Langsung ke konten utama

Masih Dapat Disembuhkan, Pahami, dan Dukung Eliminasi HIV/AIDS

 

cara mengobati HIV AIDS, apa itu ARV, berapa harga ARV, ARV dapat ditemukan dimana, apakah ARV ditanggung oleh BPJS Kesehatan, apa itu ODHIV dan ODHA, bagaimana cara eliminasi AIDS dan HIV, apa obat untuk HIV dan AIDS, bagaimana cara mencegah HIV dan AIDS,

HIV masih dapat disembuhkan. Namun kalau mendengar HIV, AIDS, ODHIV dan ODHA mungkin muncul stigma kurang baik karena itu. Ketakutan akan tertular dan asumsi negatif lainnya pasti akan ada. Dari situlah pentingnya pemahaman lebih mendalam agar prasangka buruk tidak bermunculan.

Nah masih dalam rangka peringatan Hari HIV-AIDS Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember, Ruang Publik KBR bekerjasama dengan YKIS (Yayasan Kemitraan Indonesia Sehat) menyelenggarakan talkshow secara online melalui live Youtube Berita KBR dengan dua narasumber berkompeten yaitu:

  • Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, Anggota Badan Pembina YKIS.
  • Asti Septiana, ODHIV.

Kegiatan ini sebagai edukasi kepada kita semua untuk bisa lebih mengenal dengan tepat dan memahami tentang HIV/AIDS. Apalagi pemerintah kita yang melalui Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk eliminasi AIDS pada tahun 2030 mendatang, ini tercermin dari target triple 95% yaitu bertambah ODHIV mengetahui status HIV, ODHIV mendapatkan terapi dengan obat ARV, semua ODHIV yang telah mendapatkan obat ARV mengalami penurunan jumlah virus HIV.

 

cara mengobati HIV AIDS, apa itu ARV, berapa harga ARV, ARV dapat ditemukan dimana, apakah ARV ditanggung oleh BPJS Kesehatan, apa itu ODHIV dan ODHA, bagaimana cara eliminasi AIDS dan HIV, apa obat untuk HIV dan AIDS, bagaimana cara mencegah HIV dan AIDS,


Mengenal tentang HIV/AIDS, ODHIV dan ODHA

Menurut laman Hello Sehat, HIV (Human immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyebabkan AIDS dengan menyerang system imun pada tubuh (imunodefisiensi). Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala yang disebabkan dari terinfeksi virus HIV. Biasanya akan muncul berbagai penyakit kronis, beberapa diantaranya adalah TBC, kanker, meningitis.

Apa gejala seseorang terinfeksi HIV? Yaitu sakit kepala, demam, berat badan yang berkurang secara perlahan, kelenjar getah bening yang membengkak. Virus tersebut menyerang imun tubuh secara perlahan hingga ODHIV (orang dengan HIV) mudah terserang penyakit.

[Baca Juga: Lengkapi Asupan Tubuh untuk Jaga Imun]

Bila seseorang telah parah terinfeksi HIV maka dapat menyebabkannya menderita AIDS atau ODHA (orang dengan HIV-AIDS). Oleh karena itu, Ketika penderita sudah mengetahui bahwa dirinya terserang virus HIV maka sedapatnya untuk lekas berobat agar mendapat penanganan yang cepat.

Seseorang tidak dapat tertular virus HIV dengan cara berjabat tangan, dari gigitan nyamuk, batuk dan bersin, berbagi peralatan makan. Hal tersebut karena virus HIV dapat ditularkan melalui pergaulan bebas dengan berganti pasangan, penggunaan obat-obatan terlarang dengan pemakaian jarum suntik secara bergantian, penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

 

cara mengobati HIV AIDS, apa itu ARV, berapa harga ARV, ARV dapat ditemukan dimana, apakah ARV ditanggung oleh BPJS Kesehatan, apa itu ODHIV dan ODHA, bagaimana cara eliminasi AIDS dan HIV, apa obat untuk HIV dan AIDS, bagaimana cara mencegah HIV dan AIDS,

“Saya didiagnosa HIV positif pada tahun 2011, terinfeksi dari suami yang saat itu pengguna obat-obatan dengan jarum suntik. Saat itu sudah pernah mendengar tentang HIV, tapi memang belum paham benar tentang HIV, dan tidak terpikirkan,” ungkap Mbak Asti.

