quotes yang disampaikan oleh Bill Gates ada benarnya. Perasaan tidak biasa karena belum beradaptasi dengan dunia digital memang akan terasa aneh, dan enggan untuk mencoba. Namun pembiasaan yang dilakukan sehari-hari mulailah timbul rasa kecocokan, bahwa ternyata dengan digitalisasi memberikan solusi yang dihadapi. Kita tidak menyadari teknologi telah masuk dalam keseharian kita seperti mengantarkan ke tempat tujuan, mengirimkan paket, membeli kebutuhan pokok, membeli produk asuransi, bayar iuran bulanan, bahkan mentransfer kelebihan dana sekalipun yang memungkinkan nilainya tidak besar, semua bisa dilakukan lewat pembayaran digital. 

Antara Ekonomi, UKM, dan Pandemi

Pantas saja bila pengguna smartphone dan internet terus meningkat. Data dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) disampaikan bahwa jumlahnya di kuartal II tahun 2020 naik menjadi 73,7% dari populasi Indonesia atau nyaris mendekati 200 juta pengguna. Bukan itu saja, data yang dicatat oleh Bank Indonesia bahwa di kuartal ketiga tahun 2020 transaksi e-commerce mencapai 70 Triliun dengan peningkatan 40%. 

Dari kedua data di atas dapat disimpulkan bahwa: 

  • Pengguna internet di Indonesia sudah hampir merambah ke seluruh wilayah baik di perkotaan hingga ke pedesaan.
  • Dalam menggunakan internet masyarakat juga melakukan pembelian barang-barang kebutuhan secara online.
  • UMKM/UKM selaku seller yang memanfaatkan e-commerce sudah banyak yang melek digital. 

Dengan pemahaman akan digitalisasi maka untuk memajukan perekonomian bangsa bukan hal yang tidak mungkin, sebab memang digitalisasi di bidang ekonomi turut mendukung Gerakan Nasional Non Tunai sekaligus mengantisipasi penyebaran virus dan kuman yang bisa ditularkan melalui uang tunai. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini. 

Melek transaksi digital, peranan bank indonesia, Acara feskabi 2020, bank Indonesia, apa itu ekosistem digital, apa itu transaksi digital, bagaimana cara transaksi digital dengan aman,

Ya, bisa dikatakan saat ini PSBB sedang dilakukan di berbagai tempat, sehingga mendorong kita tidak hanya melakukan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, menggunakan masker, menjauhi kerumunan dan menjaga jarak, tetapi juga menggunakan pembayaran digital sebagai transaksi keuangan. Dampaknya tidak hanya memungkinkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 saja, tetapi juga dapat memajukan UMK karena pembayaran digital (cashless society) memberikan dampak positif contohnya: 

  • Transaksi tercatat/terekam dengan rapi, sehingga untuk administrasi keuangan dapat mudah diketahui. 
  • Pangsa pasar bisa meluas lagi, karena banyak calon pembeli yang mengetahui melalui jaringan internet.
  • Mempercepat akselerasi ekonomi. 
  • Penyerahan uangnya semakin cepat sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi. 

[Baca Juga: 6 Kunci Kelola Keuangan di Masa Pandemi]


Apa Itu Ekosistem Digital?

Oleh karena itu, ekonomi digital Negara kita dapat terus tumbuh melalui dukungan dari berbagai pihak sehingga membentuk suatu ekosistem yang bekerjasama. Bila dapat saya simpulkan ekosistem digital itu merupakan suatu sinergi yang dilakukan untuk digitalisasi sebuah bidang demi terciptanya kebersamaan yang satu sama lain dapat mendukung. Sebab pembahasan di sini adalah bidang finansial, maka perlunya dukungan berupa kolaborasi antar pihak untuk percepatan ekonomi dan kemajuan bersama yang lebih kekinian dengan memanfaatkan teknologi. 

[Baca Juga: Penundaan Angsuran Kredit Pembiayaan Ultra Mikro]

Dalam perkembangannya, di Negara kita sendiri memang belum sepenuhnya digitalisasi ekonomi dinikmati oleh semua masyarakat, karena masih perlu untuk melakukan peningkatan agar ekonomi digital ini bisa menyeluruh diterima di semua tempat, berupa peningkatan pada:


Pemerataan Listrik = Meluasnya Jaringan Internet 

Disampaikan di atas bahwa sudah hampir 200 juta pengguna menggunakan internet. Ini berarti masih ada lebih dari 70 juta pengguna yang belum merasakannya, karena terkendala teknologi, jaringan, dan broadband yang kurang mendukung. Artinya belum merata hingga ke semua daerah terutama wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). 

Di sinilah perlunya untuk meningkatkan lagi jaringan internet yang stabil melalui kesiapan pemerataan listrik. Pasalnya masih terdapat wilayah di Indonesia yang belum terpenuhi kebutuhan listrik. Kendala geografis kita yang unik, sehingga akan berpengaruh juga dengan pembangunan broadband internet. 


Sosialisasi Regulasi Untuk Kenyamanan Masyarakat

Regulasi yang mendukung dari dua peran pokok utama di bidang keuangan yaitu Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Bank Indonesia selaku bank sentral yang beberapa kewenangannya adalah membuat kebijakan moneter, dan mengatur sistem pembayaran. Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan yang salah satu kewenangannya adalah menetapkan peraturan perundang-undangan pada sektor jasa keuangan.

Peran penting kedua lembaga tersebut, sangat perlu untuk terus mensosialisasikan regulasi kepada masyarakat apalagi dengan cara yang kekinian, misalnya melalui akun media sosial instagram, dengan tampilan eye-catching, bukan dengan bahasa yang kaku, ilustrasi yang mengena dapat memudahkan masyarakat awam untuk memahami bagaimana cara bertransaksi yang aman secara digital.

[Baca Juga: 3 Reason Why You Have to Run A Business


Kolaborasi Pelaku Usaha dan Penyedia Layanan Dompet Digital yang Memberikan Solusi Cerdas

PJSP (Penyedia Jasa Sistem Pembayaran) yang menaungi layanan dompet digital harus terus berinovasi dengan layanan fitur yang inovatif, sistem keamanan yang mumpuni, dan tak lupa sudah menggunakan QRIS. Selain layanan dompet digital, pelaku usaha memiliki peran penting dalam menghadirkan produk sebagai solusi kebutuhan untuk pelanggannya, dengan didukung metode pembayaran yang universal, gampang, untung dan langsung.   

Melek transaksi digital, peranan bank indonesia, Acara feskabi 2020, bank Indonesia, apa itu ekosistem digital, apa itu transaksi digital, bagaimana cara transaksi digital dengan aman,

Sebagai contohnya pelaku usaha A mempunyai ragam produk yang setiap dicari oleh calon pembeli pasti ada. Nah pelaku usaha tersebut ternyata menerapkan sistem QRIS sehingga transaksi lebih cepat dilakukan. Dalam ilustrasi lainnya, misalnya B dia baru saja menerima gaji pertamanya yang dibayarkan melalui dompet digital. Atas hal tersebut, dia ingin menyedekahkan sebagian dari gajinya melalui lembaga penerima zakat dan sedekah. 

Syukurlah hal tersebut lancar dilakukan karena lembaga tersebut menerima pembayaran melalui e-wallet. Oleh karena itu kolaborasi berbagai pihak misalnya e-commerce, UMKM, lembaga zakat, dengan layanan dompet digital akan memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi dengan cepat, sehingga ekosistem ekonomi digital dapat selaras tercipta.

Trik Untuk Memanfaatkan Transaksi Digital

Seperti pengalaman yang sudah saya ceritakan, layanan dompet digital memberikan solusi bagi saya selaku generasi milenial untuk memanfaatkan transaksi digital hanya melalui smartphone saja dengan QRIS, yang siapa sangka telah digunakan lebih dari 5 juta merchant. 

Namun begitu harus didukung pula melalui edukasi dengan literasi keuangan yang menyasar kepada dua generasi utama saat ini yaitu milenial dan Gen Z, mengingat keduanya mendominasi pengguna internet terbanyak. Saya tidak dapat menampik hal tersebut, karena sebagai generasi milenial memang merasakan bahwa internet dan gadget adalah ibarat teman yang senantiasa ada di dekat saya.