Mbak Asti menata hati, pikiran, dan terbuka dengan keluarga besarnya. Bersyukur ia mendapat dukungan yang menjadi kekuatan alias support system. Serta yang utama menurutnya adalah bagaimana mengubah mindset pada diri, karena dengan menerima apapun yang dialami biasanya juga orang lain pun akan biasa saja kepada kita dan tidak timbul stigma negatif.

 

Apakah HIV-AIDS dapat Disembuhkan?

Virus HIV sudah familiar memang kita dengar, karena virus ini telah tersebar ke belahan dunia. Maka untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan akan HIV-AIDS, tanggal 1 Desember menjadi momen peringatan Hari AIDS Sedunia yang ditetapkan oleh WHO, pada tahun 1988.

 

“Kasus HIV-AIDS pertama di Indonesia muncul sekitar tahun 1986. Sejak itu bermunculan lembaga swadaya masyarakat dan perguruan tinggi seperti POKDISUS (HIV/AIDS), lalu tahun 1989 berdiri Yayasan Pelita Ilmu,” terang Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi.

Masih dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi juga menjelaskan bahwa saat itu di Indonesia sulit untuk mendapatkan obatnya, apalagi harganya amat mahal. Oleh karena itu, lembaga swadaya masyarakat dan perguruan tinggi di berbagai negara (khususnya bukan negara kaya) meminta kepada WHO dan charity lainnya ada obat ARV yang murah (generik).

cara mengobati HIV AIDS, apa itu ARV, berapa harga ARV, ARV dapat ditemukan dimana, apakah ARV ditanggung oleh BPJS Kesehatan, apa itu ODHIV dan ODHA, bagaimana cara eliminasi AIDS dan HIV, apa obat untuk HIV dan AIDS, bagaimana cara mencegah HIV dan AIDS,


ARV atau Antiretroviral merupakan obat yang digunakan untuk perawatan infeksi, khususnya HIV. Semenjak tahun 2006 pemerintah kita sudah menyediakan ARV secara impor. Lalu kemudian di tahun 2014 kita bisa memproduksi lokal ARV melalui PT Kimia Farma. Ini tentunya memudahkan ODHIV dan ODHA untuk melakukan perawatan.

 

“Dengan adanya ARV perkembangan virusnya bisa ditekan dan kekebalan tubuh dapat normal melawan penyakit, sehingga dapat kembali ke keadaan sebelum terdeteksi. Bahkan bahkan seorang ibu dapat hamil tanpa menularkan kepada suami maupun anak yang dilahirkannya,” kata Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi. “Obat ini bisa didapatkan di hampir semua Rumah Sakit tingkat Kabupaten,” jelasnya.

 

Mbak Asti turut menceritakan pengalamannya yang menjalani pengobatan dimana akses ARV mudah. Ia berharap agar masyarakat turut andil menanggulangi HIV, dan memahaminya sehingga mengerti untuk pencegahannya.

“Sekarang ini saya tidak ada infeksi baru maupun ulang. Jadi dengan pengobatan teratur bisa tetap hidup sehat. Dan tidak ada masalah juga untuk ikut vaksinasi covid-19,” ungkap Mbak Asti.

 

Semangat untuk hidup sehat tentunya dengan pola hidup yang juga sehat. Pada sisi lainnya, kita juga dapat turut berjasama dan semua pihak yaitu pemerintah, swasta dan kesadaran masyarakat untuk paham mengenai HIV/AIDS, karena upaya penanggulangan HIV-AIDS di Indonesia berjalan cukup baik.

“Sebagian besar adanya stigma itu karena kekurangpahaman masyarakat terhadap HIV/AIDS. Sebenarnya yang melakukan stigma itu bukanlah orang jahat, tetapi karena dianya tidak mengerti apa itu HIV-AIDS, maka karena ketidakpahamannya dia bersikap merugikan ODHIV dan ODHA. Jadi untuk menangkal stigma adalah dengan penyuluhan informasi yang benar.” Pungkas Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi.


cara mengobati HIV AIDS, apa itu ARV, berapa harga ARV, ARV dapat ditemukan dimana, apakah ARV ditanggung oleh BPJS Kesehatan, apa itu ODHIV dan ODHA, bagaimana cara eliminasi AIDS dan HIV, apa obat untuk HIV dan AIDS, bagaimana cara mencegah HIV dan AIDS,

 

Komentar

ChieLittleStory mengatakan…
Jadi keinget salah seorang teman yang meninggal karna HIV. Sedih karna ngga rutin dirawat. Badan habis. Orangnya baik banget...
Krn salah pegaulan 😢
Relinda Puspita mengatakan…
Iya, ya. Kalo dengar ODHA, kesannya, tuh, karena narkoba atau sex bebas. Padahal penularannya Dari banyak jalan.
Maria G Soemitro mengatakan…
Hebat ya KBR, selalu menyuarakan hal yang penting tapi langka diberitakan

Saya pernah ikut ke lapangan, tempat Pertamina menyalurkan csr nya untuk penderita HIV Karena biaya pengobatan nya gede banget
Dian Restu Agustina mengatakan…
Senangnya kini makin tertangani ODHIV dan ODHA...semoga eliminasi penderitanya akan bisa tercapai juga tak ada lagi stigma pada mereka. Aku punya teman kuliah yang meninggal karena HIV AIDS...prihatin karena dulu sosialisasi belum sebagus sekarang ini
Prima Santi mengatakan…
Aduh kalo bahas ini beneran ngeri dah, meski bisa disembuhkan namun perlu keterbukaan dan sosialisasi mengenai pemahaman penanganan ya tepat. seorang tetangga bekerja lepas pada sebuah rumah dengan pasangan muda yang sakit parah, setelah pasangan tersebut berpulang, tidak lama sang tetangga tersebut menyusul. Keluarga baru tahu bahwa sang tetangga bekerja mengurus odha, langsung auto keluarga panik.
Aisyah Dian mengatakan…
Aamiin semoga dengan adanya ARV perkembangan virusnya bisa ditekan dan kekebalan tubuh dapat normal melawan penyakit, sehingga dapat kembali ke keadaan sebelum terdeteksi Dan tentu saja dapat beraktivitas seperti biasa ya mbak
Okti Li mengatakan…
Sosialisasi yang terus gencar dilakukan semoga bisa meminimalisir hal tidak diinginkan ya
Ngeri juga ya dengan fakta yang ada itu
Nanik nara mengatakan…
Berita yang menggembirakan tentunya ya, Kimia Farma telah mampu memproduksi ARV, sehingga kemungkinan sembuh penderita HIV bisa lebih besar karena obatnya terjangkau.