[Baca Juga: Pilihan Broker untuk Investasi Aset Kripto]

Oleh karenanya, selain berselancar di dunia maya mencari informasi berita, terkadang juga suka mampir untuk berbelanja baik di e-commerce maupun online shop. Apalagi saat melihat saldo di e-wallet membawa pikiran untuk selalu membelanjakannya (Pengalaman saya pribadi, eh). Di sinilah pemanfaatan transaksi digital harus dilakukan juga dengan bijak agar tidak boncos di kemudian hari melalui trik sebagai berikut: 

Melek transaksi digital, peranan bank indonesia, Acara feskabi 2020, bank Indonesia, apa itu ekosistem digital, apa itu transaksi digital, bagaimana cara transaksi digital dengan aman,

  • Siapkan pos-pos keuangan misalnya untuk kebutuhan sehari-hari, traveling, tabungan/investasi, donasi, dan dana darurat. 
  • Belilah barang yang dibutuhkan bukan karena keinginan atau ingin tampil up-to date. 
  • Manfaatkan promo atau cashback agar lebih hemat. 
  • Gali terus informasi tentang transaksi digital di situs maupun media sosial terpercaya yang akurat, dan bebas hoax.
  • Jangan memberikan kode OTP kepada siapapun, terlebih bahwa ternyata tidak sedang mengganti perangkat atau pasword.  
  • Berhati-hati saat menerima layanan pesan singkat maupun panggilan telepon yang menyatakan bahwa ada yang lupa pasword atau salah kirim kode PIN. 
  • Bila mendapat pesan singkat yang mengganggu semisal menang undian yang diminta untuk mentransfer sejumlah uang, bisa untuk melaporkan langsung ke OJK.
  • Gunakan autentifikasi dua faktor untuk menjaga keamanan gadget yang terdapat aplikasi pembayaran. 
  • Hapalkan password yang dimiliki atau dicatat dan simpan dengan baik, sehingga saat nanti hendak berganti perangkat tidak kerepotan karena lupa. 
  • Bila ingin berganti perangkat gadget, maka sign out aplikasi pembayaran dari gadget lama lalu clear data dan cache, kemudian uninstall aplikasi. Baru kemudian install kembali aplikasi pembayaran tersebut di gadget yang baru.

Dengan lebih melek akan transaksi digital maka pemanfaatannya dapat disesuaikan kebutuhan, membantu untuk memajukan perekonomian, serta dapat mengantisipasi dan mencegah kejahatan cyber yang tidak bisa diterka datangnya. Sebab memang dengan transaksi digital ini sudah menjadi bagian dari kehidupan kita, dari situlah dimanfaatkan untuk hal yang positif sehingga membuka celah pula untuk semangat menabung sebagai investasi masa depan. Jadi gali terus literasi keuangan digital dengan baik agar perekonomian kita makin maju berkembang, dan jangan takut untuk transaksi secara daring karena kita sudah memiliki bekal makin melek dengan digital keuangan.

Komentar

Pipit Piharsi mengatakan…
Informatif dan menarik
nurul rahma mengatakan…
Selalu ada terobosan/inovasi dari BI maupun OJK ya mba
Ini yang bikin nyaman bertransaksi digital.
apalagi sekarang ada QRIS, makin mantab jiwa!
ginanelwan mengatakan…
cashless semakin diminati, karena org kmna2 males bw cash. Sama seperti dengan melakukan belanja online, itu pun qt melakukan aktivitas transaksi digital kan
hani mengatakan…
Dompet digital di satu sisi memudahkan bertransaksi. Kita tinggal klik, oke sana-sini, kalau belanja gampang. Tetapi di sisi lain, harus menutup mata terhadap berbagai tawaran belanja online yah...
Maria G Soemitro mengatakan…
betapa bahagianya andaikan QRIS sudah diterapkan di semua layanan

ketinggalan dompetpun ngga papa karena bayar transportasi (termasuk bus dan angkot) menggunkan QRIS

Sekarang saya punya beberapa e-wallet, selain menyulitkan juga menghabiskan uang gak perlu