Pengetahuan baru juga buat saya nih, karena sampai sebelum membaca tulisan ini, saya tahunya HIV itu tak ada obatnya
Moch. Ferry Dwi Cahyono mengatakan…
Sosialisasi pengetahuan seperti tulisan diatas membantu keluarga dan masyarakat memahami kesehatan
Yonal Regen mengatakan…
Semoga dengan banyaknya informasi tentang Odhiv dan Odha, semakin berkurang pula stigma-stigma negatif yang biasa disematkan pada mereka yang hanya berdasar pada mitos semata
Arni mengatakan…
Wah kemajuan yang baik di dunia kesehatan nih
Semoga makin banyak penyintas HIV/AIDS yang bisa sembuh dan hidup normal bersama masyarakat dan keluarga. Mendapat kesempatan beraktivitas di masyarakat
blogkue mengatakan…
Ini lah kian berkembangnya ilmu pengetahuan. Khususnya pada sains. Semoga kelak bisa berbaur langsung.
Iim Rohimah mengatakan…
HIV/AIDS juga bisa disebabkan musibah semata. Misalnya punya pasangan tidak setia atau lingkungan yang menjerumuskan (jadi korban). Tapi, semoga kita semua dijauhkan dari segala penyakit berbahaya. Semoga yang mengalami sakit ini juga diberikan kesabaran dan kekuatan.
Didik Purwanto mengatakan…
Bersyukur sekali obat ARV ternyata udah bisa diproduksi sendiri oleh BUMN. Kita ngga selalu tergantung impor. Obat ini emang mahal dan diberikan cuma-cuma ke penderita HIV/AIDS. Minumnya ga boleh telat. Dgn ARV ini, bisa menguatkan imun dan ODHA bisa hidup normal seperti lainnya. Semoga penderita HIV/AIDS makin menurun seiring edukasi di semua lini ya kak.
Aminnatul Widyana mengatakan…
Semoga saja semakin banyak ODHA bisa mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar, supaya mereka juga bisa survive. Bukan malah dikucilkan dari lingkungan....
Han mengatakan…
Banyak lhoo meskipun sudah berpendidikan sampai sarjana pun masih punya anggapan salaman pun bisa nularin penyakit ke mereka. Ampun deh makanya stigma negatif ngga ilang2.
Yuni Handono mengatakan…
Sampai saat ini HIV/AIDS memang sebuah penyakit yang menakutkan. Bahkan bila ada yang terjangkit rasanya bikin hati hancur. Merasa terkucilkan, dijauhi bahkan menjadi orang yang tak berguna itulah yang dirasakan. Tapi bersyukurlah jika saat ini sudah banyak edukasi ttg penyakit ini sehingga masyarakat bisa memahami bahwa orang yang terkena penyakit ini bisa dari berbagai faktor..sehingga saat penderitanya dinyatakan sembuh ia akan diterima di lingkungan masyarakat secara normal tanpa dikucilkan.
Dee_Arif mengatakan…
iya, masih banyak stigma negatif terhadap ODHA ya mbak
perlu sosialisasi tentang aids ini
Okti Li mengatakan…
Di kampung saya pun ada lho, dia merantau ke Bali. Entah di sana bagaimana. Pulang sakit. Eh pas meninggal ke desa dan Pemda lainnya ada laporan dari tim medis kalau ia meninggal karena sebelumnya kena HIV ...
Muhammad Patintingan mengatakan…
Wah, saya baru update nih Kak, ternyata HIV/AIDS sudah bisa disembuhkan. Kemajuan teknologi akhir-akhir ini memang sangat cepat, otomatis sangat memudahkan proses riset dan pengembangan dibidang lainnya, salah satunya dunia kedokteran dan farmasi.
YSalma mengatakan…
Stigma negatif terhadap mereka yg tubuhnya tertular virus HIV memang masih sangat parah. Semoga ini juga diiringi dengan berbagi informasi seperti ini, sehingga lebih paham beragam penularannya ya. Tentu saja kualitas pergaulan juga diperbaiki.
Yang sudah terlanjur kena semoga segera mendapatkan pengobatan agar dapat sembuh.
Tetty Hermawati mengatakan…
keren ceritanya, ternyata bisa hidup sehat ya kalau ikhtiar, aku jg pernah seminar ketemu dengan ODHA dan ternyata memang bs hidup sehat kalau memang berusaha ya
Diah Alsa mengatakan…
MasyaAllah salut dengan Mbak Asti yang begitu terbuka dengan keadaannya, keluarganya juga jadi support system terbaik.
semoga beliau sehat selalu, dan semoga stigma negatif tentang orang penderita HIV/AIDS ini juga tidak salah lagi ya, justru kita harus mendukung mereka ya.
Fionaz mengatakan…
Alhamdulillah jaman semakin maju, pengobatan juga semakin canggih. Dan ikut seneng juga dengernya kalo HIV sudah bisa disembuhkan.
Hallowulandari mengatakan…
Edukasi dini tentang penyebab dan pencegahan HIV/AIDS penting banget sih ya mba,
Shinta Shyntako mengatakan…
saya juga punya pengalaman punya teman yang kena HIV, alhamdulillah seakrang sehat-sehat loh, semua bisa asal mau rutin cek, minum obat dan pola hidup sehat
Siska Dwyta mengatakan…
Ternyata ODHA atau penderita HIV/AIDS masih bisa bertahan juga ya. Tentunya dengan penanganan dan pengobatan yang tepat. Dukungan dari keluarga dan orang terdekat juga pastinya sangat dibutuhkan.
Shine Fikri mengatakan…
Selalu ada jalan ternyata ya mba dan bisa sembuh Alhamdulillah. Semoga dengan adanya informasi ini semakin banyak yg juga semangat untuk sehat ya mba
lendyagasshi mengatakan…
Ya Allah...sedih sekali karena divonis HIV/AIDS.
Otomatis imun turun kalau mendengar berita kurang baik. Tetapi alhamdulillah, berkat dukungan orang sekitar, menciptakan support system yang baik, semoga mbak Asti dan semuanya yang mengalami hal serupa bisa kuat.
Adriana Dian mengatakan…
HIV memang menjadi salah satu penyakit paling ditakuti yaaa.. Tapi untuk pasien yang terena HIV tetep gaboleh patah semangat, karena ternyata masih ada peluang untuk disembuhkan yaaa
Munasyaroh Fadhilah mengatakan…
Awal awal kemunculan HIV di Indonesia, penderita pasti dijatuhi dan dicap sebagai sesuatu yang negatif. Namun seiring waktu stigma masyarakat sudah berubah. Buktinya banyak yg peduli dengan keberadaan pasien HIV ini
Keke Naima mengatakan…
Saya memang pernah sempat takut berdekatan dengan orang yang terkena AIDS. Tetapi, gak mau memberi stigma negatif. Hanya gak mau berdekatan aja. Karena saat itu, saya belum paham seperti apa penularannya. Udah gitu kan dulu katanya gak bisa disembuhkan. Makanya dulu sempat takut berdekatan
Maya Rumi mengatakan…
aku kurang sekali update untuk penyakit aids ini mba, tapi dari baca ini jd tahu kalau sekarang sudah ada obatnya yah walau tidak menyembuhkan sepenuhnya namun masih bisa untuk menolong mereka para odha dan odhiv
Rani Yulianty mengatakan…
Semangat untuk para penderita HIV dan AIDS, sekarang bisa sembuh karena ada perawatan yang tepat ya, semoga semakin banyak yang tahu tentang perawatan ini dan banyak yang sembuh dan bisa beraktivitas normal
Sally mengatakan…
Jadi inget seorang teman blogger yang juga ODHA, saya kagum dengan semangatnya beliau. Hingga saat ini aktif mengedukasi mengenai HIV ke berbagai daerah
Reni Dwi Astuti mengatakan…
Memang tidak mudah menghapus stigma yang sudah terlanjur melekat di masyarakat. Salah satunya dengan campaign maupun share berita secara masif tentang fakta-fakta mengenai HIV dan AIDS ini
Rach Alida Bahaweres mengatakan…
Tak mudah menerima kondisi terjangkit HIV AIDS karena apa yang dilakukan suami yang terjangkit karena jarum suntik. Keterbukaan serta penerimaan diri dan keluarga insyaAllah menjadi support keluarga terbaik. Smoga sehat dan kuat selalu