Dari e-wallet A pindah ke B harus lewat bank, terkena charge, duh ribet
Mutia Ramadhani mengatakan…
Saya sampai lupa kapan saya terakhir ke bank saking aktifnya bertransaksi digital. Saya bersyukur sekali apa-apa di Indonesia sekarang sudah bisa bertransaksi digital. Sangat memudahkan.
nurul rahma mengatakan…
Memang transaksi digital jaman now sangaaatt memudahkan hidup kita ya.
Tapii, tetep dibutuhkan disiplin dan sikap bijak dalam mengelola keuangan
Triani Retno A mengatakan…
Udah masanya ya transaksi digital. Dalam banyak hal cukup menguntungkan sih. Salah satunya jadi lebih mudah juga kalau mau berdonasi untuk kemanusiaan :)
Dee_Arif mengatakan…
sekarang ini memang transaksi digital adalah pilihan yg terbaik ya mbak
tapi memang kita harus selalu waspada, krn cyber crime menanti dimana mana
Triyatni A. mengatakan…
Aku bisa dibilang apa-apa digital kecuali belanja ke pasar. Apalagi sempat dulu menetap 2 bulan di surabaya, beli popok dan detergen pun online aja ehe. Traksaksi pakai dompet digital. Soalnya lebih murah dan gak capek. Pas makan di warung yang nyediain pembayaran digital biasanya make dan dapat cashback lumayan sampai 30%. Enak banget deh pokoknya
Annie Nugraha mengatakan…
Saya merasakan banget transaksi keuangan digital. Terutama untuk pembelian produk (baik on-line maupun off-line) dan menerima pembayaran dari customer yang membeli produk saya. Khususnya mereka yang berlokasi di tempat yang jauh. Lebih praktis dan aman.

Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, kita pun harus bisa meningkatkan pengetahuan yang bertambah segaris lurus dengan kondisi yang ada. Melek teknologi lah setidaknya.
Lita Chan Lai mengatakan…
Kayaknya aku musti banyak belajar deh, biar bisa melek transaksi digital.
Shyntako mengatakan…
well, aku termasuk yang suka banget transaksi digital fen, even debit aja aku udh males, jadi prefer yang online via apps gitu, lebh praktis dan personal rasanya
Dwi Ananta mengatakan…
Transaksi digital memang sudah menjadi gaya hidup sekarang ini ya, ternyata juga berperan memajukan ekonomi. Terimakasih atas artikelnya mbak.
Rafahlevi mengatakan…
Betul kak. Bagaimanapun kita harus melek teknologi agar segala hal terutama yang berkaitan dengan uang bisa dalam safety transaksi
Marita Ningtyas mengatakan…
Aku termasuk orang yang lebih sering melakukan transaksi digital sih sejak sebelum pandemi. Menurutku lebih ringkas dan gampang. Efeknya aku jarang simpan duit cash, hehe.
Triani Retno A mengatakan…
Memang perlu banget nih literasi digital. Setidaknya kita bisa lebih bijaksana dan berhati-hati. Nggak lantas jadi konsumtif. Lah berinvestasi dan berdonasi aja sekarang bisa lewat e-wallet ya.
Dee_Arif mengatakan…
memang saat ini transaksi digital menjadi pipihay banyak orang
selain praktis, biasanya juga banyak promo menarik ya mbak
bibliofil mengatakan…
Aku juga makin sering pakai transaksi digital, Kak. Ya karena praktis dan cepat. Ga perlu ribet keluar rumah, apalagi saat pandemi begini. Banyak cashback pula kadang-kadang hehe. Syukurlah masyarakat cashless semakin bisa terbentuk dengan jaminan keamanan OJK dan kebijakan BI yang mendukung. Yang penting waspada dan ga abai, insyaallah aman. Transaksi digital bisa meningkatkan ekonomi lokal, terutama produk daerah yang potensial.
Bambang Irwanto mengatakan…
Benar sekali, Mbak Fenni. Kemajuan teknologi terus berkembang, dan kita memang yang harus menyesuaikan diri. dan ternyata, memang membuat hidup ini lebih mudah, cepat dan menyenangkan hehehe.
Misalnya dulu saya kalau mau bayar listrik, harus ke PLN atau loket rekanan. Sekarang lewat hape, selonjoran di rumah, selesai. Begitu juga pas beli sesuatu online. tidak perlu ke ATM lagi. Bayar dari dompet digital saja, semua beres hehehe.
Rhoshandhayani KT mengatakan…
hmm kurang 70 juta yang belum akses internet?
sedikit sih di antara 250 juta menurut aku
namun semoga kita dapat memanfaatkan teknologi internet dengan sebaik-baiknya
Tukang Jalan Jajan mengatakan…
kita ngga bisa menghindari dari ekosistem digital apalagi pelaku usaha. Mau ngga mau harus belajar dan update ilmu biar ngga ketinggalan dan bisa beradaptasi
Narasi Nia mengatakan…