Yanti Alif mengatakan…
Informasi tentang penyakit Aids memang harus banyak dishare ke masyarakat karena kalau mau jujur dengar kata Aids aja kita udah ngeri dan stigmanya pasti negatif dengan Acara KBR ini orang jadi lebih terbuka pemikirannya
Melyluthia mengatakan…
Ya Allah miris yah baca ceritanya mba Asti, persis kayak cerita temen aku nih, semoga mereka semua diberi kesabaran buat menghadapinya.
nurfitri wardani mengatakan…
Alhamdulillah udah ada obat untuk menekan virus HIV Aids. Jujur , aku juga masih ngeri dengar HIV ini. Apalagi stigmanya negatif ya. Dengan membaca cerita ini, wawasan saya lebih terbuka. Ini artinya diperlukan edukasi yg lebih banyak tentang lagi agar stigma negatif dapat dihilangkan.
lendyagasshi mengatakan…
Semoga dengan perawatan yang tepat dan perkembangan pengobatan masa kini yang semakin maju dan canggih, HIV-AIDS yang menyerang imun tubuh manusia bisa diperkuat sehingga semua ODHA sehat.
April Hamsa mengatakan…
Soalnya HIV/ Aids org mikirnya kn seks bebas jd kdng bukan penyakitnya yg dijauhin orgya jg, pdhl penyebab virus tu bukan cuma seks bebas ya mbak. Edukasi kyk gini emang diperlukan ya mbak.
Syukurlah sudah ada obatnya krn teknologi medis juga semakin maju ya.
Ainhy edelweiss mengatakan…
Baguslah, penyakit HIV/Aids sdh ada obatnya. Semoga dpt menekan angka penderita penyakit HIV/ Aids ini, penyakit ini kedengarannya sangat menyedihkan dri stigma banyak orang.
Ainhy edelweiss mengatakan…
Baguslah, penyakit HIV/Aids sdh ada obatnya. Semoga dpt menekan angka penderita penyakit HIV/ Aids ini, penyakit ini kedengarannya sangat menyedihkan dri stigma banyak orang.
Herva Yulyanti mengatakan…
Senangnya ada kabar baik ya mba, jd inget temen kuliahku sudah yatim piatu tersisa katanya syg katanya kena HIV dan ga bisa sembuh lalu meninggal.
Dee_Arif mengatakan…
AIDS bisa disembuhkan ya mbak, asalkan ditangani dengan tepat
dan semoga tdk ada lagi stigma negatif terhadap ODHA
Herva Yulyanti mengatakan…
Kabar baik ya mba, jadi ingat teman kuliahku yang kakaknya pengidah HIV dan tidak terselamatkan hingga temanku kini sendirian krn ayah ibunya juga sdh lama meninggal..sedihnya juga saat mendiang kakaknya hidup terkucilkan krn stigma negatif yg menempel
Diah Alsa mengatakan…
setuju banget Mbak, selama ini image AIDS, ODHA itu udah negatif dan gak bisa disembuhkan ya, padahal ini masih bisa disembuhkan. Semoga makin banyak yang tahu dan peduli serta mendukung mereka yang terkena HIV Aids ini.
Li Partic mengatakan…
Jadi tau sejarah HIV pertama di negeri kita. Saya kalau denger kisah pasien HIV yang karena ketularan itu mengsedih, padahal perilakunya baik :(
Antung apriana mengatakan…
kalau dulu itu orang yang kena HIV/AIDS itu pastinya dijauhi ya kayaknya soalnya identik dengan sex bebas dan narkoba gitu. semoga saja semakin ke depan lebih banyak sosialisasi tentang HIV ini biar lebih tahu bagaimana harus menghadapi penyakit ini dan bersosialisasi dengan penderitanya
Nia K. Haryanto mengatakan…
Alhamdulillah ya, HIV/AIDS ini bisa dikontrol. Jadinya pada penderita bisa hidup dengan layaknya orang normal. Asalkan selalu taat minum obat. Semoga deh diskriminasi terhadap mereka semakin berkurang. Terusnya obat buat mereka juga semakin mudah didapat.
Sapti nurul hidayati mengatakan…
Denga kegiatan semacam ini kita jadi teredukasi ya mbak, bagaimana bersikap jika bertemu dengan odhiv maupun odha. Sehingga bisa menghilangkan stigma