Setuju banget.
Kemajuan teknologi itu memang harus dibuat cocok dengan kebituhan manusia. Sehingga tanpa sadar, membuat kita kecanduan
Eri Udiyawati mengatakan…
Transaksi digital saat ini memang sangat memudahkan. Mendukung dan mendorong perekonomian dengan mudah, tapi sayangnya belum semuanya merasakan. Masih perlu disosialisasikan ke jangkauan yang lebih luas tentang dompet digital.
Anisa Deasty Malela mengatakan…
Gara-gara melek digital, sekarang suka lupa bawa uang tunai,, lah belanja ke tukang sayur aja sekarang bayarnya pakai GoPay :)
hani mengatakan…
Iya nih keenakan dan agak bahaya juga nih e-wallet. Jadi gampang banget belanja deh. Harus seperlunya aja nyimpen di e-wallet ...Hehe...
Mutia Nurul Rahmah mengatakan…
Pakai qris emang praktis sih, aku juga udah mulai pakai setahun terakhir
Didik Purwanto mengatakan…
Akibat mudahnya bertransaksi cashless, gw jadi sering jajan nih. Ga terasa banget duit mengalir dengan gampang. Soalnya transaksi pake ewallet juga praktis dan gampang banget sih. Apalagi yang ada cashbacknya. Pasti sering transaksi deh demi cashback wkwkw.
Nunung Yuni Anggraeni mengatakan…
Aku sula banget mbak sama transaksi digital. Aku jadi punya banyak dompet digital loh. Praktis soalnya
Adriana Dian mengatakan…
jaman serba digital ini kita emang mesti melek sistem transaksi digital ya. Yang memudahkan banget untuk bertransaksi cashless.Apalagi buat orang orang kaya aku yang paling males megang cashm bawaannya pengen jajajn terus jadi boros. hehe. Paling enak emang pake transaksi digital gini yaaa
K. Niken mengatakan…
Penting nih transaksi digital apalagi bagi ibu rumah tangga wkwk. Supaya alur keuangan lebih rapi dan teratur serta alurnya jelassss
Artha Nugraha Jonar mengatakan…
Saya setuju jika saat ini perekonomian digital akan mampu menggerakkan perekonomian Indonesia. Apalagi potensinya bisa sangat besar. Dengan penyebaran internet yang belum masif saja, efeknya sudah demikian besar. Apalagi jika nanti internet semakin merata
Tresna Amanah mengatakan…
Transaksi digital akan mendorong bisnis digital juga
muarra mengatakan…
Memang banyak daerah yang belum terjangkau sarana teknologi untuk menggunakan transaksi digital, di daerah saya saja di kalimantan walaupun sudah kota namun sebagian orang masih belum trbiasa dengan dunia digital apalagi orang-orang tua, kasihan..
Euisry Noor mengatakan…
Perkembangan teknologi yg sangat pesat memang membuat kita jadi perlu sangat adaptif ya Mbak. Ngaruhnya ke berbagai sektor kehidupan sih, termasuk perekonomian. Pelaku usaha juga kudu responsif nih sama perkembangan yg sekarang serba digital ya. Kayak misal pembayaran cashless, jadi lebih praktis.
Kiky | riskysupriati.com mengatakan…
Ini setuju banget sama mba, melek digital itu udah keharusan. Bayangin repotnya ke kantor bank dan ngantri. Semua lebih nyaman kalau bisa dilakukan di rumah atau di manapun yang kita suka. Thx 4 sharingnya mba Fenni.
Meykke Santoso mengatakan…
Memang jaman sekarang jika tidak ingin ketinggalan ya harus mengikuti jaman ya Mba, termasuk biar perekonomiannya juga lebih maju dan nggak tergerus keadaan masa kini yang semua serba digital dan canggih
Jasmi Bakri mengatakan…
Inovasi Fintech sekarang ini emang makin menarik aja ya mbak. Sekarang ada QRIS yang memudahkan transaksi dengan lebih mudah.